Sabtu, September 14, 2024
30.6 C
Palangkaraya

23 Agustus Tablig Akbar Bersama Habib Umar

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama sejumlah ormas keagamaan berencana mengundang kembali Habib Umar Bin Hafidz ke Bumi Tambun Bungai. Kehadiran Habib Umar Bin Hafidz itu akan diisi dengan rangkaian tablig akbar serta peletakan batu pertama pendirian pesantren di Jalan Tjilik Riwut Km 26, Palangka Raya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H Nuryakin mengungkapkan, direncanakan pada 23 Agustus nanti Habib Umar akan bertandang ke Bumi Tambun Bungai dengan agenda tablig akbar dan peletakan batu pertama bangunan pesantren.

“Beliau (Habib Umar, red) datang tanggal 23 Agustus sekitar pukul 13.00 WIB. Nanti disambut langsung oleh Bapak Gubernur, dilanjutkan peletakan batu pertama pondok pesantren di Jalan Tjilik Riwut Km 26, kemudian digelar tablig akbar di Gor Tuah Pahoe setelah salat Asar, dilanjukan salat Magrib bersama, setelah itu selesai,” beber Nuryakin kepada wartawan, Minggu (30/7).

Masyarakat yang berkeinginan mengikuti tablig akbar diminta untuk membawa peralatan salat masing-masing dan menjaga ketertiban selama kegiatan.

“Kalau bisa datang ke acara tablig akbar bersama Habib Umar nanti sudah dalam keadaan berwudu, biar tidak kesulitan mencari tempat wudu untuk salat Asar dan Magrib nanti,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalteng Prof Dr Khairil Anwar mengatakan, sejauh ini panitia penyelenggara kegiatan belum terbentuk. Juga belum ada rapat membahas terkait kegiatan itu. Namun pihaknya berkomitmen mempersiapkan kegiatan tablig akbar itu jauh-jauh hari, mempertimbangkan potensi membeludaknnya jemaah pada hari pelaksanaan.

Baca Juga :  Pikap Pembawa Ulin Ilegal Diduga Milik Aparat, Terbongkar setelah Kecelakaan

“Akan ada SK panitia dari gubernur untuk pelaksanaan tablig akbar Habib Umar. Yang meng-SK-kan Bapak Gubernur melibatkan unsur pemprov, ormas Islam, ormas kemasyarakatan, dan kelompok al wafa atau alumni Pesantren Darul Mustafa Tarim atau negara Yaman,” beber Khairil kepada Kalteng Pos saat ditemui di Masjid Raya Darussalam usai salat Zuhur berjamaah, Minggu siang (30/7).

Khairil menjelaskan, setelah SK sudah dikeluarkan, akan ada rapat lanjutan bersama pemprov mempersiapkan pembagian tugas untuk gelaran tablig akbar. Gubernur mengingatkan panitia untuk belajar dari pengalaman 2019 lalu, terkait kelebihan dan kekurangan penyelenggaraan tablig akbar.

“Pengalaman waktu Habib Umar datang tahun kemarin (2019, red) menjadi bahan evaluasi, karena tamu yang datang membeludak, tidak hanya dari Kalteng, tetapi juga dari luar daerah. Oleh karena itu harus ada persiapan matang untuk agenda tanggal 23 Agustus nanti,” terangnya.

Khairil menegaskan, nantinya akan diatur lebih lanjut terkait pengamanan, karena ada potensi kehadiran jemaah yang banyak untuk mengikuti tablig akbar itu.

Baca Juga :  Komitmen Menjaga Perdamaian, Ketum PBNU Dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa

“Selain tablig akbar, juga ada acara peletakan batu pertama pondok pesantren di Jalan Tjilik Riwut Km 26, tetapi waktunya tentatif, kalau beliau ada waktu dan bisa, yang utama adalah tablig akbar di gedung olahraga Tuah Pahoe,” ujarnya.

Lebih lanjut Khairil mengatakan, Habib Umar akan tiba pukul 13.00 WIB. Kegiatannya hingga pukul 18.00 WIB. Setelah tablig akbar selesai, langsung pulang. Pihaknya berharap agar masyarakat menyambut dengan gembira kedatangan Habib Umar dan menjaga ketertiban selama kegiatan.

“Masyarakat sebaiknya menyiapkan diri untuk bisa membahagiakan tamu Habib Umar yang datang. Tentu agar Kalteng bisa makin BERKAH dengan syiar Islam. Ini agar masyarakat dapat mensyukuri salah satu nikmat yang Allah Swt berikan kepada kita dengan kedatangan Habib Umar yang kedua kalinya,” ungkap pria yang pernah menjabat rektor IAIN Palangka Raya itu.

Khairil meminta jemaah yang akan hadir nanti mengikuti dengan baik ceramah yang disampaikan Habib Umar yang akan diterjemahkan ke bahasa Indonesia dari bahasa Arab.

