Sabtu, Mei 18, 2024
25.4 C
Palangkaraya

Sekolah Disiplin Terapkan Prokes

Persebaran Covid-19 Bisa Dicegah

PALANGKA RAYA-Pelaksanakan proses belajar mengajar mulai dari berbagai tingkatkan di Kota Palangka Raya sudah berjalan normal. Hampir sama seperti sedia kala, bedanya pada masa pandemik ini pelajar dan tenaga pendidik di sekolah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Guru dan peserta didik wajib mengenakan masker baik di luar dan di dalam ruangan.

Selama tahun ajaran baru dimulai, proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di TK, SD, SMP hingga SMA sudah penuh 100 persen. Seiiring dengan pelaksanaan PTM penuh, pengawasan pun lebih diperketat. Setiap pekan proses penerapan prokes selalu dievaluasi di semua sekolah, khususnya di sektor pendidikan yang menjadi kewenangan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya.  

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani mengatakan, pola pengawasan prokes di sekolah-sekolah mulai jenjang TK, SD hingga SMP dilakukan secara berkala. Dengan adanya pola tersebut cepat mendeteksi dan mengetahui kondisi sekolah, apakah ada peserta didik dan guru yang terpapar atau tidak. Ketika ada laporan klaster sekolah, maka tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya bisa melakukan disinfeksi.

“Pihak sekolah di Kota Cantik sudah bagus dalam menerapkan Prokes, namun yang saya tekankan kerja sama dengan Fasyankes dan Satgas sekolah bisa aktif dalam menjalankan perannya,” kata Jayani kepada wartawan, kemarin (27/7).

Jayani berpesan kepada pihak sekolah baik guru atau murid yang sakit memiliki gejala batuk, pilek, demam. Harap izin dan beristirahat di rumah saja serta jangan lupa untuk melakukan screening Covid-19.

“Meskipun hasil tesnya negatif Covid-19, kami sarankan agar bisa beristirahat hingga kondisi pulih. Baru kembali masuk ke sekolah untuk mencegah terjadinya penularan penyakit lain yaitu seperti batuk dan pilek,” ujarnya.  

Untuk pengetatan prokes, lanjut Jayani, Disdik Kota sudah secara lisan mengumumkan kepada seluruh kepala sekolah, sedangkan untuk Surat Edaran masih digodok dan dikonsultasikan dengan Wali Kota.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan, penerapan prokes di sekolah sudah bagus. Seperti yang terlihat di SDN 1 Bukit Tunggal. Di sekolah tersebut telah menerapkan PTM penuh. Selama dimulainya PTM penuh hingga sekarang, belum terjadi kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Hal itu diungkapkan Kepala SDN 1 Bukit Tunggal Hardani SPd. 

“Kasus Covid-19 di sekolah ini sejauh ini tidak ada, baik dari tenaga pendidik maupun peserta didik tidak ada yang terkena maupun terindikasi Covid-19,” ucapnya. 

Baca Juga :  Kompetisi Film Animasi Kalteng Hanya Diikuti Tujuh Peserta

Hardani juga menjelaskan mengenai upaya preventif pihak sekolah dalam mencegah Covid-19 di lingkungan sekolah yang dikepalainya. 

“Kami berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait dalam upaya pencegahan Covid-19, seperti berkoordinasi dengan dinas pendidikan terkait arahan penyelenggaraan PTM, selain itu kami juga bekerja sama dengan pihak Satgas Covid-19 dan Puskesmas Kayon apabila ada pihak sekolah kami yang terpapar,” jelasnya. 

Kepala sekolah yang baru menjabat sebagai kepala SDN 1 Bukit Tunggal sejak tahun ajaran baru 2022 itu juga mengatakan, selain bermitra dengan instansi terkait dalam upaya pencegahan Covid-19, SDN 1 Bukit Tunggal juga aktif mengedukasi peserta didiknya mengenai pencegahan penularan Covid-19.

“Kalau untuk peserta didik hampir setiap hari, salah satunya saat upacara bendera kami selalu memberikan pengarahan mengenai prokes, terutama dalam penggunaan masker dan cuci tangan, tetap kami imbau anak-anak untuk menaati itu. Kami juga mengimbau dalam kegiatan lain seperti senam pagi. Selain itu, tenaga pengajar di kelas juga aktif mengingatkan kepada peserta didik,” terangnya. 

