“Kalau airnya tinggi dan dipaksakan sistem tabela, nanti benihnya malah mati,” tuturnya.Kondisi air yang masih tinggi, lanjutnya, disebabkan pintu-pintu air belum selesai dibangun, sehingga rembesan masih banyak dan menyebabkan lahan tergenang. “Nanti kami koordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), karena saat dilakukan penanaman sistem tabela, genangan air di lahan bisa disurutkan dengan menggunakan pompa penyedot,” pungkasnya.Terpisah, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Yaya, saat dikonfirmasi perihal ini, justru mengarahkan awak media untuk menanyakan kepada pengawas. “Coba konfirmasi dengan ketua tim pengawas, BaPak Edi Dese (Kabid Tanaman Pangan),” ucapnya singkat. (alh/ce/ala)
“Kalau airnya tinggi dan dipaksakan sistem tabela, nanti benihnya malah mati,” tuturnya.Kondisi air yang masih tinggi, lanjutnya, disebabkan pintu-pintu air belum selesai dibangun, sehingga rembesan masih banyak dan menyebabkan lahan tergenang. “Nanti kami koordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), karena saat dilakukan penanaman sistem tabela, genangan air di lahan bisa disurutkan dengan menggunakan pompa penyedot,” pungkasnya.Terpisah, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas Yaya, saat dikonfirmasi perihal ini, justru mengarahkan awak media untuk menanyakan kepada pengawas. “Coba konfirmasi dengan ketua tim pengawas, BaPak Edi Dese (Kabid Tanaman Pangan),” ucapnya singkat. (alh/ce/ala)