Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Tak Ada Kandungan Magnet dalam Vaksin

Varian tersebut adalah B.1617.2 yang beberapa hari lalu diketahui telah menular kepada 33 tenaga kesehatan RSUD Cilacap. Mereka tertular saat menangani anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang berlabuh di Pelabuhan Cilacap. Setidaknya, ada 14 kasus mutasi setelah dilakukan skrining terhadap ABK Filipina tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini belum ada tanda-tanda persebaran secara luas dari varian baru tersebut. Kendati begitu, sumber-sumber penularan terus diwaspadai. Misalnya, perhatian khusus di pintu masuk perbatasan Kalimantan dan Sumatera.

”Karena dari Sumatera banyak pekerja migran kita maupun sanak saudaranya yang menyeberang lewat jalur tidak resmi. Sehingga di luar pengendalian kita,” paparnya. Selain itu, pemerintah masih mewaspadai arus balik Lebaran, terutama dari Sumatera.

Baca Juga :  Kalteng Terima Tiga Penghargaan di Kancah Nasional

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam menuturkan, pengendalian Covid-19 di Indonesia harus menjadi konsentrasi bersama. ”Jangan sampai kendur,” katanya kemarin.

Ari mengingatkan, negara tetangga seperti Malaysia saat ini memasuki masa krisis penanganan Covid-19. Jumlah kasus baru dalam beberapa hari terakhir ini tertinggi selama pandemi. Kondisi di Malaysia bisa memicu eksodus penduduk migran Indonesia di sana untuk pulang kembali ke tanah air.

Fenomena itu tentu bisa berpotensi membawa virus Covid-19 dari Malaysia masuk ke Indonesia. Selain itu, kewaspadaan harus tetap tinggi karena kemunculan kasus mutan virus Covid-19 di Indonesia semakin deras.

”Peningkatan jumlah kasus mutan dari India B.1.617+ mencapai 46,5 persen dalam empat minggu terakhir di Indonesia,” ungkapnya. (jpc)

Baca Juga :  Vaksinasi di SMP dan SMA NU, 200 Orang Berpartisipasi

Varian tersebut adalah B.1617.2 yang beberapa hari lalu diketahui telah menular kepada 33 tenaga kesehatan RSUD Cilacap. Mereka tertular saat menangani anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang berlabuh di Pelabuhan Cilacap. Setidaknya, ada 14 kasus mutasi setelah dilakukan skrining terhadap ABK Filipina tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini belum ada tanda-tanda persebaran secara luas dari varian baru tersebut. Kendati begitu, sumber-sumber penularan terus diwaspadai. Misalnya, perhatian khusus di pintu masuk perbatasan Kalimantan dan Sumatera.

”Karena dari Sumatera banyak pekerja migran kita maupun sanak saudaranya yang menyeberang lewat jalur tidak resmi. Sehingga di luar pengendalian kita,” paparnya. Selain itu, pemerintah masih mewaspadai arus balik Lebaran, terutama dari Sumatera.

Baca Juga :  Kalteng Terima Tiga Penghargaan di Kancah Nasional

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam menuturkan, pengendalian Covid-19 di Indonesia harus menjadi konsentrasi bersama. ”Jangan sampai kendur,” katanya kemarin.

Ari mengingatkan, negara tetangga seperti Malaysia saat ini memasuki masa krisis penanganan Covid-19. Jumlah kasus baru dalam beberapa hari terakhir ini tertinggi selama pandemi. Kondisi di Malaysia bisa memicu eksodus penduduk migran Indonesia di sana untuk pulang kembali ke tanah air.

Fenomena itu tentu bisa berpotensi membawa virus Covid-19 dari Malaysia masuk ke Indonesia. Selain itu, kewaspadaan harus tetap tinggi karena kemunculan kasus mutan virus Covid-19 di Indonesia semakin deras.

”Peningkatan jumlah kasus mutan dari India B.1.617+ mencapai 46,5 persen dalam empat minggu terakhir di Indonesia,” ungkapnya. (jpc)

Baca Juga :  Vaksinasi di SMP dan SMA NU, 200 Orang Berpartisipasi

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/