Selain laba, perolehan total aset pun mengalami peningkatan. Total aset Bank Kalteng per 31 Desember 2020 mencapai Rp10.154.159 juta. Lebih tinggi 2,96 persen dari target RBB 2020 sebesar Rp9.862.424 juta atau lebih tinggi Rp291.735 juta. Lagi-lagi, bila dibandingkan dengan posisi aset tahun sebelumnya (2019), kenaikan total aset pada 2020 makin terlihat menonjol, karena meningkat 12,00 persen atau sebesar Rp1.088.278 juta dari capaian 2019 sebesar Rp9.065.881 juta.
Tentu kenaikan laba dan total aset tercermin juga dalam kinerja kredit. Hingga 31 Desember 2021, total kredit yang disalurkan Bank Kalteng sebesar Rp6.791.363 juta. Sementara target yang tercantum dalam RBB 2020 hanya sebesar Rp6.630.382juta. Artinya, Bank Kalteng berhasil melampaui target kredit sebesar 2,43 persen. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2019) yang posisi kreditnya sebesar Rp6.055.172 juta, maka kinerja kredit Bank Kalteng pada 2020 meningkat 12,16 persen atau sebesar Rp736.191 juta.
Dari total kredit yang disalurkan tersebut, kredit konsumtif masih berada pada urutan terbesar yakni 74 persen, sedangkan kredit produktif (kredit modal kerja dan kredit investasi) sebesar 26 persen. Terjadi kenaikan sebesar 2 persen pada kredit konsumtif dan penurunan dengan nilai persentase yang sama pada kredit produktif. Meski di tengah kondisi yang tidak mudah, kinerja total Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga penghujung Desember 2020 pun mengalami peningkatan dari target. RBB 2020 menargetkan DPK sebesar Rp7.367.088 juta. Namun, berhasil mencetak total DPK sebesar Rp7.887.930 juta. Artinya, naik Rp520.842 juta atau meningkat 7,07 persen. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2019), naik 20,37 persen atau Rp1.334.733 juta, karena DPK 2019 sebesar Rp6.553.196 juta.
Kinerja berikutnya yang moncer juga adalah perolehan laba bersih. Capaian laba bersih setelah pajak per 31 Desember 2020 juga melebihi target yang ditetapkan dalam RBB. Pada RBB 2020, laba bersih ditargetkan Rp218.259 juta, sementara perolehan laba bersih perseroan mencapai Rp239.426 juta. Dengan demikian, kinerja laba bersih meningkat sebesar Rp21.168 juta atau 9,7% dari target. Kalau dibandingkan dengan 2019, kenaikannya hampir dua kali lipat dengan angka Rp32.053 juta atau 15, 46 persen. Karena pada 2019, laba bersih hanya mencapai Rp207.374 juta.
Penyaluran kredit yang meningkat tetap diiringi dengan kualitas yang terkendali. Hal itu terlihat dari posisi NPL Gross per 31 Desember 2020 sebesar 0,4 persen. Meski agak sedikit meleset dari target RBB 2020 sebesar 0,32 persen, tapi masih dalam batas aman. Sebab, bila mengacu pada regulasi yang ada, batas aman itu berada pada angka 5 persen. Dengan kualitas kredit seperti itu, artinya kredit yang disalurkan Bank Kalteng selama 2020 berkualitas baik. Kinerja gemilang pada 2020 menjadi modal dasar bagi perseroan untuk melangkah pasti pada 2021. Apalagi tahun ini Bank Kalteng genap berusia 60 tahun berkiprah di industri jasa keuangan di Indonesia. Usia yang terbilang sudah matang.