Site icon KaltengPos

Kotim Dapat Bantuan 25 Ton Beras

BANTUAN BERAS: Bupati Kotim, H Halikinnor menandatangani tanda terima bantuan beras yang diberikan oleh Wilmar Group, Selasa (31/8).

SAMPIT – Bantuan sebanyak 25 ton beras diterima Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), H Halikinnor menerima  dari  Corporate Social Responsibility (CSR) Wilmar Group. Beras itu akan dibagikan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19, terutama bagi warga yang terkena musibah banjir di wilayah Utara Kotim.

“Atas bantuan tersebut saya mengucapkan terima kasih kepada Wilmar Group. Tentunya bantuan ini bukan untuk Pemkab Kotim, tetapi untuk masyarakat,” ucap bupati usai menandatangani tanda terima bantuan, Selasa (31/8).

Halikinnor mengatakan, hingga saat ini banjir di Kabupaten Kotim masih terjadi, terutama di enam kecamatan di wilayah ini. Kondisi ini menjadi perhatian Perusahan Besar Swasta (PBS) ,sehingga mereka membantu sembako berupa beras 25 ton.

Beras ini akan dibagikan untuk masyarakat yang terdampak banjir di wilayah Utara Kotim ditambah Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi. Distribusi sendiri akan dilakukan secara bertahap. “Kemarin sudah kami distribusikan bantuan yang merupakan hasil patungan sejumlah kepala dinas dan sejumlah perusahaan,” kata Halikin.

Dia menerangkan, untuk di 5 kecamatan yakni Antang Kalang, Telaga Antang, Bukit Santui, Mentaya Hulu, dan Tuwalan Hulu, sudah mulai surut. Hanya saja jalan dan halaman rumah warga masih tergenang. Kendati begitu,  dia meminta masyarakat agar mewaspadai banjir susulan, karena cuaca saat ini tidak bisa di prediksi, sehingga jika hujan hujan lebat turun maka banjir kemungkinan bisa kembali meningkat.

Banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur, tidak hanya terjadi diwilayah Utara Kotim saja, namun banjir juga melanda Desa Hanjalipan, Kecamatan Kota Besi. Akibat banjir tersebut, 303 kepala keluarga terdampak. Banjir di Desa Hanjalipan baru beberapa hari ini terjadi dan merupakan kiriman dari wilayah Utara yang saat ini ketinggian banjirnya sudah mulai menurun.

Selain itu di desa ini juga merupakan pertemuan dua sungai. Sehingga, saat air turun, akan membuat debit sungai di sekitar desa tersebut meningkat. “Jumlah KK yang terdampak banjir di Desa Hanjalipan sebanyak 303 KK, dan hampir seluruh desa dilanda banjir,” ujar Halikinnor. (sli/ans)

Exit mobile version