Selain kesulitan pemasaran, Sulaiman juga mengatakan, di tengah turunnya harga jual ikan saat ini, para peternak ikan keramba juga harus dihadapi dengan naiknya harga pakan ikan.
“Dulu waktu harga jual ikan Rp30 ribu, harga pakan murah, sekarang harga ikan turun, malah naik harga pakan ikan,” beber Sulaiman seraya menyebut bahwa untuk membeli satu karung pakan ikan merek Apung, ia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp330 ribu sedangkan kebutuhan pakan untuk satu keramba sampai panen, memerlukan 50 karung pakan.
Sulaiman mengaku, sampai saat ini kelompok peternak ikan keramba yang dipimpinnya belum pernah mendapat bantuan dari pihak pemerintah.
“Memang kami pernah dengar soal bantuan pakan ikan dari pemerintah, tapi yang dapat mereka yang di seberang sana saja, kami di sini belum pernah dapat sama sekali,” ungkapnya.
Keluhan serupa diutarakan peternak ikan keramba lainnya, Rullah. Menurutnya, pemasaran menjadi kendala yang dihadapi peternak ikan keramba saat ini.
“Harga ikan di pasar memang tidak karuan sejak pendemi melanda, kadang naik, kadang turun, itulah yang kami hadapi sekarang ini,” katanya.
Rullah mengatakan, harga ikan yang tak menentu menyebabkan banyak rekannya sesama peternak ikan keramba mengurangi aktivitas untuk menjalankan usaha sebagai peternak ikan keramba.
“Ada yang berhenti sementara sambil menunggu harga jual ikan normal lagi, tapi ada juga yang memang kekurangan modal karena harga jual ikan tidak sebanding dengan biaya pemeliharaannya,” sebutnya.