Sabtu, November 23, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Penumpang Kapal Laut dan Pesawat Naik Drastis

SAMPIT-Masyarakat sangat antusias menyambut musim mudik lebaran tahun ini. Kelonggaran yang diberikan pemerintah membuat aktivitas di pelabuhan laut dan udara kian meningkat. Jumlah penumpang kapal dan pesawat yang bertolak dari Kalteng meningkat drastis. Bahkan di Sampit sudah memasuki puncak arus mudik. Dalam sehari, ribuan pemudik berlayar menuju Pulau Jawa.

Kemarin (27/4), merupakan puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit. Ada dua kapal yang diberangkatkan, yakni KM Lawit milik PT Pelni dan KM Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama, dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

“Sesuai data yang kami terima, jumlah penumpang KM Lawit sebanyak 1.150 orang, berangkat pukul 11.00 WIB. Sementara KM Kirana I mengangkut 636 orang penumpang, 4 truk, 29 mobil pribadi, dan 52 sepeda motor, dengan tujuan yang sama,” ucap Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit Agustinus Maun, Rabu (27/8).

Dikatakannya, total penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Sampit mengunakan dua kapal tersebut sebanyak 1.786 orang. Meski demikian, puncak arus mudik lebaran tahun ini menurun kurang lebih 34% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena sebagian penumpang terdistribusi ke Pelabuhan Kumai.

“Perlu kami sampaikan bahwa masih ada dua pemberangkatan kapal dari Pelabuhan Sampit, yakni KM Kirana III dan KM Sabuk Nusantara 35 pada 29 April, ini adalah rerouting dari Dirjen Perhubungan Laut untuk membantu angkutan lebaran di Pelabuhan Sampit,” terangnya.  

Agustinus menyebut, KM Sabuk Nusantara 35 berkapasitas 238 penumpang. Kapal ini akan tiba di Pelabuhan Sampit pada 28 April. Selaku penyelenggara pelabuhan yang bertanggung jawab pada proses angkutan lebaran melalui transportasi laut di Pelabuhan Sampit,pihaknya berharap mudik lebaran tahun ini bisa berjalan aman dan lancar.

“Hasil koordinasi dengan operator Kapal Dharma Lautan Utama, kami berharap semua calon penumpang akan terangkut dari Pelabuhan Sampit. Kalaupun masih ada yang belum terangkut, kami akan koordinasi dengan pengelola Pelabuhan Kumai untuk bisa mengangkut penumpang yang masih tersisa itu, karena masih ada empat kali pemberangkatan kapal ke Pulau Jawa dari Pelabuhan Kumai,” bebernya.

Berdasarkan data yang diperoleh, sejak 17 April hingga H-5 lebaran tercatat sebanyak 7.628 pemudik yang berlayar dari Pelabuhan Sampit menggunakan kapal milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) maupun PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dengan jumlah 8 call. 

Sementara itu, Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan Kantor KSOP Kelas III  Sampit Normasita menambahkan, pergerakan mudik melalui Pelabuhan Sampit sudah terjadi sejak H-11 lebaran. Kapal yang bersandar dipenuhi penumpang dan sudah diberangkatkan.

Baca Juga :  Bikin Gaduh, Ungkap Pelapor Pj Sekda

Total penumpang yang sudah berangkat melalui Pelabuhan Sampit sejak H-12 hingga kemarin tercatat sebanyak 6.328 orang. Sebagian besar penumpang berasal dari wilayah Kotawaringin Timur maupun kabupaten di sekitarnya.

“Jalur yang dituju para penumpang ini berimbang antara ke Semarang dan Surabaya,” tuturnya kepada Kalteng Pos saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (27/4).

Pihaknya menyebut, dibandingkan dengan arus mudik sebelum pandemi Covid-19 (2019), terjadi penurunan signifikan yakni -44,24 persen. Namun apabila dibandingkan dengan tahun 2021 yang berada pada kondisi pandemi Covid-19, justru tahun ini meningkat cukup drastis.

