Selasa, September 17, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Kendalikan Pergerakan Orang, Cegah Lonjakan dan Varian Omicron

PALANGKA RAYA-Covid-19 terus mengalami mutasi. Saat ini masyarakat tengah khawatir dengan hadirnya varian omicron yang dikabarkan menyebar luas di wilayah Eropa. Bahkan varian ini sudah masuk sampai ke Indonesia. Berkenaan dengan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui Rumah Sakit Umum Daerah dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya harus bersiap menghadapi lonjakan kasus maupun varian baru omicron ini.

Direktur RSDS Palangka Raya Yayu Indriaty mengatakan, untuk penguatan sumber daya dan sebagai antisipasi, pihaknya terus melakukan koordinasi baik arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) maupun surat edaran (SE) gubernur dan antisipasi di lingkungan RSDS.

“Iya, kami sudah mengantisipasi adanya lonjakan kasus, khususnya varian omicron yang sudah masuk ke Indonesia,” katanya saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (31/12).

Yayu menyebut pihaknya sudah menyampaikan kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes) untuk bersiap dengan skema yang telah ditetapkan sebagai antisipasi lonjakan kasus untuk varian omicron. Meskipun angka Covid-19 di Kalteng terus menurun, tapi pihaknya tetap menyediakan ruang isolasi untuk pasien Covid-19.

Baca Juga :  DPA Belum Diserahkan ke DPRD Pemkab Kotim Diminta Segera Menyampaikan

“Hingga saat ini kami tidak menutup secara keseluruhan ruang isolasi pasien Covid-19,” sebutnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan keperluan logistik jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus. Juga mengharapkan partisipasi aktif masyarakat.

“Harus mengendalikan pergerakan orang, terutama yang datang dari luar negeri, sebaiknya dikarantina terlebih dahulu,” tegasnya.

Apalagi, lanjut dia, saat ini sudah terjadi transmisi lokal di wilayah Jakarta. “Mudah-mudahan bisa diatasi sehingga tidak menyebar ke daerah-daerah lainnya di Indonesia, termasuk Kalteng,” pungkasnya.

Vaksinasi Dosis I Melebihi Target Nasional====JUDUL BARU

Sementara itu, dalam rangka memastikan pelaksanaan vaksinasi terselenggara dengan baik, Gubernur H Sugianto Sabran bersama jajaran sering melakukan peninjauan langsung di tempat-tempat pelayanan vaksinasi.

“Hingga tanggal 31 Desmber 2021, vaksinasi dosis pertama di Kalteng mencapai 79,86 persen. Angka ini sudah melebihi target nasional yang dipatok 70%. Sementara untuk dosis dua mencapai 47,13 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyuti Syamsul kepada Kalteng Pos via telepon, Minggu (2/1).

Baca Juga :  Polda Kalteng Gelar Vaksinasi Sistem Door to Door

Selanjutnya, sesuai arahan Gubernur H Sugianto Sabran pihaknya akan fokus pada vaksinasi dosis II yang ditargetkan minimal 50% sampai akhir Maret mendatang. Tentu memerlukan kerja sama dan sinergi semua pemangku kepentingan, termasuk partisipasi masyarakat.

“Jadi untuk tahun 2022, fokus kita mengejar target minimal 50% untuk vaksinasi dosis kedua sampai akhir Maret, mengejar minimal 70% vaksinasi anak usia 6-11 tahun dan boster bagi masyarakat penerima bantuan iuran BPJS (JKN-KIS),” tegasnya.

Untuk dapat mencapai target tersebut, tentu sangat dibutuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi. Juga disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas sehari-hari.

“Menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan interaksi guna memutus mata rantai penyebaran virus corona untuk mewujudkan Kalteng yang makin BERKAH,” tuturnya. (abw/nue/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Covid-19 terus mengalami mutasi. Saat ini masyarakat tengah khawatir dengan hadirnya varian omicron yang dikabarkan menyebar luas di wilayah Eropa. Bahkan varian ini sudah masuk sampai ke Indonesia. Berkenaan dengan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng melalui Rumah Sakit Umum Daerah dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya harus bersiap menghadapi lonjakan kasus maupun varian baru omicron ini.

Direktur RSDS Palangka Raya Yayu Indriaty mengatakan, untuk penguatan sumber daya dan sebagai antisipasi, pihaknya terus melakukan koordinasi baik arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) maupun surat edaran (SE) gubernur dan antisipasi di lingkungan RSDS.

“Iya, kami sudah mengantisipasi adanya lonjakan kasus, khususnya varian omicron yang sudah masuk ke Indonesia,” katanya saat diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (31/12).

Yayu menyebut pihaknya sudah menyampaikan kepada seluruh tenaga kesehatan (nakes) untuk bersiap dengan skema yang telah ditetapkan sebagai antisipasi lonjakan kasus untuk varian omicron. Meskipun angka Covid-19 di Kalteng terus menurun, tapi pihaknya tetap menyediakan ruang isolasi untuk pasien Covid-19.

Baca Juga :  DPA Belum Diserahkan ke DPRD Pemkab Kotim Diminta Segera Menyampaikan

“Hingga saat ini kami tidak menutup secara keseluruhan ruang isolasi pasien Covid-19,” sebutnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah menyiapkan keperluan logistik jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus. Juga mengharapkan partisipasi aktif masyarakat.

“Harus mengendalikan pergerakan orang, terutama yang datang dari luar negeri, sebaiknya dikarantina terlebih dahulu,” tegasnya.

Apalagi, lanjut dia, saat ini sudah terjadi transmisi lokal di wilayah Jakarta. “Mudah-mudahan bisa diatasi sehingga tidak menyebar ke daerah-daerah lainnya di Indonesia, termasuk Kalteng,” pungkasnya.

Vaksinasi Dosis I Melebihi Target Nasional====JUDUL BARU

Sementara itu, dalam rangka memastikan pelaksanaan vaksinasi terselenggara dengan baik, Gubernur H Sugianto Sabran bersama jajaran sering melakukan peninjauan langsung di tempat-tempat pelayanan vaksinasi.

“Hingga tanggal 31 Desmber 2021, vaksinasi dosis pertama di Kalteng mencapai 79,86 persen. Angka ini sudah melebihi target nasional yang dipatok 70%. Sementara untuk dosis dua mencapai 47,13 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyuti Syamsul kepada Kalteng Pos via telepon, Minggu (2/1).

Baca Juga :  Polda Kalteng Gelar Vaksinasi Sistem Door to Door

Selanjutnya, sesuai arahan Gubernur H Sugianto Sabran pihaknya akan fokus pada vaksinasi dosis II yang ditargetkan minimal 50% sampai akhir Maret mendatang. Tentu memerlukan kerja sama dan sinergi semua pemangku kepentingan, termasuk partisipasi masyarakat.

“Jadi untuk tahun 2022, fokus kita mengejar target minimal 50% untuk vaksinasi dosis kedua sampai akhir Maret, mengejar minimal 70% vaksinasi anak usia 6-11 tahun dan boster bagi masyarakat penerima bantuan iuran BPJS (JKN-KIS),” tegasnya.

Untuk dapat mencapai target tersebut, tentu sangat dibutuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi. Juga disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas sehari-hari.

“Menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan interaksi guna memutus mata rantai penyebaran virus corona untuk mewujudkan Kalteng yang makin BERKAH,” tuturnya. (abw/nue/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/