Terkait upaya ke depan jika ada kasus pihak sekolah yang terpapar Covid-19, selain berkoordinasi dengan tenaga kesehatan, pihak sekolah juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan mengenai penerbitan surat arahan agar bisa dilaksanakan PTM terbatas atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di lingkungan SDN 1 Bukit Tunggal.

“Pihak sekolah terus menunggu arahan dari dinas pendidikan melalui surat resmi apabila memang trend peningkatan kasus Covid-19 tidak memungkinkan kita untuk menyelenggarakan PTM penuh,” ucapnya.

Sementara itu Kepala SDN 6 Palangka Raya Bayer, mengatakan bahwa seluruh murid dan guru telah mendapatkan vaksinasi. Seratus persen sudah vaksin kedua. Walaupun telah vaksin, sekolahnya tetap melaksanakan prokes dengan ketat. Sebelum masuk ke lingkungan sekolah, anak-anak murid diperiksa suhu tubuhnya. Tak lupa mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan.

“Prokes itu harus dipatuhi baik dari murid sampai gurunya. Masker pun tetap kita pakai jika di dalam ruangan,” ungkapnya kepada Kalteng Pos, Rabu (27/7).

Pria berusia 54 tahun itu mengimbau para guru untuk memperhatikan muridnya. Jika ada yang batuk, pilek atau panas maka dianjurkan untuk tidak masuk sekolah.

“Kalau anak murid ada yang sakit seperti batuk atau pilek saat di sekolah maka kita pulangkan. Hal ini kita lakukan demi menjaga penyebaran covid-19 agar tidak melonjak,” lanjutnya.

Ekstrakulikuler di sekolah bahkan belum dijalankan karena larangan dari pemerintah. SDN 6 Palangka Raya mematuhi larangan tersebut agar sekolah tidak lagi ditutup. Sang kepala sekolah juga menyarakankan para orang tua agar tidak membawa anaknya liburan ke luar kota untuk menghindari kerumunan.  Karena jika ada satu orang saja yang terjangkit covid-19, maka sekolah akan diliburkan kembali. Bayer berusaha untuk mencegah hal tersebut.  

Baca Juga :  Uang Rp26 Miliar Milik PT Asuransi Bangun Askrida Digelapkan

Sementara itu, di SDN 1 Menteng salah satu sekolah dasar yang melakukan PTM. Kepala SDN 1 Menteng Denie SPd mengungkapkan proses PTM berjalan lancar, namun protokol kesehatan diperketat mengingat pandemi kembali mengalami peningkatan beberapa waktu terakhir membuat pihak sekolah lebih menekankan penggunaan masker, cuci tangan hingga memonitor kesehatan murid.

“PTM di sekolah kita dilakukan dengan terus memonitoring baik prokes dan kesehatan para murid selama di sekolah untuk SDN 1 Menteng, proses pembelajaran tetap berjalan normal namun tetap kita pantau terus murid-murid apakah ada sakit, baik dema hingga batuk pilek, apabila ada gejala, orang tua murid kita sarankan anaknya agar ijin dulu agar berobat,” ungkap Denie.

Disdik Minta Keselamatan Nomor Satu (JUDUL DI-BOLD)

Sementara itu, PTM di Kalteng kembali bergulir karena memasuki tahun ajaran baru 2022/2023 dimulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Achmad Syaifudi beri tanggapan berlangsung tahun ajaran baru tersebut untuk para murid, pelajar dan siswa nantinya. Yang terpenting dalam pelaksanaan adalah bahwa hukum tertinggi dalam negara adalah keselamatan.

“Pada data bergulirnya PTM terbatas nantinya yang pastinya hukum tertinggi negara adalah keselamatan, dan itu yang selalu disampaikan oleh pimpinan kita gubernur Kalimantan Tengah kata beliau kita harus menjaga kesehatan dan keselamatan warga kita,”ucapnya kepada wartawan Kalteng Pos.

Dengan adanya pemberitaan terkait paparan wabah covid-19, ia berucap bahwa PTM yang sudah berjalan sejak bulan Januari akan lebih diperketat protokol kesehatan. Prokes yang dimaksudkan saat ini ialah dengan menerapkan 5M. Yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Pada proses itu berlangsung saya akan himbau kepada para pihak sekolah baik itu SMA, SMK, SLB bahkan hingga taraf Sekolah Dasar yang harus diperketat adalah prokes nantinya,” tambahnya.

