Setelah berhasil mengubah mentalitas dan etos kerja karyawan agar tak terjebak pada zona nyaman dan berorientasi pada solusi, juga memastikan agar setiap individu di tim mendapatkan kesempatan yang sama untuk menunjukkan performa terbaik. Tidak ada perbedaan perlakuan terhadap karyawan level paling bawah maupun yang berposisi tertinggi, untuk bisa berkontribusi maksimal terhadap kinerja perusahaan. Usia 60 tahun, waktunya tinggal landas.
“Saya tidak pernah melihat siapa dia. Tidak pernah melihat orangnya. Semua mendapatkan kesempatan yang sama untuk bersama-sama tumbuh dan berkembang. Ketika kesempatan itu disia-siakan, ya sudah. Kami akan ambil tindakan. Jangan protes, jangan escuse, karena sudah ada kesempatan, tapi tidak dimanfaatkan,” kata Dias.
Untuk dapat memanfaatkan dan bahkan memaksimalkan setiap kesempatan yang diberikan, Dias menekankan pentingnya contoh nyata yang ditunjukkan oleh pimpinan, mulai dari level divisi hingga jajaran direksi yang ada di pucuk pimpinan perusahaan. Seorang pemimpin wajib memberikan teladan hingga arahan-arahan yang dibutuhkan oleh bawahan, agar tidak kebingungan terkait apa yang harus dikerjakan.
“Konsep yang saya bangun, pemimpin tidak boleh hanya sekadar memberi perintah, tapi harus ada arahan-arahan yang jelas, harus ada contoh nyata di level teknis, agar bawahan atau karyawan yang lebih muda bisa berkembang maksimal,” ujarnya.