Sabtu, Oktober 5, 2024
26.7 C
Palangkaraya

Mencicipi Kue Keranjang Khas Rumah Makan Singkawang

Sementara ketan yang menghasilkan tekstur lengket sebagai simbol harapan akan rezeki yang terus lengket.Sudah tiga generasi RM Singkawang memproduksi dan menjual kue keranjang. Dimulai dari kakek, ayah, dan saat ini diteruskan oleh anaknya.

RM Singkawang hanya memproduksi kue keranjang setahun sekali, yakni saat momen perayaan Imlek. Meski secara umum kue ini banyak disajikan saat peringatan hari-hari keagamaan Buddha, tapi berbeda saat perayaan Imlek. Tidak hanya disajikan, tetapi juga dipersembahkan kepada leluhur.

“Biasanya saat ibadah kami sajikan kue ini di vihara, bagi penganut agama Budha kue keranjang menjadi kewajiban untuk dihidangkan,” kata Ling Ling saat dibincangi Kalteng Pos di RM Singkawang, Sabtu (29/1).

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Melek Perbankan

Produksi kue keranjang ini tak sebatas dinikmati masyarakat Tionghoa yang ada di Kota Palangka Raya, tapi juga dipesan dari daerah lain, seperti Kapuas, Buntok, Sampit, dan beberapa kabupaten lainnya. Bahkan konsumennya pun ada yang berasal dari Banjarmasin.

“Langganan sudah banyak, pesanan selalu membeludak saat menjelang perayaan Imlek, tidak hanya warga Tionghoa lho,” sebutnya.

Seiring meningkatnya peminat, produksi kue keranjang tiap tahun pun mengalami peningkatan. Untuk itu, sebulan sebelum Imlek pihaknya sudah mulai memproduksi dan membuat display kue keranjang.

“Tahun ini ada peningkatan 30 persen dari tahun sebelumnya, tahun ini kami sudah produksi satu ton, sedangkan tahun lalu hanya sekitar 500 hingga 600 kilogram saja,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Baca Juga :  Kreatif, Tumbuhan Purun Diubah Jadi Sedotan

Untuk pembuatan kue ini, perempuan kelahiran Singkawang itu mengatakan, bahanya dari ketan putih dan gula putih. Gula dicairkan dengan pandan dan ketan putih, lalu digiling menjadi tepung. Tidak ada campuran lain. Kemudian diadonin dan dituang ke dalam cetakan sesuai ukuran, lalu dikukus selama 12 jam.“Saat pengkukusan, adonan tidak diaduk ya, berbeda dengan dodol,” tutur dia.

Sementara ketan yang menghasilkan tekstur lengket sebagai simbol harapan akan rezeki yang terus lengket.Sudah tiga generasi RM Singkawang memproduksi dan menjual kue keranjang. Dimulai dari kakek, ayah, dan saat ini diteruskan oleh anaknya.

RM Singkawang hanya memproduksi kue keranjang setahun sekali, yakni saat momen perayaan Imlek. Meski secara umum kue ini banyak disajikan saat peringatan hari-hari keagamaan Buddha, tapi berbeda saat perayaan Imlek. Tidak hanya disajikan, tetapi juga dipersembahkan kepada leluhur.

“Biasanya saat ibadah kami sajikan kue ini di vihara, bagi penganut agama Budha kue keranjang menjadi kewajiban untuk dihidangkan,” kata Ling Ling saat dibincangi Kalteng Pos di RM Singkawang, Sabtu (29/1).

Baca Juga :  Masyarakat Diminta Melek Perbankan

Produksi kue keranjang ini tak sebatas dinikmati masyarakat Tionghoa yang ada di Kota Palangka Raya, tapi juga dipesan dari daerah lain, seperti Kapuas, Buntok, Sampit, dan beberapa kabupaten lainnya. Bahkan konsumennya pun ada yang berasal dari Banjarmasin.

“Langganan sudah banyak, pesanan selalu membeludak saat menjelang perayaan Imlek, tidak hanya warga Tionghoa lho,” sebutnya.

Seiring meningkatnya peminat, produksi kue keranjang tiap tahun pun mengalami peningkatan. Untuk itu, sebulan sebelum Imlek pihaknya sudah mulai memproduksi dan membuat display kue keranjang.

“Tahun ini ada peningkatan 30 persen dari tahun sebelumnya, tahun ini kami sudah produksi satu ton, sedangkan tahun lalu hanya sekitar 500 hingga 600 kilogram saja,” ucapnya kepada Kalteng Pos.

Baca Juga :  Kreatif, Tumbuhan Purun Diubah Jadi Sedotan

Untuk pembuatan kue ini, perempuan kelahiran Singkawang itu mengatakan, bahanya dari ketan putih dan gula putih. Gula dicairkan dengan pandan dan ketan putih, lalu digiling menjadi tepung. Tidak ada campuran lain. Kemudian diadonin dan dituang ke dalam cetakan sesuai ukuran, lalu dikukus selama 12 jam.“Saat pengkukusan, adonan tidak diaduk ya, berbeda dengan dodol,” tutur dia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/