“Dan saya rasa di Kalteng sendiri sudah banyak yang vaksin 1 dan 2 khususnya usia pelajaran, guru-guru juga, namun saya akan tetap imbau juga kepada para pelajar untuk vaksin bagi yang belum nantinya,” ucapnya. (ahm/ena/*dan/*qin/*irj/ala/ko)

Persebaran Covid-19 Bisa Dicegah

PALANGKA RAYA-Pelaksanakan proses belajar mengajar mulai dari berbagai tingkatkan di Kota Palangka Raya sudah berjalan normal. Hampir sama seperti sedia kala, bedanya pada masa pandemik ini pelajar dan tenaga pendidik di sekolah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Guru dan peserta didik wajib mengenakan masker baik di luar dan di dalam ruangan.

Selama tahun ajaran baru dimulai, proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di TK, SD, SMP hingga SMA sudah penuh 100 persen. Seiiring dengan pelaksanaan PTM penuh, pengawasan pun lebih diperketat. Setiap pekan proses penerapan prokes selalu dievaluasi di semua sekolah, khususnya di sektor pendidikan yang menjadi kewenangan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya.  

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani mengatakan, pola pengawasan prokes di sekolah-sekolah mulai jenjang TK, SD hingga SMP dilakukan secara berkala. Dengan adanya pola tersebut cepat mendeteksi dan mengetahui kondisi sekolah, apakah ada peserta didik dan guru yang terpapar atau tidak. Ketika ada laporan klaster sekolah, maka tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya bisa melakukan disinfeksi.

“Pihak sekolah di Kota Cantik sudah bagus dalam menerapkan Prokes, namun yang saya tekankan kerja sama dengan Fasyankes dan Satgas sekolah bisa aktif dalam menjalankan perannya,” kata Jayani kepada wartawan, kemarin (27/7).

Jayani berpesan kepada pihak sekolah baik guru atau murid yang sakit memiliki gejala batuk, pilek, demam. Harap izin dan beristirahat di rumah saja serta jangan lupa untuk melakukan screening Covid-19.

“Meskipun hasil tesnya negatif Covid-19, kami sarankan agar bisa beristirahat hingga kondisi pulih. Baru kembali masuk ke sekolah untuk mencegah terjadinya penularan penyakit lain yaitu seperti batuk dan pilek,” ujarnya.  

Untuk pengetatan prokes, lanjut Jayani, Disdik Kota sudah secara lisan mengumumkan kepada seluruh kepala sekolah, sedangkan untuk Surat Edaran masih digodok dan dikonsultasikan dengan Wali Kota.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan, penerapan prokes di sekolah sudah bagus. Seperti yang terlihat di SDN 1 Bukit Tunggal. Di sekolah tersebut telah menerapkan PTM penuh. Selama dimulainya PTM penuh hingga sekarang, belum terjadi kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Hal itu diungkapkan Kepala SDN 1 Bukit Tunggal Hardani SPd. 

“Kasus Covid-19 di sekolah ini sejauh ini tidak ada, baik dari tenaga pendidik maupun peserta didik tidak ada yang terkena maupun terindikasi Covid-19,” ucapnya. 

Baca Juga :  Kompetisi Film Animasi Kalteng Hanya Diikuti Tujuh Peserta

Hardani juga menjelaskan mengenai upaya preventif pihak sekolah dalam mencegah Covid-19 di lingkungan sekolah yang dikepalainya. 

“Kami berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait dalam upaya pencegahan Covid-19, seperti berkoordinasi dengan dinas pendidikan terkait arahan penyelenggaraan PTM, selain itu kami juga bekerja sama dengan pihak Satgas Covid-19 dan Puskesmas Kayon apabila ada pihak sekolah kami yang terpapar,” jelasnya. 

Kepala sekolah yang baru menjabat sebagai kepala SDN 1 Bukit Tunggal sejak tahun ajaran baru 2022 itu juga mengatakan, selain bermitra dengan instansi terkait dalam upaya pencegahan Covid-19, SDN 1 Bukit Tunggal juga aktif mengedukasi peserta didiknya mengenai pencegahan penularan Covid-19.

“Kalau untuk peserta didik hampir setiap hari, salah satunya saat upacara bendera kami selalu memberikan pengarahan mengenai prokes, terutama dalam penggunaan masker dan cuci tangan, tetap kami imbau anak-anak untuk menaati itu. Kami juga mengimbau dalam kegiatan lain seperti senam pagi. Selain itu, tenaga pengajar di kelas juga aktif mengingatkan kepada peserta didik,” terangnya. 

Terkait upaya ke depan jika ada kasus pihak sekolah yang terpapar Covid-19, selain berkoordinasi dengan tenaga kesehatan, pihak sekolah juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan mengenai penerbitan surat arahan agar bisa dilaksanakan PTM terbatas atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di lingkungan SDN 1 Bukit Tunggal.