“H-4 ini kami sudah memberangkatkan dua kapal yang mengangkut 1.786 penumpang,” sebutnya.

Mengenai arus kedatangan, sejauh ini masih sepi. Diprediksi akan terlihat pergerakan pada H+16 lebaran.

Sedangkan untuk pemberlakuan aturan, pihaknya mengacu pada SE Satgas Covid-19 dan SE Kemenhub. Penumpang yang sudah vaksin booster tidak wajib menunjukkan hasil pemeriksaan bebas Covid-19. Bagi yang sudah vaksin dosis kedua, boleh menggunakan PCR atau antigen. Sementara yang belum dan masih vaksin dosis satu, wajib menunjukkan bukti bebas Covid-19 hasil pemeriksaan PCR. “Posko di pelabuhan juga menyediakan gerai vaksinasi untuk melayani masyarakat,” ujarnya.

Bersamaan dengan puncak arus mudik, sejumlah anggota DPRD Kalteng dari daerah pemilihan II (Kabupaten Kotim dan Seruyan) melakukan pemantauan di Pelabuhan Sampit, untuk mengamati situasi maupun proses pelayanan kepada para calon penumpang.

“Kami ditugaskan oleh pimpinan DPRD Provinsi Kalteng untuk memantau arus mudik di Pelabuhan Sampit, karena kami ingin memastikan arus mudik aman dan lancar,” kata Anggota DPRD Provinsi Alexius Esliter dari Partai PDI Perjuangan.

Sementara itu, jumlah penumpang pesawat di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya makin melonjak. Berdasarkan data petugas posko terpadu angkutan lebaran, jumlah penumpang yang datang selama 2 hari ini sebanyak 1.132 penumpang, dengan rincian; H-7 atau Senin (25/4) sebanyak 448 penumpang dan H-6 atau Selasa (26/4) berjumlah 644 penumpang.

Sedangkan untuk penumpang yang berangkat di H-7 atau Senin (25/4) berjumlah 1.036 orang dan pada H-6 atau Selasa (26/4) sebanyak 1.407 orang. Total penumpang yang berangkat dalam dua hari mencapai 2.443 orang.

“Memang sampai hari ini (kemarin, red) ada peningkatan jumlah penumpang dari hari-hari biasanya,” kata Tanta Maulana D selaku Assistant Manager of Airport Security Bandara Tjilik Riwut, kemarin. 

Dikatakan Tanta, meski jumlah penumpang pesawat mengalami lonjakan, tapi tidak ada penambahan jadwal penerbangan reguler oleh pihak maskapai.

“Namun untuk penerbangan yang selama ini nonaktif, sudah diaktifkan kembali,” ujarnya.

Baca Juga :  Tiga Kelurahan di Kecamatan MB Ketapang Akan Dimekarkan

Berdasarkan data, diketahui jumlah penerbangan belakangan ini meningkat. Pada H-7 lebarn, tercatat ada 19 penerbangan (flight), baik yang berangkat maupun datang. Sedangkan pada H-6 terdapat 26 penerbangan.

Terkait syarat atau ketentuan bagi penumpang atau pelaku perjalanan udara, Tanta mengatakan, pihaknya menerapkan aturan sebagaimana tertuang dalam surat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tentang aturan bagi pelaku perjalanan udara di dalam negeri.

Dalam surat tersebut ditegaskan, para pelaku perjalanan udara wajib menunjukkan surat telah mengikuti vaksinasi dosis lengkap, sehingga tidak perlu lagi menunjukkan keterangan hasil tes antigen atau PCR. “Sedangkan bagi penumpang yang baru mengikuti vaksinasi dosis kedua dan pertama, wajib menujukkan surat keterangan hasil tes antigen maupun tes PCR,” sebutnya.

Sedangkan bagi penumpang yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19, diwajibkan menyertakan surat keterangan dari rumah sakit maupun dokter perihal alasan belum menerima vaksinasi.

“Untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun, tidak diwajibkan untuk vaksin atau membawa surat keterangan tes antigen maupun PCR. Untuk usai 6 sampai 12 tahun, jika mereka sudah vaksin dosis  pertama, maka wajib menyertakan surat keterangan tes PCR  dengan masa berlaku 3×24 jam. Namun kalau sudah terima vaksin dosis kedua, maka tidak perlu lagi surat keterangan itu,” ujarnya.

Tanta memperkirakan dalam beberapa hari ke depan akan terjadi lonjakan penumpang arus mudik. “Puncak arus mudik tahun ini diperkirakan terjadi pada hari Jumat atau H-3 lebaran,” sebutnya.

Menghadapi arus mudik tahun ini, PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Tjilik Riwut sudah mempersiapkan posko gabungan layanan arus mudik lebaran tahun 2022.

Sementara itu, saat Kalteng pos mendatangi Bandara Tjilik Riwut, sejumlah warga yang ingin mudik terlihat gelisah dan kebingungan. Ternyata para calon penumpang pesawat itu tidak mendapatkan tiket pesawat.

Berdasarkan informasi, tiket penerbangan pesawat dari Palangka Raya menuju Jakarta maupun Surabaya dalam lima hari ke depan sudah habis terjual.

Menurut seorang warga bernama Ahmad, tiket pesawat untuk keberangkatan dari H-5 hingga hari Idulfitri sudah terjual semua. “Habis sudah semua tiket, kabarnya baru ada tiket penerbangan nanti pas hari lebaran ke-2, tanggal 3 Mei,” ujar pria yang mengaku ingin pulang ke Jakarta.

Warga asal Cirebon, Jawa barat itu tak menyangka jika tiket penerbangan sudah ludes.

“Saya sudah cek di Traveloka, informasinya sudah habis, makanya saya datang ke sini (bandara), siapa tahu ada penjualan tiket, tapi nyatanya juga enggak ada,” pungkasnya. (bah/abw/sja/ce/ala)

SAMPIT-Masyarakat sangat antusias menyambut musim mudik lebaran tahun ini. Kelonggaran yang diberikan pemerintah membuat aktivitas di pelabuhan laut dan udara kian meningkat. Jumlah penumpang kapal dan pesawat yang bertolak dari Kalteng meningkat drastis. Bahkan di Sampit sudah memasuki puncak arus mudik. Dalam sehari, ribuan pemudik berlayar menuju Pulau Jawa.

Kemarin (27/4), merupakan puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit. Ada dua kapal yang diberangkatkan, yakni KM Lawit milik PT Pelni dan KM Kirana I milik PT Dharma Lautan Utama, dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

“Sesuai data yang kami terima, jumlah penumpang KM Lawit sebanyak 1.150 orang, berangkat pukul 11.00 WIB. Sementara KM Kirana I mengangkut 636 orang penumpang, 4 truk, 29 mobil pribadi, dan 52 sepeda motor, dengan tujuan yang sama,” ucap Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit Agustinus Maun, Rabu (27/8).

Dikatakannya, total penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Sampit mengunakan dua kapal tersebut sebanyak 1.786 orang. Meski demikian, puncak arus mudik lebaran tahun ini menurun kurang lebih 34% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena sebagian penumpang terdistribusi ke Pelabuhan Kumai.

“Perlu kami sampaikan bahwa masih ada dua pemberangkatan kapal dari Pelabuhan Sampit, yakni KM Kirana III dan KM Sabuk Nusantara 35 pada 29 April, ini adalah rerouting dari Dirjen Perhubungan Laut untuk membantu angkutan lebaran di Pelabuhan Sampit,” terangnya.  

Agustinus menyebut, KM Sabuk Nusantara 35 berkapasitas 238 penumpang. Kapal ini akan tiba di Pelabuhan Sampit pada 28 April. Selaku penyelenggara pelabuhan yang bertanggung jawab pada proses angkutan lebaran melalui transportasi laut di Pelabuhan Sampit,pihaknya berharap mudik lebaran tahun ini bisa berjalan aman dan lancar.

