Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Bingal, Judul Film Pendek Karya Polres Kobar Raih Juara 2 Nasional

Film pendek berdurasi 7 menit ini berhasil menarik perhatian. Jalan cerita yang penuh makna. Setiap kata dan adegan begitu berharga. Bingal, atau keras kepala, mengingatkan kita semua agar tidak lengah. Ingat, Covid-19 itu nyata.

AGUS PRAMONO, Palangka Raya

FILM ini menceritakan keluarga sederhana yang tinggal di permukiman padat di Kecamatan Kumai. Hadi, yang diperankan oleh Hadi Putra Pratama memiliki dua anak. Vilza dan Rafly. Hadi, dalam film pendek ini menggambarkan sosok orang yang bingal, ngeyel atau keras kepala. Sosok yang tidak percaya adanya virus Corona atau Covid-19.

Cerita diawali dengan aktivitas Hadi yang bekerja sebagai kuli angkut barang di pelabuhan. Hadi saat bekerja tidak pernah mengenakan masker. Teman dan bosnya mengingatkan agar memakainya. Namun, kembali lagi, Hadi adalah orang yang keras kepala.

Baca Juga :  Pendidikan Tidak Lepas dari Semua Kalangan

Bahkan, saat anak laki-lakinya sedang sakit selama empat hari dianggapnya hanya sakit biasa. Vilza, kakak dari Rafly bahkan sudah curiga adiknya terkena Covid-19. Lagi, Hadi memang benar-benar bingal. Tak percaya. Dia menganggap Covid-19 hanya akal-akalan pemerintah. Covid-19 tidak ada. Tidak nyata.

Adegan di akhir cerita membuat penulis terbawa suasana. Saat Hadi bekerja, anaknya tiba-tiba terkapar saat bermain handphone di atas kamar tidur. Sang kakak pun langsung cemas. Hadi yang mendapat kabar ada ambulans di rumahnya langsung bergegas meninggalkan tempat kerjanya. Hadi menangis meronta ketika anaknya dievakuasi ke ambulans oleh petugas medis yang menggunakan alat pelindung diri. Hadi tak bisa lagi melihat wajah anaknya. Hadi duduk bersimpuh sambil menangis histeris melihat ambulans pergi membawa anaknya. Hadi tertunduk penuh penyesalan. (lihat film: Instagram Polres Kotawaringin Barat)

Sutradara film Bingal, AKP Ambar Sumanto menceritakan singkat soal film pendek itu. Saat dihubungi, lulusan akademi polisi tahun 2012 ini menyampaikan, film ini didasari atas pemandangan segelintir masyarakat yang masih belum percaya dengan adanya Covid-19. Padahal, Polri dan TNI serta pemerintah saban hari sosialisasi.

Baca Juga :  Sianida Diduga Dijual untuk Penambang Ilegal

Hadi, yang memerankan sosok bingal. Tapi, dia mempunyai imunnya kuat. Hadi setiap pulang kerja langsung berinteraksi, tidak langsung mandi, tidak cuci tangan, bahkan tidak pakai masker. Dampak buruk  ternyata terjadi kepada anaknya, yang akhirnya terpapar.

“Pesan moral dalam film ini adalah, ketidakpedulian sosok ayah dengan protokol kesehatan, anaknya yang terkena dampaknya,”ujar perwira yang menjabar sebagai Kasatintelkam Polres Kotawaringin Barat (Kobar) saat diwawancarai per telepon.

Film pendek berdurasi 7 menit ini berhasil menarik perhatian. Jalan cerita yang penuh makna. Setiap kata dan adegan begitu berharga. Bingal, atau keras kepala, mengingatkan kita semua agar tidak lengah. Ingat, Covid-19 itu nyata.

AGUS PRAMONO, Palangka Raya

FILM ini menceritakan keluarga sederhana yang tinggal di permukiman padat di Kecamatan Kumai. Hadi, yang diperankan oleh Hadi Putra Pratama memiliki dua anak. Vilza dan Rafly. Hadi, dalam film pendek ini menggambarkan sosok orang yang bingal, ngeyel atau keras kepala. Sosok yang tidak percaya adanya virus Corona atau Covid-19.

Cerita diawali dengan aktivitas Hadi yang bekerja sebagai kuli angkut barang di pelabuhan. Hadi saat bekerja tidak pernah mengenakan masker. Teman dan bosnya mengingatkan agar memakainya. Namun, kembali lagi, Hadi adalah orang yang keras kepala.

Baca Juga :  Pendidikan Tidak Lepas dari Semua Kalangan

Bahkan, saat anak laki-lakinya sedang sakit selama empat hari dianggapnya hanya sakit biasa. Vilza, kakak dari Rafly bahkan sudah curiga adiknya terkena Covid-19. Lagi, Hadi memang benar-benar bingal. Tak percaya. Dia menganggap Covid-19 hanya akal-akalan pemerintah. Covid-19 tidak ada. Tidak nyata.

Adegan di akhir cerita membuat penulis terbawa suasana. Saat Hadi bekerja, anaknya tiba-tiba terkapar saat bermain handphone di atas kamar tidur. Sang kakak pun langsung cemas. Hadi yang mendapat kabar ada ambulans di rumahnya langsung bergegas meninggalkan tempat kerjanya. Hadi menangis meronta ketika anaknya dievakuasi ke ambulans oleh petugas medis yang menggunakan alat pelindung diri. Hadi tak bisa lagi melihat wajah anaknya. Hadi duduk bersimpuh sambil menangis histeris melihat ambulans pergi membawa anaknya. Hadi tertunduk penuh penyesalan. (lihat film: Instagram Polres Kotawaringin Barat)

Sutradara film Bingal, AKP Ambar Sumanto menceritakan singkat soal film pendek itu. Saat dihubungi, lulusan akademi polisi tahun 2012 ini menyampaikan, film ini didasari atas pemandangan segelintir masyarakat yang masih belum percaya dengan adanya Covid-19. Padahal, Polri dan TNI serta pemerintah saban hari sosialisasi.

Baca Juga :  Sianida Diduga Dijual untuk Penambang Ilegal

Hadi, yang memerankan sosok bingal. Tapi, dia mempunyai imunnya kuat. Hadi setiap pulang kerja langsung berinteraksi, tidak langsung mandi, tidak cuci tangan, bahkan tidak pakai masker. Dampak buruk  ternyata terjadi kepada anaknya, yang akhirnya terpapar.

“Pesan moral dalam film ini adalah, ketidakpedulian sosok ayah dengan protokol kesehatan, anaknya yang terkena dampaknya,”ujar perwira yang menjabar sebagai Kasatintelkam Polres Kotawaringin Barat (Kobar) saat diwawancarai per telepon.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/