Minggu, Maret 30, 2025
24.6 C
Palangkaraya

Tren Fashion Lebaran Didominasi Warna Burgundy, Apa Itu?

PALANGKA RAYA-Menjelang perayaan Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi, toko-toko pakaian di Kota Palangka Raya dipadati pengunjung. Antusiasme masyarakat berbelanja pakaian baru untuk merayakan Lebaran terlihat dari keramaian di berbagai pusat perbelanjaan, baik yang berlokasi di pasar maupun di sepanjang jalan utama kota. Salah satu toko yang mengalami lonjakan pembeli adalah Yulia Fashion di Jalan Diponegoro dan Raihan Fashion di Jalan Seth Adji, yang juga menjadi pilihan masyarakat untuk mencari pakaian gamis dan busana muslim lainnya.

Toko-toko itu mulai mengalami peningkatan jumlah pengunjung sejak pertengahan Ramadan. Hal itu diakui Sinta, salah satu karyawati Yulia Fashion.

“Pembeli mulai ramai sejak pertengahan Ramadan. Dari pagi pukul 09.00 WIB hingga malam pukul 21.30 WIB, toko hampir tidak pernah sepi,” ungkapnya.

Lonjakan itu memaksa seluruh karyawan-karyawati bekerja penuh waktu untuk melayani pembeli. Jika pada hari biasa toko tutup pada pukul 21.00 WIB, menjelang Lebaran operasional diperpanjang hingga pukul 21.30 WIB untuk mengakomodasi tingginya permintaan pembeli.

“Karena ramainya pembeli, stok pakaian kami pun banyak yang habis. Yang laki-laki kebanyakan beli baju koko dengan bahan adem, sedangkan perempuan lebih banyak mencari gamis brukat dan kaftan,” jelasnya.

Salah satu tren mencolok pada Lebaran tahun ini adalah dominasi warna burgundy. Warna merah marun yang elegan ini menjadi pilihan banyak pembeli, baik anak muda maupun orang dewasa.

Baca Juga :  Plt Bupati Tinjau Pos Pengamanan Lebaran

“Tahun ini tahunnya burgundy,” tutur Sinta sembari menunjukkan koleksi pakaian warna yang dimaksud.

“Banyak yang mencari warna ini, karena memang tren lebaran tahun ini lebih ke burgundy, baik untuk gamis, kaftan, maupun baju koko,” tambahnya.

Selain warna burgundy, tren pakaian Lebaran tahun ini juga mengedepankan kenyamanan. Banyak pembeli mencari baju koko berbahan adem, agar tetap nyaman digunakan saat cuaca panas. Sedangkan untuk perempuan, gamis berbahan brukat dan kaftan masih menjadi pilihan utama karena kesan elegannya.

“Tahun ini model gamis lebih bervariasi, ada yang simpel tetapi tetap mewah, ada juga yang bermotif floral atau dengan tambahan detail renda. Kaftan juga banyak dicari, karena modelnya longgar dan nyaman,” jelasnya.

Meskipun mengalami lonjakan pengunjung, Sinta mengakui jumlah pembeli tahun ini sedikit berkurang dibandingkan tahun lalu.

“Ramai sih, tapi tahun lalu lebih ramai lagi. Tahun lalu hampir tiap waktu penuh. Sekarang tetap banyak yang datang, tetapi tidak sebanyak tahun sebelumnya,” bebernya.

Senada juga disampaikan Lisa, karyawati Raihan Fashion. Ia mengungkapkan, permintaan untuk baju koko dan gamis berwarna burgundy sangat tinggi.

Baca Juga :  Pemudik Diimbau Patuhi Lalu Lintas

“Rata-rata pembeli cari warna ini, baik laki-laki maupun perempuan. Sepertinya warna ini sedang tren tahun ini,” katanya.

Tak hanya pakaian, mukena dan sajadah juga menjadi incaran pembeli, terutama untuk digunakan saat salat Idulfitri.

“Banyak yang beli mukena dan sajadah sekalian untuk salat Idulfitri dengan yang baru,” tambahnya.

Lisa juga merasakan hal yang sama perihal kunjungan pembeli ke Raihan Fashion.

“Tahun lalu lebih ramai, walau tahun ini juga cukup banyak pembeli. Mungkin karena faktor ekonomi atau orang-orang sudah berbelanja lebih awal,” ujarnya.

Meski jumlah pembeli berkurang dibandingkan tahun lalu, para pedagang tetap optimistis dan berharap tren fashion Lebaran tahun-tahun mendatang makin berkembang.

Lisa berharap Raihan Fashion tetap menjadi pilihan masyarakat dalam mencari pakaian Lebaran. “Semoga rezekinya terus lancar dan toko tetap ramai seperti tahun-tahun sebelumnya,” harapnya.

Dengan antusiasme masyarakat yang tetap tinggi, tren fashion Lebaran 2025 menunjukkan bahwa meskipun ekonomi mengalami dinamika, masyarakat tetap memiliki semangat untuk berpenampilan menarik pada hari raya.

Burgundy menjadi warna primadona, sementara kenyamanan tetap menjadi prioritas dalam memilih pakaian.

