PALANGKA RAYA-Dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan menjaga kestabilan harga pangan sebelum memasuki bulan Ramadan tahun ini, pemerintah provinsi bersama jajaran forkompimda melakukan pemantauan di pasar maupun gudang sembako yang ada di Kota Palangka Raya, Rabu (30/3).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto bersama Wagub Edy Pratowo dan Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Yudianto Putrajaya. Ikut serta dalam kunjungan peninjauan pasar ini, sejumlah kepala dinas dan pejabat di lingkungan pemprov dan polda, serta pejabat dari kejaksaan tinggi (kejati).
Peninjauan dilakukan di tiga titik lokasi. Yakni di kompleks Pasar Kahayan, Pasar Besar, dan Gudang Bulog di Jalan Tjilik Riwut Km 7. Lokasi pertama yang dikunjungi rombongan kapolda adalah kompleks Pasar Kahayan di Jalan Tjilik Riwut Km 2. Rombongan datang menggunakan bus milik Polda Kalteng
Setelah sampai, rombongan berkeliling pasar sembari bertanya jawab dengan para pedagang sembako maupun para penjual telor, daging, dan ikan.
Fokusnya pada ketersediaan barang kebutuhan pokok yang sempat mengalami kelangkaan, terutama minyak goreng. Beberapa kali kapolda dan wagub bertanya kepada pedagang sembako yang berjualan minyak goreng soal ketersediaan barang harga jualnya.
Kemudian rombongan melanjutkan peninjauan ke Pasar Besar. Di pasar itu rombongan juga berkeliling serta melakukan tanya jawab dengan sejumlah pedagang sembako.
Setiap pedagang sembako yang dijumpai ditanya soal stok maupun harga jual bahan kebutuhan pokok seperti minyak goreng, tepung terigu, beras, gula, telor ayam, hingga daging ayam pedaging (broiler). Para pedagang tampak senang dan menyambut kedatangan rombongan kapolda.
Kapolda Kalteng Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, kunjungan sekaligus pengawasan pasar ini merupakan bagian dari kegiatan tim Satgas Pangan, dalam membantu mengamankan ketersediaan sembako di wilayah Kalteng.
“Kegiatan seperti ini juga dilaksanakan di kabupaten-kabupaten. Jadi di tiap kabupaten juga berjalan kegiatan (pengawasan) seperti ini,” kata kapolda.
Dari hasil pemantauan pihaknya, diketahui saat ini ketersediaan sembako di pasaran masih mencukupi. Harga jual pun dinilai masih normal. “Barang-barang masih tersedia dan harganya masih pada batas kewajaran,” ujar Nanang.
Kapolda memastikan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan, untuk memastikan kestabilan harga dan ketersediaan sembako di pasaran hingga memasuki bulan Ramadan nanti.
“Kami akan secara khusus melakukan monitoring terpadu sampai bisa mengatasi masalah harga ini dengan baik,” katanya.
Dikatakan kapolda, pihaknya secara khusus melakukan pengawasan dari hulu hingga hilir, terutama terkait proses pendistribusian barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan masyarakat selama bulan Ramadan. Salah satunya yakni minyak goreng.
Perihal ketersediaan minyak goreng di pasaran, dikatakan kapolda masih mencukupi.
“Untuk minyak goreng, mulai dari minyak curah maupun kemasan, stoknya mencukupi kebutuhan masyarakat. Harganya pun masih pada batas kewajaran. Ini harus dipertahankan,” ucapnya.
Setelah memberikan keterangan pers, kapolda bersama rombongan melanjutkan peninjauan ke gudang milik Perum Bulog di Jalan Tjilik Riwut Km 7.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagprin) Kalteng Aster Bonawaty mengatakan, ketersediaan bahan pokok (bapok) di Kalteng saat ini masih relatif stabil dan aman. Stok pun masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Meski demikian, pihaknya akan terus memantau dan berkoordinasi dengan dinas terkait di daerah-daerah, agar memastikan ketersediaan bapok terjamin. “Kami akan melakukan kegiatan guna men-support daerah, supaya tidak terjadi kekurangan stok barang-barang kebutuhan pokok,” katanya.
Aster menyebut, tahun lalu pernah terjadi inflasi karena harga ikan. Hal itu tidak diprediksi sebelumnya. Karena itu, tahun ini pihaknya melakukan roadmap, agar kejadian serupa tidak terulang, terutama selama bulan Ramadan.
“Perubahan harga sangat berpengaruh terhadap inflasi. Yang tidak kami sangka-sangka, tahun lalu justru ikan yang menjadi salah satu penyebab inflasi, bukan minyak dan beras,” ucapnya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalteng Amrullah mengatakan, per Senin (28/3) cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 3.648 ton, dengan penyaluran rata-rata per bulan kurang lebih 940 ton, dan ketahanan bisa mencapai empat bulan. Menyambut bulan Ramadan tahun ini, stok tersebut dinilai cukup, bahkan sampai Iduladha nanti.
“Kalaupun nanti ada panen raya di Kalteng, misal di Kapuas dan Sampit, kami beli dari petani, sehingga stok terus ertambah. Masa panen diperkirakan April dan Mei nanti,” kata Amrullah.
Mengenai beras komersial, pihaknya menyesuaikan kebutuhan masyarakat. Ada stok sekitar 52 ton dengan kualitas cukup bagus. Sedangkan untuk gula pasir, stok yang dimiliki saat ini sekitar 111 ton.
“Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan. Kami juga akan tetap melakukan pembelian, karena kami prediksi permintaan masyarakat akan cukup tinggi,” sebutnya.
Minyak goreng yang tersedia di Bulog saat ini sekitar 42.812 liter. Jumlah tersebut dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama selama bulan puasa hingga Idulfitri nanti.
“Untuk daging beku, ada daging kerbau impor sebagai alternatif daging sapi yang sedang langka di masyarakat, saat ini tersedia 28 ton, dengan harga ecer Rp80.000 per kilogram. Sedangkan stok daging ayam saat ini hanya ada 25 kilogram, karena kami sesuaikan dengan permintaan,” pungkasnya. (sja/abw/ce/ala/ko)