“Hasil koordinasi dengan operator Kapal Dharma Lautan Utama, kami berharap semua calon penumpang akan terangkut dari Pelabuhan Sampit. Kalaupun masih ada yang belum terangkut, kami akan koordinasi dengan pengelola Pelabuhan Kumai untuk bisa mengangkut penumpang yang masih tersisa itu, karena masih ada empat kali pemberangkatan kapal ke Pulau Jawa dari Pelabuhan Kumai,” bebernya.

Berdasarkan data yang diperoleh, sejak 17 April hingga H-5 lebaran tercatat sebanyak 7.628 pemudik yang berlayar dari Pelabuhan Sampit menggunakan kapal milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) maupun PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), dengan jumlah 8 call. 

Sementara itu, Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan Kantor KSOP Kelas III  Sampit Normasita menambahkan, pergerakan mudik melalui Pelabuhan Sampit sudah terjadi sejak H-11 lebaran. Kapal yang bersandar dipenuhi penumpang dan sudah diberangkatkan.

Baca Juga :  Bikin Gaduh, Ungkap Pelapor Pj Sekda

Total penumpang yang sudah berangkat melalui Pelabuhan Sampit sejak H-12 hingga kemarin tercatat sebanyak 6.328 orang. Sebagian besar penumpang berasal dari wilayah Kotawaringin Timur maupun kabupaten di sekitarnya.

“Jalur yang dituju para penumpang ini berimbang antara ke Semarang dan Surabaya,” tuturnya kepada Kalteng Pos saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (27/4).

Pihaknya menyebut, dibandingkan dengan arus mudik sebelum pandemi Covid-19 (2019), terjadi penurunan signifikan yakni -44,24 persen. Namun apabila dibandingkan dengan tahun 2021 yang berada pada kondisi pandemi Covid-19, justru tahun ini meningkat cukup drastis.

“H-4 ini kami sudah memberangkatkan dua kapal yang mengangkut 1.786 penumpang,” sebutnya.

Mengenai arus kedatangan, sejauh ini masih sepi. Diprediksi akan terlihat pergerakan pada H+16 lebaran.

Sedangkan untuk pemberlakuan aturan, pihaknya mengacu pada SE Satgas Covid-19 dan SE Kemenhub. Penumpang yang sudah vaksin booster tidak wajib menunjukkan hasil pemeriksaan bebas Covid-19. Bagi yang sudah vaksin dosis kedua, boleh menggunakan PCR atau antigen. Sementara yang belum dan masih vaksin dosis satu, wajib menunjukkan bukti bebas Covid-19 hasil pemeriksaan PCR. “Posko di pelabuhan juga menyediakan gerai vaksinasi untuk melayani masyarakat,” ujarnya.

Bersamaan dengan puncak arus mudik, sejumlah anggota DPRD Kalteng dari daerah pemilihan II (Kabupaten Kotim dan Seruyan) melakukan pemantauan di Pelabuhan Sampit, untuk mengamati situasi maupun proses pelayanan kepada para calon penumpang.

“Kami ditugaskan oleh pimpinan DPRD Provinsi Kalteng untuk memantau arus mudik di Pelabuhan Sampit, karena kami ingin memastikan arus mudik aman dan lancar,” kata Anggota DPRD Provinsi Alexius Esliter dari Partai PDI Perjuangan.

Sementara itu, jumlah penumpang pesawat di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya makin melonjak. Berdasarkan data petugas posko terpadu angkutan lebaran, jumlah penumpang yang datang selama 2 hari ini sebanyak 1.132 penumpang, dengan rincian; H-7 atau Senin (25/4) sebanyak 448 penumpang dan H-6 atau Selasa (26/4) berjumlah 644 penumpang.

