Sabtu, November 23, 2024
31.3 C
Palangkaraya

Perdana, Kalteng Ekspor Tanaman Hias

Kalimantan Tengah (Kalteng) dikenal memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Kini Kalteng punya komoditi tanaman hias yang harga jualnya tinggi di pasar internasional.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

UNTUK pertama kalinya pemerintah pusat me-launching ekspor komoditas pertanian pada akhir 2021 melalui Kementerian Pertanian dan Polri, yang dilaksanakan di Kota Makassar dan diikuti 33 provinsi se-Indonesia, termasuk Kalteng. Di Kalteng, launching itu dibarengi dengan ekspor komoditas pertanian ke beberapa negara di dunia. Pada pelepasan ekspor komoditas pertanian ini, Kalteng mengekspor sebanyak 67,9 ton dengan nilai Rp295 miliar.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengatakan, jenis tanaman yang diekspor adalah tanaman hias berupa tanduk rusa dan tanaman akustik. Ia menyebut, di Kalteng tanaman jenis tersebut cukup banyak dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi di luar negeri.

Baca Juga :  Orang Tua dan Guru Berperan Mewujudkan Disiplin Lalu Lintas pada

“Untuk itu kami mendorong para eksportir atau pengusaha-pengusaha antarpulau dan antarnegara untuk bisa mengekspor jenis tanaman ini,” katanya usai pelepasan.

Pihaknya berharap ekspor komoditas pertanian berupa tanaman hias ini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Kalteng. Selain itu, tanaman hias anggrek janda bolong serta komoditas lain pun diharapkan dapat dikembangkan juga.

“Komoditas-komoditas unik yang tidak dimiliki negara lain bisa saja memberikan ketertarikan di pasar luar negeri, untuk itu sebisa mungkin dikembangkan,” sebutnya.

Dengan adanya ekspor komoditas ini, pihaknya berharap dapat memberi peningkatan ekonomi untuk Kalteng, baik untuk para pengusaha maupun untuk pemerintah. Pihaknya pun berharap agar kabupaten/kota se-Kalteng juga menggali potensi komoditas yang ada di daerah masing-masing.

Baca Juga :  Kapolres Canangkan PPKM di RT 09

“Tidak hanya di provinsi saja, pemerintah pusat juga mendorong kabupaten/kota se-Indonesia melaksanakan ekspor komoditas yang menarik di pasar internasional,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya Iyus Hidayat menyebut ada 124 negara tujuan ekspor. Ekspor perdana dikirim ke negara Malaysia.

“Permintaan di negara-negara Asia dan di luar Asia pun tinggi,” ucapnya.

Kalimantan Tengah (Kalteng) dikenal memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Kini Kalteng punya komoditi tanaman hias yang harga jualnya tinggi di pasar internasional.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

UNTUK pertama kalinya pemerintah pusat me-launching ekspor komoditas pertanian pada akhir 2021 melalui Kementerian Pertanian dan Polri, yang dilaksanakan di Kota Makassar dan diikuti 33 provinsi se-Indonesia, termasuk Kalteng. Di Kalteng, launching itu dibarengi dengan ekspor komoditas pertanian ke beberapa negara di dunia. Pada pelepasan ekspor komoditas pertanian ini, Kalteng mengekspor sebanyak 67,9 ton dengan nilai Rp295 miliar.

Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H Edy Pratowo mengatakan, jenis tanaman yang diekspor adalah tanaman hias berupa tanduk rusa dan tanaman akustik. Ia menyebut, di Kalteng tanaman jenis tersebut cukup banyak dan memiliki nilai jual yang sangat tinggi di luar negeri.

Baca Juga :  Orang Tua dan Guru Berperan Mewujudkan Disiplin Lalu Lintas pada

“Untuk itu kami mendorong para eksportir atau pengusaha-pengusaha antarpulau dan antarnegara untuk bisa mengekspor jenis tanaman ini,” katanya usai pelepasan.

Pihaknya berharap ekspor komoditas pertanian berupa tanaman hias ini bisa mendongkrak perekonomian masyarakat Kalteng. Selain itu, tanaman hias anggrek janda bolong serta komoditas lain pun diharapkan dapat dikembangkan juga.

“Komoditas-komoditas unik yang tidak dimiliki negara lain bisa saja memberikan ketertarikan di pasar luar negeri, untuk itu sebisa mungkin dikembangkan,” sebutnya.

Dengan adanya ekspor komoditas ini, pihaknya berharap dapat memberi peningkatan ekonomi untuk Kalteng, baik untuk para pengusaha maupun untuk pemerintah. Pihaknya pun berharap agar kabupaten/kota se-Kalteng juga menggali potensi komoditas yang ada di daerah masing-masing.

Baca Juga :  Kapolres Canangkan PPKM di RT 09

“Tidak hanya di provinsi saja, pemerintah pusat juga mendorong kabupaten/kota se-Indonesia melaksanakan ekspor komoditas yang menarik di pasar internasional,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian Kelas II Palangka Raya Iyus Hidayat menyebut ada 124 negara tujuan ekspor. Ekspor perdana dikirim ke negara Malaysia.

“Permintaan di negara-negara Asia dan di luar Asia pun tinggi,” ucapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/