“Jangan berdesakan yang mau mencium tangan habib. Kalau berdesakan, bisa krodit nanti. Cukuplah bertemu, melihat wajah beliau dari jauh, sudah disyukuri. Mari kita berdoa mudah-mudahan acaranya berjalan lancar dan tertib,” tandasnya. (dan/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) bersama sejumlah ormas keagamaan berencana mengundang kembali Habib Umar Bin Hafidz ke Bumi Tambun Bungai. Kehadiran Habib Umar Bin Hafidz itu akan diisi dengan rangkaian tablig akbar serta peletakan batu pertama pendirian pesantren di Jalan Tjilik Riwut Km 26, Palangka Raya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng H Nuryakin mengungkapkan, direncanakan pada 23 Agustus nanti Habib Umar akan bertandang ke Bumi Tambun Bungai dengan agenda tablig akbar dan peletakan batu pertama bangunan pesantren.

“Beliau (Habib Umar, red) datang tanggal 23 Agustus sekitar pukul 13.00 WIB. Nanti disambut langsung oleh Bapak Gubernur, dilanjutkan peletakan batu pertama pondok pesantren di Jalan Tjilik Riwut Km 26, kemudian digelar tablig akbar di Gor Tuah Pahoe setelah salat Asar, dilanjukan salat Magrib bersama, setelah itu selesai,” beber Nuryakin kepada wartawan, Minggu (30/7).

Masyarakat yang berkeinginan mengikuti tablig akbar diminta untuk membawa peralatan salat masing-masing dan menjaga ketertiban selama kegiatan.

“Kalau bisa datang ke acara tablig akbar bersama Habib Umar nanti sudah dalam keadaan berwudu, biar tidak kesulitan mencari tempat wudu untuk salat Asar dan Magrib nanti,” ujarnya.

Dihubungi terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalteng Prof Dr Khairil Anwar mengatakan, sejauh ini panitia penyelenggara kegiatan belum terbentuk. Juga belum ada rapat membahas terkait kegiatan itu. Namun pihaknya berkomitmen mempersiapkan kegiatan tablig akbar itu jauh-jauh hari, mempertimbangkan potensi membeludaknnya jemaah pada hari pelaksanaan.

Baca Juga :  Pikap Pembawa Ulin Ilegal Diduga Milik Aparat, Terbongkar setelah Kecelakaan

“Akan ada SK panitia dari gubernur untuk pelaksanaan tablig akbar Habib Umar. Yang meng-SK-kan Bapak Gubernur melibatkan unsur pemprov, ormas Islam, ormas kemasyarakatan, dan kelompok al wafa atau alumni Pesantren Darul Mustafa Tarim atau negara Yaman,” beber Khairil kepada Kalteng Pos saat ditemui di Masjid Raya Darussalam usai salat Zuhur berjamaah, Minggu siang (30/7).

Khairil menjelaskan, setelah SK sudah dikeluarkan, akan ada rapat lanjutan bersama pemprov mempersiapkan pembagian tugas untuk gelaran tablig akbar. Gubernur mengingatkan panitia untuk belajar dari pengalaman 2019 lalu, terkait kelebihan dan kekurangan penyelenggaraan tablig akbar.

“Pengalaman waktu Habib Umar datang tahun kemarin (2019, red) menjadi bahan evaluasi, karena tamu yang datang membeludak, tidak hanya dari Kalteng, tetapi juga dari luar daerah. Oleh karena itu harus ada persiapan matang untuk agenda tanggal 23 Agustus nanti,” terangnya.

Khairil menegaskan, nantinya akan diatur lebih lanjut terkait pengamanan, karena ada potensi kehadiran jemaah yang banyak untuk mengikuti tablig akbar itu.

Baca Juga :  Komitmen Menjaga Perdamaian, Ketum PBNU Dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa

“Selain tablig akbar, juga ada acara peletakan batu pertama pondok pesantren di Jalan Tjilik Riwut Km 26, tetapi waktunya tentatif, kalau beliau ada waktu dan bisa, yang utama adalah tablig akbar di gedung olahraga Tuah Pahoe,” ujarnya.

Lebih lanjut Khairil mengatakan, Habib Umar akan tiba pukul 13.00 WIB. Kegiatannya hingga pukul 18.00 WIB. Setelah tablig akbar selesai, langsung pulang. Pihaknya berharap agar masyarakat menyambut dengan gembira kedatangan Habib Umar dan menjaga ketertiban selama kegiatan.

“Masyarakat sebaiknya menyiapkan diri untuk bisa membahagiakan tamu Habib Umar yang datang. Tentu agar Kalteng bisa makin BERKAH dengan syiar Islam. Ini agar masyarakat dapat mensyukuri salah satu nikmat yang Allah Swt berikan kepada kita dengan kedatangan Habib Umar yang kedua kalinya,” ungkap pria yang pernah menjabat rektor IAIN Palangka Raya itu.

Khairil meminta jemaah yang akan hadir nanti mengikuti dengan baik ceramah yang disampaikan Habib Umar yang akan diterjemahkan ke bahasa Indonesia dari bahasa Arab.

“Jangan berdesakan yang mau mencium tangan habib. Kalau berdesakan, bisa krodit nanti. Cukuplah bertemu, melihat wajah beliau dari jauh, sudah disyukuri. Mari kita berdoa mudah-mudahan acaranya berjalan lancar dan tertib,” tandasnya. (dan/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/