Sedangkan untuk penumpang yang berangkat di H-7 atau Senin (25/4) berjumlah 1.036 orang dan pada H-6 atau Selasa (26/4) sebanyak 1.407 orang. Total penumpang yang berangkat dalam dua hari mencapai 2.443 orang.

“Memang sampai hari ini (kemarin, red) ada peningkatan jumlah penumpang dari hari-hari biasanya,” kata Tanta Maulana D selaku Assistant Manager of Airport Security Bandara Tjilik Riwut, kemarin. 

Dikatakan Tanta, meski jumlah penumpang pesawat mengalami lonjakan, tapi tidak ada penambahan jadwal penerbangan reguler oleh pihak maskapai.

“Namun untuk penerbangan yang selama ini nonaktif, sudah diaktifkan kembali,” ujarnya.

Baca Juga :  Tiga Kelurahan di Kecamatan MB Ketapang Akan Dimekarkan

Berdasarkan data, diketahui jumlah penerbangan belakangan ini meningkat. Pada H-7 lebarn, tercatat ada 19 penerbangan (flight), baik yang berangkat maupun datang. Sedangkan pada H-6 terdapat 26 penerbangan.

Terkait syarat atau ketentuan bagi penumpang atau pelaku perjalanan udara, Tanta mengatakan, pihaknya menerapkan aturan sebagaimana tertuang dalam surat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tentang aturan bagi pelaku perjalanan udara di dalam negeri.

Dalam surat tersebut ditegaskan, para pelaku perjalanan udara wajib menunjukkan surat telah mengikuti vaksinasi dosis lengkap, sehingga tidak perlu lagi menunjukkan keterangan hasil tes antigen atau PCR. “Sedangkan bagi penumpang yang baru mengikuti vaksinasi dosis kedua dan pertama, wajib menujukkan surat keterangan hasil tes antigen maupun tes PCR,” sebutnya.

Sedangkan bagi penumpang yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19, diwajibkan menyertakan surat keterangan dari rumah sakit maupun dokter perihal alasan belum menerima vaksinasi.

“Untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun, tidak diwajibkan untuk vaksin atau membawa surat keterangan tes antigen maupun PCR. Untuk usai 6 sampai 12 tahun, jika mereka sudah vaksin dosis  pertama, maka wajib menyertakan surat keterangan tes PCR  dengan masa berlaku 3×24 jam. Namun kalau sudah terima vaksin dosis kedua, maka tidak perlu lagi surat keterangan itu,” ujarnya.

Tanta memperkirakan dalam beberapa hari ke depan akan terjadi lonjakan penumpang arus mudik. “Puncak arus mudik tahun ini diperkirakan terjadi pada hari Jumat atau H-3 lebaran,” sebutnya.

Menghadapi arus mudik tahun ini, PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Tjilik Riwut sudah mempersiapkan posko gabungan layanan arus mudik lebaran tahun 2022.

Sementara itu, saat Kalteng pos mendatangi Bandara Tjilik Riwut, sejumlah warga yang ingin mudik terlihat gelisah dan kebingungan. Ternyata para calon penumpang pesawat itu tidak mendapatkan tiket pesawat.

Berdasarkan informasi, tiket penerbangan pesawat dari Palangka Raya menuju Jakarta maupun Surabaya dalam lima hari ke depan sudah habis terjual.

Menurut seorang warga bernama Ahmad, tiket pesawat untuk keberangkatan dari H-5 hingga hari Idulfitri sudah terjual semua. “Habis sudah semua tiket, kabarnya baru ada tiket penerbangan nanti pas hari lebaran ke-2, tanggal 3 Mei,” ujar pria yang mengaku ingin pulang ke Jakarta.

Warga asal Cirebon, Jawa barat itu tak menyangka jika tiket penerbangan sudah ludes.

“Saya sudah cek di Traveloka, informasinya sudah habis, makanya saya datang ke sini (bandara), siapa tahu ada penjualan tiket, tapi nyatanya juga enggak ada,” pungkasnya. (bah/abw/sja/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/