PALANGKA RAYA, KALTENGONLINE.COM – Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menginstruksikan jajarannya intens memantau infrastruktur yang ada di Bumi Tambun Bungai. Termasuk jalan lintas kabupaten di wilayah Bukit Rawi yang selalu dilanda banjir jika turun hujan berintensitas tinggi.
Guna memastikan banjir yang menggenangi jalan di Bukit Rawi, Kabupaten Pulang Pisau, gubernur menginstruksikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Kalteng H Shalahuddin untuk mengecek langsung ke lokasi.
“Kami melihat kondisi jalan yang berat di tengah air yang pasang seperti saat ini,” ucap Kepala DPUPR Kalteng H Shalahuddin kepada Kalteng Pos, Kamis (1/4).
“Kami juga berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional untuk melakukan upaya penanganan di lokasi,” tambahnya.
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Kalteng melalui DPUPR selalu bersiaga terhadap potensi banjir yang melanda ruas jalan di Kalteng ini. Perlengkapan alat berat dan tim selalu siap diterjunkan, termasuk untuk mengatasi banjir yang terjadi di Bukit Rawi.
“Ini untuk membantu dan mengantisipasi aktivitas warga supaya tidak terganggu. Ini juga bukan hanya di ruas Jalan Bukit Rawi, tetapi juga di ruas jalan lainnya yang berpotensi terjadi banjir,” tambahnya.
“Kami melakukan koordinasi dengan pihak Balai Jalan Nasional untuk bersiap siaga, baik peralatan berat maupun tim, guna memantau dan mengatasi banjir yang menggenangi ruas jalan demi melancarkan aktivitas masyarakat,” jelasnya.
Selain sudah memasang garis pembatas di titik banjir dan pada jalan yang rusak, pihak Balai Jalan juga menurunkan tim untuk memantau jalur jalan dan pengaturan bertahap. Hal tersebut sangat diapresiasi oleh pemerintah provinsi.
“Kami berharap genangan air yang selalu mengganggu pengguna jalan berakhir tahun ini. Sebab, pada 2022 nanti pile slab ini sudah rampung dikerjakan oleh Kementerian PUPR,” terangnya.
“Ini tentunya tak lepas dari koordinasi Bapak Gubernur H Sugianto Sabran dengan pemerintah pusat dan Kementerian PUPR, sehingga di di wilayah Bukit Rawi yang sering dilanda banjir saat turun hujan dibangun jalan layang,” tambahnya.
Tujuannya agar mempermudah arus transportasi dari wilayah timur menuju wilayah tengah Kalteng. Dengan demikian roda perekonomian bisa terus meningkat.
“Upaya lain yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan pihak Balai Jalan Nasional, agar setelah banjir surut, dilakukan percepatan penanganan ,” bebernya.
PPK Balai Jalan Nasional Kementerian PUPR Ilham mengatakan, pengerjaan jalan sepanjang 3,1 kilometer itu secara multiyears dan ditargetkan selesai 2022.
“Saat ini pengerjaan, jalan layang dengan panjang total sekitar 3,1 km, yang sudah terpancang sepanjang 1,3 km. Bangunan atas sudah 200 meter yang terpasang, sudah berjalan enam bulan pelaksanaannya, anggaran pengerjaannya sekitar Rp165 miliar,” terangnya.
Ia menambahkan, target pengerjaan proyek pembuatan jembatan layang itu adalah 22 bulan kerja. Sejauh ini proses pembangunan terus dilaksanakan.
“Nantinya jika air mulai surut, kami akan bergerak cepat untuk rekondisikan jalan,” ujarnya.
“Upaya yang akan ditempuh seperti menggunakan agregat atau pengaspalan bertahap pada bagian badan jalan yang rusak, karena biasanya setelah banjir selalu ada badan jalan yang hancur,” tutupnya. (nue/ce/ala)