Senin, Maret 31, 2025
34.1 C
Palangkaraya

Selamat Lebaran di Kampung Halaman, Ribuan Pemudik Berlayar ke Jawa dari Sampit

SAMPIT-Ribuan orang diberangkatkan lagi dari Pelabuhan Sampit menuju berbagai tujuan di Pulau Jawa pada momen mudik Lebaran tahun ini. Kemarin, Jumat (28/3), dua kapal telah diberangkatkan, yakni KM Kelimutu tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan KM Kirana III tujuan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

“Hari ini kami memberangkatkan lagi dua kapal. Pertama, KM Kelimutu telah berangkat pada pukul 13.00 WIB dengan jumlah penumpang 1.298 orang. Kemudian, ada KM Kirana III yang membawa 700 penumpang menuju Surabaya,” ungkap Gusti Muchlis, Kasi Lalu Lintas Angkutan Laut & Kepelabuhan KSOP Kelas III Sampit.

Terhitung dengan keberangkatan kemarin, total pemudik yang telah meninggalkan Pelabuhan Sampit mencapai 7.310 orang, menggunakan delapan kapal dengan tujuan utama Surabaya dan Semarang. Secara khusus, jumlah pemudik yang berangkat kemarin tercatat 1.998 orang.

Masa mudik Lebaran tahun ini berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, yakni dari 21 Maret hingga 11 April. Sejauh ini, sejak H-10 hingga H-1 Lebaran, sudah sembilan kapal yang diberangkatkan.

Baca Juga :  Sianida Diduga Dijual untuk Penambang Ilegal

“Besok adalah pemberangkatan terakhir dengan Kapal Dharma Ferry VI tujuan Semarang,” tambahnya.

Menurutnya, puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit terjadi pada 28 dan 29 Maret.

“Hari ini sudah termasuk puncak arus mudik. Besok, kemungkinan arus keberangkatan masih akan tetap tinggi,” katanya, kemarin.

Karena adanya lonjakan jumlah pemudik, KSOP Sampit terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan para pemudik yang memilih jalur laut untuk pulang kampung.

Menanggapi tingginya minat masyarakat menggunakan jasa transportasi laut, Wakil Bupati Kotim Irawati mengatakan, angkutan laut memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran arus mudik Lebaran. Menurutnya, angkutan laut merupakan salah satu pilihan transportasi yang banyak diminati masyarakat, terutama masyarakat di daerah kepulauan.

“Transportasi laut menjadi satu-satunya sarana transportasi yang tersedia. Selain itu, angkutan laut juga menjadi solusi untuk menghindari kemacetan jalur darat yang sering terjadi pada saat musim mudik Lebaran,” katanya.

Baca Juga :  Kepala OIKN Mundur, Aliansi Borneo Bersatu Angkat Suara

Irawati juga menyoroti program Mudik Gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan di Pelabuhan Sampit. Menurutnya program ini merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat.

Program Mudik Gratis oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini menggunakan KM Kelimutu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), yang melayani rute Sampit—Semarang dan membawa 300 penumpang. Irawati mengimbau kepada seluruh pemudik agar selalu menjaga keselamatan selama perjalanan.

“Kepada seluruh penumpang kapal yang akan mudik, saya ingatkan untuk selalu menjaga keselamatan, tertib, dan disiplin selama perjalanan. Jadikanlah momen ini sebagai waktu untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara, dan mematuhi protokol keselamatan yang telah ditetapkan,” tutupnya. (mif/ce/ala)

SAMPIT-Ribuan orang diberangkatkan lagi dari Pelabuhan Sampit menuju berbagai tujuan di Pulau Jawa pada momen mudik Lebaran tahun ini. Kemarin, Jumat (28/3), dua kapal telah diberangkatkan, yakni KM Kelimutu tujuan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang dan KM Kirana III tujuan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

“Hari ini kami memberangkatkan lagi dua kapal. Pertama, KM Kelimutu telah berangkat pada pukul 13.00 WIB dengan jumlah penumpang 1.298 orang. Kemudian, ada KM Kirana III yang membawa 700 penumpang menuju Surabaya,” ungkap Gusti Muchlis, Kasi Lalu Lintas Angkutan Laut & Kepelabuhan KSOP Kelas III Sampit.

Terhitung dengan keberangkatan kemarin, total pemudik yang telah meninggalkan Pelabuhan Sampit mencapai 7.310 orang, menggunakan delapan kapal dengan tujuan utama Surabaya dan Semarang. Secara khusus, jumlah pemudik yang berangkat kemarin tercatat 1.998 orang.

Masa mudik Lebaran tahun ini berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, yakni dari 21 Maret hingga 11 April. Sejauh ini, sejak H-10 hingga H-1 Lebaran, sudah sembilan kapal yang diberangkatkan.

Baca Juga :  Sianida Diduga Dijual untuk Penambang Ilegal

“Besok adalah pemberangkatan terakhir dengan Kapal Dharma Ferry VI tujuan Semarang,” tambahnya.

Menurutnya, puncak arus mudik di Pelabuhan Sampit terjadi pada 28 dan 29 Maret.

“Hari ini sudah termasuk puncak arus mudik. Besok, kemungkinan arus keberangkatan masih akan tetap tinggi,” katanya, kemarin.

Karena adanya lonjakan jumlah pemudik, KSOP Sampit terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan para pemudik yang memilih jalur laut untuk pulang kampung.

Menanggapi tingginya minat masyarakat menggunakan jasa transportasi laut, Wakil Bupati Kotim Irawati mengatakan, angkutan laut memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran arus mudik Lebaran. Menurutnya, angkutan laut merupakan salah satu pilihan transportasi yang banyak diminati masyarakat, terutama masyarakat di daerah kepulauan.

“Transportasi laut menjadi satu-satunya sarana transportasi yang tersedia. Selain itu, angkutan laut juga menjadi solusi untuk menghindari kemacetan jalur darat yang sering terjadi pada saat musim mudik Lebaran,” katanya.

Baca Juga :  Kepala OIKN Mundur, Aliansi Borneo Bersatu Angkat Suara

Irawati juga menyoroti program Mudik Gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan di Pelabuhan Sampit. Menurutnya program ini merupakan wujud nyata sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memberikan kemudahan bagi masyarakat.

Program Mudik Gratis oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini menggunakan KM Kelimutu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), yang melayani rute Sampit—Semarang dan membawa 300 penumpang. Irawati mengimbau kepada seluruh pemudik agar selalu menjaga keselamatan selama perjalanan.

“Kepada seluruh penumpang kapal yang akan mudik, saya ingatkan untuk selalu menjaga keselamatan, tertib, dan disiplin selama perjalanan. Jadikanlah momen ini sebagai waktu untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan sanak saudara, dan mematuhi protokol keselamatan yang telah ditetapkan,” tutupnya. (mif/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/