Ini Harapan Rektor IAIN Palangka Raya untuk Penerusnya Nanti

512

PALANGKA RAYA-Proses pemilihan rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya sudah masuk tahap verifikasi administrasi. Ada enam orang yang dinyatakan memenuhi syarat sebagai bakal calon (balon) rector Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya periode 2023-2027 mendatang. Enam dosen itu antara lain, Prof Dr. Ahmad Dakhoir, S.H.I, M.H.I, Prof Dr Hamdanah, M.Ag, Dr Sadiani, M.H, Dr. Desi Erawati, M.Ag, Dr. M Ali Sibram, M.Ag dan Dr H Roudhatul Jennah, M.Pd.

Rektor IAIN Palangka Raya KH Dr Khairil Anwar sendiri punya harapan terhadap sosok rektor yang nantinya melanjutkan estafet kepemimpinannya. Baginya siapapun yang terpilih nantinya agar bisa meneruskan program-program yang telah ia jalankan, seperti tranformasi dari IAIN ke UIN.

Baca Juga :  Terpilih Jadi Rektor, Yakin UMPR Makin Baik

“Ya tentunya yang utama transformasi ke UIN. Saya harap pada tahun 2023 itu telah terealisasikan karena persyaratan sudah kami penuhi secara keseluruhan, tinggal dikawal hingga jadi,” tegas Khairil Anwar, Rabu (28/12).

Selain itu, ia juga berharap status IAIN Palangka Raya yang saat ini masih Satuan Kerja (Satker) bisa berubah statusnya menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Dengan statusnya menjadi BLU maka dalam pengelolaan uang akan lebih mudah karena pengelolaan akan dilakukan sendiri.

Selain itu, ia juga berpesan untuk meningkatkan akreditasi mulai dari Prodi hingga Institut. Di mana ia berharap semua itu nantinya didorong hingga menuju unggul hingga nantinya akan berakibat peningkatan kualitas belajar dan pastinya akan berpengaruh pada kualitas mahasiswa yang lulus.

Baca Juga :  Dukung Peralihan Status IAIN Menjadi UIN

Dia berpesan kepada para calon agar bersaing secara adil. “Maka bersainglah secara adil dan jujur, tidak perlulah grasa grusu ke sana ke sini, karena Kementerian Agama itu sudah pasti akan memilih yang terbaik,” tegasnya.

Rektor IAIN Palangka Raya Dr Khairil Anwar, menyampaikan bahwa dirinya tidak maju pada pemilihan rektor lagi, karena umurnya pada tanggal 18 Januari 2023 nanti menginjak 60 tahun. Sementara dalam aturan, calon rektor tidak boleh lebih dari 60 tahun.

“Mengingat umur saya yang tidak memungkinkan, dan juga saya sudah pernah menjabat 2 kali sebagai rektor, saya ingin memberi kesempatan kepada yang muda-muda,” pungkasnya. (irj/uni)