Jumat, November 22, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Bukit Rawi Banjir Lagi

PALANGKA RAYA-Hujan deras yang terjadi sepekan terakhir mengakibatkan beberapa ruas jalan lintas kabupaten maupun provinsi tergenang air. Salah satunya jalan lintas kabupaten di wilayah Bukit Rawi, tepatnya di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah. Ruas jalan yang menghubungan Kota Palangka Raya dengan kabupaten di daerah Barito dan Kahayan tersebut teredam banjir. Kemacetan tak terhindarkan, karena pengendara harus antre untuk bisa melintas.

Pemerintah sejatinya sudah melakukan upaya untuk mengatasi persoalan banjir yang menjadi pemicu kemacetan lalu lintas di kawasan Bukit Rawi. Pengerjaan jembatan layang atau pile slab terus dikebut. Ditargetkan tahun depan (2022) jalur menuju arah timur yang menghubungkan Palangka Raya dengan Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya tak lagi terendam banjir.

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan, kemacetan lalu lintas terjadi pada pukul 13.00 WIB. Antrean kendaraan yang akan melintas begitu panjang. Satu per satu kendaraan harus melewati genangan air yang cukup dalam, dengan ketinggian sekitar setengah betis orang dewasa. Kemacetan makin bertambah karena di kerusakan jalan pada kawasan yang tergenang banjir. Sehingga pengendara roda dua, roda empat, maupun kendaraan bertonase besar yang mau melintas harus dipandu warga.

Baca Juga :  Pemko Diminta Waspadai Lonjakan Harga Pangan

Selain nekat menerobos banjir, sebagian pengendara memilih menyewa jasa angkut menggunakan kelotok warga untuk bisa melewati banjir. Bagi pengendara yang nekat, tak sedikit yang amblas. Seperti yang dialami minibus berwarna merah. Karena pengemudinya kurang hati-hati, mobil itu akhirnya amblas. Posisi minibus saat itu miring mendekati tiang pile slab. Beruntung warga bersama aparat kepolisian dibantu truk berhasil menarik minibus itu sehingga selamat melintasi genangan banjir.

Menurut penuturan salah satu warga yang melintas, Dedi, banjir yang sering terjadi setiap musim hujan sangat mengganggu kelancaran perjalanan masyarakat. Apalagi seperti dirinya yang saban minggu berangkat dari Kabupaten Barsel menuju ke Palangka Raya. Ia mengaku kesal karena saat itu mesin sepeda motornya mendadak macet saat mencoba melewati banjir.

Baca Juga :  Ketentuan Salat Idulfitri

“Lumayan parah banjirnya, tadi sempat jalan kaki karena motor saya mati pas kena lubang cukup dalam,” ungkap Dedi kepada Kalteng Pos, kemarin.

Ia berharap pembangunan pile slab oleh pemerintah segera dirampungkan, karena keberadaan pile slab tersebut akan mengatasi persoalan banjir yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. “Ya, mudah-mudahan pembangunannya cepat diselesaikan, jadi tidak ada lagi kemacetan seperti ini tiap musim hujan, ini belum seberapa banjirnya, kondisnya lebih parah kalau terus hujan dalam beberapa minggu, lebih dalam lagi airnya,” pungkasnya.

PALANGKA RAYA-Hujan deras yang terjadi sepekan terakhir mengakibatkan beberapa ruas jalan lintas kabupaten maupun provinsi tergenang air. Salah satunya jalan lintas kabupaten di wilayah Bukit Rawi, tepatnya di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah. Ruas jalan yang menghubungan Kota Palangka Raya dengan kabupaten di daerah Barito dan Kahayan tersebut teredam banjir. Kemacetan tak terhindarkan, karena pengendara harus antre untuk bisa melintas.

Pemerintah sejatinya sudah melakukan upaya untuk mengatasi persoalan banjir yang menjadi pemicu kemacetan lalu lintas di kawasan Bukit Rawi. Pengerjaan jembatan layang atau pile slab terus dikebut. Ditargetkan tahun depan (2022) jalur menuju arah timur yang menghubungkan Palangka Raya dengan Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Timur, Barito Utara, dan Murung Raya tak lagi terendam banjir.

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan, kemacetan lalu lintas terjadi pada pukul 13.00 WIB. Antrean kendaraan yang akan melintas begitu panjang. Satu per satu kendaraan harus melewati genangan air yang cukup dalam, dengan ketinggian sekitar setengah betis orang dewasa. Kemacetan makin bertambah karena di kerusakan jalan pada kawasan yang tergenang banjir. Sehingga pengendara roda dua, roda empat, maupun kendaraan bertonase besar yang mau melintas harus dipandu warga.

Baca Juga :  Pemko Diminta Waspadai Lonjakan Harga Pangan

Selain nekat menerobos banjir, sebagian pengendara memilih menyewa jasa angkut menggunakan kelotok warga untuk bisa melewati banjir. Bagi pengendara yang nekat, tak sedikit yang amblas. Seperti yang dialami minibus berwarna merah. Karena pengemudinya kurang hati-hati, mobil itu akhirnya amblas. Posisi minibus saat itu miring mendekati tiang pile slab. Beruntung warga bersama aparat kepolisian dibantu truk berhasil menarik minibus itu sehingga selamat melintasi genangan banjir.

Menurut penuturan salah satu warga yang melintas, Dedi, banjir yang sering terjadi setiap musim hujan sangat mengganggu kelancaran perjalanan masyarakat. Apalagi seperti dirinya yang saban minggu berangkat dari Kabupaten Barsel menuju ke Palangka Raya. Ia mengaku kesal karena saat itu mesin sepeda motornya mendadak macet saat mencoba melewati banjir.

Baca Juga :  Ketentuan Salat Idulfitri

“Lumayan parah banjirnya, tadi sempat jalan kaki karena motor saya mati pas kena lubang cukup dalam,” ungkap Dedi kepada Kalteng Pos, kemarin.

Ia berharap pembangunan pile slab oleh pemerintah segera dirampungkan, karena keberadaan pile slab tersebut akan mengatasi persoalan banjir yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. “Ya, mudah-mudahan pembangunannya cepat diselesaikan, jadi tidak ada lagi kemacetan seperti ini tiap musim hujan, ini belum seberapa banjirnya, kondisnya lebih parah kalau terus hujan dalam beberapa minggu, lebih dalam lagi airnya,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/