MAKKAH – Menjelang puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Kloter BDJ 04 yang terdiri dari jemaah asal Kota Palangka Raya, Barito Selatan, dan Murung Raya memprioritaskan jemaah lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi (risti) dalam pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.
Ketua Kloter BDJ 04, H. Gunawan, mengatakan perhatian terhadap jemaah lansia dan risti sudah dilakukan sejak di Madinah. Salah satunya dengan pemeriksaan kesehatan rutin dari kamar ke kamar.
“Kami memprioritaskan jemaah lansia dan risti, terutama dalam pelaksanaan ibadah. Saat umrah wajib 20 Mei lalu, mereka kami dahulukan pukul 19.00, sementara jemaah yang sehat berangkat pukul 23.00,” ujar Gunawan, Ahad (1/6/2025), di Hotel Albow Tower Makkah.
Dukungan juga datang dari Petugas Haji Daerah (PHD). Asran Dirun, misalnya, mendampingi langsung Sahrun Matsih (77), jemaah asal Palangka Raya, saat umrah sunnah pada 27 Mei 2025. PHD lainnya, Chandra, turut mengawal 28 jemaah reguler dalam umrah sunnah sehari setelahnya.
Gunawan menegaskan, seluruh jemaah diupayakan sudah menyelesaikan ibadah wajib dan sunnah sebelum puncak haji. “Kami pastikan semuanya sudah lengkap, agar saat ke Armuzna bisa fokus menjalani ibadah utama,” ucapnya.
Mulai 1 Juni 2025, seluruh jemaah kloter BDJ 04 melaksanakan salat lima waktu di mushalla hotel. Hal ini karena bus shalawat menuju Masjidil Haram telah berhenti beroperasi menjelang masa tenang sebelum wukuf.
Kloter BDJ 04 dijadwalkan bergerak ke Arafah pada Rabu, 4 Juni 2025, dan melaksanakan wukuf keesokan harinya, Kamis, 5 Juni 2025.
Dalam pelaksanaan Armuzna, kloter ini terbagi menjadi tiga kelompok: dua orang masuk dalam kategori safari wukuf, 119 orang menjalani program murur, dan 301 orang akan mabit di Muzdalifah. (hms/sma)