Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

40 Persen Desa Blank Spot

BUNTOK – Pemkab Barito Selatan (Barsel) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginformasikan sekaligus menyampaikan ada sejumlah desa masih blank spot. Artinya, sejumlah desa itu  belum terjangkau jaringan telekomunikasi internet dan telepon seluler.

Kepala Diskominfo Barsel, Syahdiannur, kepada sejumlah awak media Jumat (29/1) akhir pekan lalu mengatakan, jumlah desa blank spot di Barsel tercatat sebanyak 40 persen.

“Sedangkan 20 persen belum ada jaringan telepon seluler,” kata  Syahdiannur.

Dalam satu bulan ke depan, kata dia,  Kominfo akan melakukan survei peningkatan kapasitas berkaitan dengan telekomunikasi masyarakat untuk mengetahui area mana yang belum terjangkau jaringannya.

“Yang pasti kita sudah melaporkan ke pemerintah pusat dan disampaikan kepada provider,” terangnya.

Baca Juga :  Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Kalsel

Sejauh ini, kata dia, provider masih melakukan penghitungan mengenai profit, sebab sebagian lokasi yang masih blank spot itu wilayahnya tidak padat penduduk.

Diakui dia, dalam prakteknya ada sebagian masyarakat yang memasang ‘repeater’ atau alat untuk meningkatkan sinyal dan kalau secara aturan masih tidak dibenarkan, sebab bisa merugikan provider lain.

“Karena, apabila repeaternya dipasang hanya untuk satu provider, maka provider lain tidak bisa masuk ke area tersebut dan itu juga yang menjadi persoalan. Kita tidak memberikan rekomendasi terkait penggunaan repeater tersebut,” ujarnya panjang lebar. (ner/pk)

BUNTOK – Pemkab Barito Selatan (Barsel) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginformasikan sekaligus menyampaikan ada sejumlah desa masih blank spot. Artinya, sejumlah desa itu  belum terjangkau jaringan telekomunikasi internet dan telepon seluler.

Kepala Diskominfo Barsel, Syahdiannur, kepada sejumlah awak media Jumat (29/1) akhir pekan lalu mengatakan, jumlah desa blank spot di Barsel tercatat sebanyak 40 persen.

“Sedangkan 20 persen belum ada jaringan telepon seluler,” kata  Syahdiannur.

Dalam satu bulan ke depan, kata dia,  Kominfo akan melakukan survei peningkatan kapasitas berkaitan dengan telekomunikasi masyarakat untuk mengetahui area mana yang belum terjangkau jaringannya.

“Yang pasti kita sudah melaporkan ke pemerintah pusat dan disampaikan kepada provider,” terangnya.

Baca Juga :  Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Kalsel

Sejauh ini, kata dia, provider masih melakukan penghitungan mengenai profit, sebab sebagian lokasi yang masih blank spot itu wilayahnya tidak padat penduduk.

Diakui dia, dalam prakteknya ada sebagian masyarakat yang memasang ‘repeater’ atau alat untuk meningkatkan sinyal dan kalau secara aturan masih tidak dibenarkan, sebab bisa merugikan provider lain.

“Karena, apabila repeaternya dipasang hanya untuk satu provider, maka provider lain tidak bisa masuk ke area tersebut dan itu juga yang menjadi persoalan. Kita tidak memberikan rekomendasi terkait penggunaan repeater tersebut,” ujarnya panjang lebar. (ner/pk)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/