Minggu, September 29, 2024
24.4 C
Palangkaraya

Banjir Berangsur Surut, Pendistribusian Pangan Berlanjut

NANGA BULIK-Kabupaten Lamandau dan Kotawaringin Barat (Kobar) merupakan dua wilayah yang cukup parah dilanda bencana banjir. Banyak desa dan kelurahan di dua kabupaten tersebut terendam air. Ribuan warga terpaksa mengungsi. Kini banjir di sebagian wilayah berangsur surut. Pemerintah bersama stakeholder terkait turun membantu warga terdampak banjir. Mulai dari bantuan pangan hingga penanganan kesehatan.

Bupati Lamandau H Hendra Lesmana mengatakan, kondisi banjir di wilayah Lamandau saat ini sudah mulai surut. Bahkan pemerintah daerah juga sudah mulai menyiapkan langkah-langkah penanganan pasca banjir ataupun dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir ini.

“Alhamdulillah banjir di wilayah kami perlahan mulai surut, bahkan sebagian warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan kediaman mereka,” ucapnya, Rabu (26/10).

Kendati mulai surut, Pemerintah Kabupaten Lamandau memastikan akan tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana banjir susulan, sebagaimana prakiraan cuaca BMKG yang memprediksi masih adanya potensi hujan di wilayah Lamandau hingga akhir tahun.

“Harapan kami banjir tidak terjadi lagi, tapi perlu kita ketahui bahwa curah hujan masih ckup tinggi hingga Desember nanti,” jelasnya.

Saat ini yang dimaksimalkan adalah penanganan pascabanjir atau dampak yang ditimbulkan dari bencana ini, baik terkait kesehatan maupun infrastruktur yang terdampak. “Kami melalui instansi terkait seperti Satpol PP dan Pemadam Kebakaran membantu membersihkan rumah-rumah warga usai teredam banjir,” imbuhnya.

Bupati juga menyebut bahwa status kebencanaan belum dicabut atau masih pada level tanggap darurat. “Yang jelas kami akan terus pantau kondisi dan perkembangan di lapangan, ini juga menjadi bahan evaluasi ke depan, apakah status ini perlu diperpanjang lagi atau tidak,” tukasnya.

Berdasarkan data BPBD setempat per tanggal 25 Oktober, ada 7 kecamatan di Kabupaten Lamandau yang terendam banjir. Mencakup Kecamatan Delang, Kecamatan Lamandau, Kecamatan Batang Kawa, Kecamatan Bulik, Kecamatan Belantikan Raya, Kecamatan Sematu Jaya, dan Kecamatan Bulik Timur.

“Banjir tersebar di 51 desa dan 3 kelurahan, selain itu ada 113 fasilitas umum (fasum) dan 7 unit fasilitas sosial (fasos) yang turut terendam,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Lamandau Ray Paskan.

Banjir kali ini mengakibatkan kerugian material. Sebanyak 6.383 unit rumah terendam. “Hingga saat ini total ada 17.276 jiwa dari 6.686 kepala keluarga terdampak, sedangkan warga yang mengungsi berjumlah 91 kepala keluarga atau 328 jiwa,” jelasnya.

Untuk diketahui, hingga hari ini kondisi tinggi  muka air (TMA) DAS Lamandau pada STA Pantau Dermaga Batu Bisa berada pada level 686 cm atau mengalami penurunan ke level siaga I. Penurunan cukup signifikan 32 cm dari pantauan sebelumnya pada Selasa (25/10). (lan/ce/ala)

NANGA BULIK-Kabupaten Lamandau dan Kotawaringin Barat (Kobar) merupakan dua wilayah yang cukup parah dilanda bencana banjir. Banyak desa dan kelurahan di dua kabupaten tersebut terendam air. Ribuan warga terpaksa mengungsi. Kini banjir di sebagian wilayah berangsur surut. Pemerintah bersama stakeholder terkait turun membantu warga terdampak banjir. Mulai dari bantuan pangan hingga penanganan kesehatan.

Bupati Lamandau H Hendra Lesmana mengatakan, kondisi banjir di wilayah Lamandau saat ini sudah mulai surut. Bahkan pemerintah daerah juga sudah mulai menyiapkan langkah-langkah penanganan pasca banjir ataupun dampak yang ditimbulkan akibat bencana banjir ini.

“Alhamdulillah banjir di wilayah kami perlahan mulai surut, bahkan sebagian warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan kediaman mereka,” ucapnya, Rabu (26/10).

Kendati mulai surut, Pemerintah Kabupaten Lamandau memastikan akan tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana banjir susulan, sebagaimana prakiraan cuaca BMKG yang memprediksi masih adanya potensi hujan di wilayah Lamandau hingga akhir tahun.

“Harapan kami banjir tidak terjadi lagi, tapi perlu kita ketahui bahwa curah hujan masih ckup tinggi hingga Desember nanti,” jelasnya.

Saat ini yang dimaksimalkan adalah penanganan pascabanjir atau dampak yang ditimbulkan dari bencana ini, baik terkait kesehatan maupun infrastruktur yang terdampak. “Kami melalui instansi terkait seperti Satpol PP dan Pemadam Kebakaran membantu membersihkan rumah-rumah warga usai teredam banjir,” imbuhnya.

Bupati juga menyebut bahwa status kebencanaan belum dicabut atau masih pada level tanggap darurat. “Yang jelas kami akan terus pantau kondisi dan perkembangan di lapangan, ini juga menjadi bahan evaluasi ke depan, apakah status ini perlu diperpanjang lagi atau tidak,” tukasnya.

Berdasarkan data BPBD setempat per tanggal 25 Oktober, ada 7 kecamatan di Kabupaten Lamandau yang terendam banjir. Mencakup Kecamatan Delang, Kecamatan Lamandau, Kecamatan Batang Kawa, Kecamatan Bulik, Kecamatan Belantikan Raya, Kecamatan Sematu Jaya, dan Kecamatan Bulik Timur.

“Banjir tersebar di 51 desa dan 3 kelurahan, selain itu ada 113 fasilitas umum (fasum) dan 7 unit fasilitas sosial (fasos) yang turut terendam,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Lamandau Ray Paskan.

Banjir kali ini mengakibatkan kerugian material. Sebanyak 6.383 unit rumah terendam. “Hingga saat ini total ada 17.276 jiwa dari 6.686 kepala keluarga terdampak, sedangkan warga yang mengungsi berjumlah 91 kepala keluarga atau 328 jiwa,” jelasnya.

Untuk diketahui, hingga hari ini kondisi tinggi  muka air (TMA) DAS Lamandau pada STA Pantau Dermaga Batu Bisa berada pada level 686 cm atau mengalami penurunan ke level siaga I. Penurunan cukup signifikan 32 cm dari pantauan sebelumnya pada Selasa (25/10). (lan/ce/ala)

Artikel Terkait