“Pihak sekolah terus menunggu arahan dari dinas pendidikan melalui surat resmi apabila memang trend peningkatan kasus Covid-19 tidak memungkinkan kita untuk menyelenggarakan PTM penuh,” ucapnya.

Sementara itu Kepala SDN 6 Palangka Raya Bayer, mengatakan bahwa seluruh murid dan guru telah mendapatkan vaksinasi. Seratus persen sudah vaksin kedua. Walaupun telah vaksin, sekolahnya tetap melaksanakan prokes dengan ketat. Sebelum masuk ke lingkungan sekolah, anak-anak murid diperiksa suhu tubuhnya. Tak lupa mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan.

“Prokes itu harus dipatuhi baik dari murid sampai gurunya. Masker pun tetap kita pakai jika di dalam ruangan,” ungkapnya kepada Kalteng Pos, Rabu (27/7).

Pria berusia 54 tahun itu mengimbau para guru untuk memperhatikan muridnya. Jika ada yang batuk, pilek atau panas maka dianjurkan untuk tidak masuk sekolah.

“Kalau anak murid ada yang sakit seperti batuk atau pilek saat di sekolah maka kita pulangkan. Hal ini kita lakukan demi menjaga penyebaran covid-19 agar tidak melonjak,” lanjutnya.

Ekstrakulikuler di sekolah bahkan belum dijalankan karena larangan dari pemerintah. SDN 6 Palangka Raya mematuhi larangan tersebut agar sekolah tidak lagi ditutup. Sang kepala sekolah juga menyarakankan para orang tua agar tidak membawa anaknya liburan ke luar kota untuk menghindari kerumunan.  Karena jika ada satu orang saja yang terjangkit covid-19, maka sekolah akan diliburkan kembali. Bayer berusaha untuk mencegah hal tersebut.  

Baca Juga :  Uang Rp26 Miliar Milik PT Asuransi Bangun Askrida Digelapkan

Sementara itu, di SDN 1 Menteng salah satu sekolah dasar yang melakukan PTM. Kepala SDN 1 Menteng Denie SPd mengungkapkan proses PTM berjalan lancar, namun protokol kesehatan diperketat mengingat pandemi kembali mengalami peningkatan beberapa waktu terakhir membuat pihak sekolah lebih menekankan penggunaan masker, cuci tangan hingga memonitor kesehatan murid.

“PTM di sekolah kita dilakukan dengan terus memonitoring baik prokes dan kesehatan para murid selama di sekolah untuk SDN 1 Menteng, proses pembelajaran tetap berjalan normal namun tetap kita pantau terus murid-murid apakah ada sakit, baik dema hingga batuk pilek, apabila ada gejala, orang tua murid kita sarankan anaknya agar ijin dulu agar berobat,” ungkap Denie.

Disdik Minta Keselamatan Nomor Satu (JUDUL DI-BOLD)

Sementara itu, PTM di Kalteng kembali bergulir karena memasuki tahun ajaran baru 2022/2023 dimulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Achmad Syaifudi beri tanggapan berlangsung tahun ajaran baru tersebut untuk para murid, pelajar dan siswa nantinya. Yang terpenting dalam pelaksanaan adalah bahwa hukum tertinggi dalam negara adalah keselamatan.

“Pada data bergulirnya PTM terbatas nantinya yang pastinya hukum tertinggi negara adalah keselamatan, dan itu yang selalu disampaikan oleh pimpinan kita gubernur Kalimantan Tengah kata beliau kita harus menjaga kesehatan dan keselamatan warga kita,”ucapnya kepada wartawan Kalteng Pos.

Dengan adanya pemberitaan terkait paparan wabah covid-19, ia berucap bahwa PTM yang sudah berjalan sejak bulan Januari akan lebih diperketat protokol kesehatan. Prokes yang dimaksudkan saat ini ialah dengan menerapkan 5M. Yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Pada proses itu berlangsung saya akan himbau kepada para pihak sekolah baik itu SMA, SMK, SLB bahkan hingga taraf Sekolah Dasar yang harus diperketat adalah prokes nantinya,” tambahnya.

“Dan saya rasa di Kalteng sendiri sudah banyak yang vaksin 1 dan 2 khususnya usia pelajaran, guru-guru juga, namun saya akan tetap imbau juga kepada para pelajar untuk vaksin bagi yang belum nantinya,” ucapnya. (ahm/ena/*dan/*qin/*irj/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/