“Momen Lebaran kan bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga kesempatan untuk menampilkan gaya terbaik yang tetap sesuai dengan nilai-nilai islami,” tuturnya. (zia/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Menjelang perayaan Idulfitri 1446 Hijriah/2025 Masehi, toko-toko pakaian di Kota Palangka Raya dipadati pengunjung. Antusiasme masyarakat berbelanja pakaian baru untuk merayakan Lebaran terlihat dari keramaian di berbagai pusat perbelanjaan, baik yang berlokasi di pasar maupun di sepanjang jalan utama kota. Salah satu toko yang mengalami lonjakan pembeli adalah Yulia Fashion di Jalan Diponegoro dan Raihan Fashion di Jalan Seth Adji, yang juga menjadi pilihan masyarakat untuk mencari pakaian gamis dan busana muslim lainnya.

Toko-toko itu mulai mengalami peningkatan jumlah pengunjung sejak pertengahan Ramadan. Hal itu diakui Sinta, salah satu karyawati Yulia Fashion.

“Pembeli mulai ramai sejak pertengahan Ramadan. Dari pagi pukul 09.00 WIB hingga malam pukul 21.30 WIB, toko hampir tidak pernah sepi,” ungkapnya.

Lonjakan itu memaksa seluruh karyawan-karyawati bekerja penuh waktu untuk melayani pembeli. Jika pada hari biasa toko tutup pada pukul 21.00 WIB, menjelang Lebaran operasional diperpanjang hingga pukul 21.30 WIB untuk mengakomodasi tingginya permintaan pembeli.

“Karena ramainya pembeli, stok pakaian kami pun banyak yang habis. Yang laki-laki kebanyakan beli baju koko dengan bahan adem, sedangkan perempuan lebih banyak mencari gamis brukat dan kaftan,” jelasnya.

Salah satu tren mencolok pada Lebaran tahun ini adalah dominasi warna burgundy. Warna merah marun yang elegan ini menjadi pilihan banyak pembeli, baik anak muda maupun orang dewasa.

Baca Juga :  Plt Bupati Tinjau Pos Pengamanan Lebaran

“Tahun ini tahunnya burgundy,” tutur Sinta sembari menunjukkan koleksi pakaian warna yang dimaksud.

“Banyak yang mencari warna ini, karena memang tren lebaran tahun ini lebih ke burgundy, baik untuk gamis, kaftan, maupun baju koko,” tambahnya.

Selain warna burgundy, tren pakaian Lebaran tahun ini juga mengedepankan kenyamanan. Banyak pembeli mencari baju koko berbahan adem, agar tetap nyaman digunakan saat cuaca panas. Sedangkan untuk perempuan, gamis berbahan brukat dan kaftan masih menjadi pilihan utama karena kesan elegannya.

“Tahun ini model gamis lebih bervariasi, ada yang simpel tetapi tetap mewah, ada juga yang bermotif floral atau dengan tambahan detail renda. Kaftan juga banyak dicari, karena modelnya longgar dan nyaman,” jelasnya.

Meskipun mengalami lonjakan pengunjung, Sinta mengakui jumlah pembeli tahun ini sedikit berkurang dibandingkan tahun lalu.

“Ramai sih, tapi tahun lalu lebih ramai lagi. Tahun lalu hampir tiap waktu penuh. Sekarang tetap banyak yang datang, tetapi tidak sebanyak tahun sebelumnya,” bebernya.

Senada juga disampaikan Lisa, karyawati Raihan Fashion. Ia mengungkapkan, permintaan untuk baju koko dan gamis berwarna burgundy sangat tinggi.

Baca Juga :  Pemudik Diimbau Patuhi Lalu Lintas

“Rata-rata pembeli cari warna ini, baik laki-laki maupun perempuan. Sepertinya warna ini sedang tren tahun ini,” katanya.

Tak hanya pakaian, mukena dan sajadah juga menjadi incaran pembeli, terutama untuk digunakan saat salat Idulfitri.

“Banyak yang beli mukena dan sajadah sekalian untuk salat Idulfitri dengan yang baru,” tambahnya.

Lisa juga merasakan hal yang sama perihal kunjungan pembeli ke Raihan Fashion.

“Tahun lalu lebih ramai, walau tahun ini juga cukup banyak pembeli. Mungkin karena faktor ekonomi atau orang-orang sudah berbelanja lebih awal,” ujarnya.

Meski jumlah pembeli berkurang dibandingkan tahun lalu, para pedagang tetap optimistis dan berharap tren fashion Lebaran tahun-tahun mendatang makin berkembang.

Lisa berharap Raihan Fashion tetap menjadi pilihan masyarakat dalam mencari pakaian Lebaran. “Semoga rezekinya terus lancar dan toko tetap ramai seperti tahun-tahun sebelumnya,” harapnya.

Dengan antusiasme masyarakat yang tetap tinggi, tren fashion Lebaran 2025 menunjukkan bahwa meskipun ekonomi mengalami dinamika, masyarakat tetap memiliki semangat untuk berpenampilan menarik pada hari raya.

Burgundy menjadi warna primadona, sementara kenyamanan tetap menjadi prioritas dalam memilih pakaian.

“Momen Lebaran kan bukan hanya ajang silaturahmi, tetapi juga kesempatan untuk menampilkan gaya terbaik yang tetap sesuai dengan nilai-nilai islami,” tuturnya. (zia/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/