Kamis, September 12, 2024
25.3 C
Palangkaraya

SMAS GCS Dukung Siswa Raih Beasiswa Pertukaran Pelajar ke Luar Negeri

Kusumawati MPd salah seorang guru di SMAS GCS yang juga pembina program beasiswa pertukaran pelajar ke Amerika Serikat (Fully Funded)KL-YES Program Bina Antarbudaya saat di Michigan Stadium, University of Michigan, Ann Arbor, Michigan, USA

Iskandar adalah satu dari delapan puluh pelajar terpilih se-Indonesia yang telah dinyatakan lulus sebagai penerima program beasiswa pertukaran pelajar ke Amerika Serikat (Fully Funded) KL-YES Program Bina Antarbudaya.

Motivasi bisa belajar  keluar negeri dan tidak sekadar jalan-jalan mendorongnya untuk mendapatkan program ini, “Saya sudah lama mendambakan bisa mendapat beasiswa ke luar negeri. Ketika mendengar program beasiswa ini dari pihak sekolah, saya langsung mengikuti setiap prosesnya” tutur Iskandar mengawali kisahnya

Ditambahkan Iskandar dalam mengikuti program ini, Pertama dia mempersiapkan berkas yang diperlukan dalam tahap seleksi Chapter Banjarmasin untuk pelajar di Kasel-Teng. Kedua, mengikuti seleksi wawancara dan dinamika kelompok secara daring se Kalsel-Teng. Ketiga, seleksi berkas maupun wawancara dan dinamika kelompok ditingkat nasional. dan setelah berhasil menjadi finalis program beasiswa pertukaran pelajar ke Amerika Serikat (Fully Funded)KL-YES Program Bina Antarbudaya, dilanjutkan seleksi berkas dan kesehatan di tingkat internasional untuk penentuan keberangkatan dan Negara bagian penempatan program,” jelas Iskandar

Baca Juga :  Sopir Nyambi Jadi Kurir

Dukungan pihak sekolah juga mengalir pada peserta didik yang akan melanjutkan studi atau kuliah ke luar negeri. Lulusan SMAS GCS tahun ajaran 2020/2021 beberapa diantaranya berhasil melanjutkan studi di luar negeri.

Debra Christceline Nauluwiney Ludjen salah satu lulusan SMAS GCS yang mendapatkan peluang di dua universitas di luar negeri, “Sebelumnya saya mendaftar dan diterima di Saxion University of Applied Science (Hogeschool), jurusan International Human Resource Management, Belanda. Kemudian, saya mendaftar juga di University of British Colombia, Canada. Namun, setelah dipertimbangkan akhirnya saya memilih untuk kuliah di Saxion University of Applied Science (Hogeschool), jurusan International Human Resource Management, Belanda dan mendapatkan besiswa dari kampus sebesar €2.500.” Ujar Debra

Baca Juga :  Pengawasan Pembangunan Harus Ketat

Selanjutnya, Alvin Aron Setiaji yang juga merupakan siswa SMAS GCS lulusan 2020/2021 berhasil melanjutkan pendidikan di SDH Institute Singapore Hospitality Management School. “Kegemaran saya mempelajari bidang manajemen berawal dari orang tua saya yang saat ini tengah mengelola bisnis pehotelan di Palangka Raya. Oleh sebab itu, saya mendaftar di SDH Institute Singapore Hospitality Management School  untuk program Diploma, selanjutnya mengambil program Sarjana di Intenational Hospitality Management School Vatel Singapore,” ungkap Alvin. (hen)

Kusumawati MPd salah seorang guru di SMAS GCS yang juga pembina program beasiswa pertukaran pelajar ke Amerika Serikat (Fully Funded)KL-YES Program Bina Antarbudaya saat di Michigan Stadium, University of Michigan, Ann Arbor, Michigan, USA

Iskandar adalah satu dari delapan puluh pelajar terpilih se-Indonesia yang telah dinyatakan lulus sebagai penerima program beasiswa pertukaran pelajar ke Amerika Serikat (Fully Funded) KL-YES Program Bina Antarbudaya.

Motivasi bisa belajar  keluar negeri dan tidak sekadar jalan-jalan mendorongnya untuk mendapatkan program ini, “Saya sudah lama mendambakan bisa mendapat beasiswa ke luar negeri. Ketika mendengar program beasiswa ini dari pihak sekolah, saya langsung mengikuti setiap prosesnya” tutur Iskandar mengawali kisahnya

Ditambahkan Iskandar dalam mengikuti program ini, Pertama dia mempersiapkan berkas yang diperlukan dalam tahap seleksi Chapter Banjarmasin untuk pelajar di Kasel-Teng. Kedua, mengikuti seleksi wawancara dan dinamika kelompok secara daring se Kalsel-Teng. Ketiga, seleksi berkas maupun wawancara dan dinamika kelompok ditingkat nasional. dan setelah berhasil menjadi finalis program beasiswa pertukaran pelajar ke Amerika Serikat (Fully Funded)KL-YES Program Bina Antarbudaya, dilanjutkan seleksi berkas dan kesehatan di tingkat internasional untuk penentuan keberangkatan dan Negara bagian penempatan program,” jelas Iskandar

Baca Juga :  Sopir Nyambi Jadi Kurir

Dukungan pihak sekolah juga mengalir pada peserta didik yang akan melanjutkan studi atau kuliah ke luar negeri. Lulusan SMAS GCS tahun ajaran 2020/2021 beberapa diantaranya berhasil melanjutkan studi di luar negeri.

Debra Christceline Nauluwiney Ludjen salah satu lulusan SMAS GCS yang mendapatkan peluang di dua universitas di luar negeri, “Sebelumnya saya mendaftar dan diterima di Saxion University of Applied Science (Hogeschool), jurusan International Human Resource Management, Belanda. Kemudian, saya mendaftar juga di University of British Colombia, Canada. Namun, setelah dipertimbangkan akhirnya saya memilih untuk kuliah di Saxion University of Applied Science (Hogeschool), jurusan International Human Resource Management, Belanda dan mendapatkan besiswa dari kampus sebesar €2.500.” Ujar Debra

Baca Juga :  Pengawasan Pembangunan Harus Ketat

Selanjutnya, Alvin Aron Setiaji yang juga merupakan siswa SMAS GCS lulusan 2020/2021 berhasil melanjutkan pendidikan di SDH Institute Singapore Hospitality Management School. “Kegemaran saya mempelajari bidang manajemen berawal dari orang tua saya yang saat ini tengah mengelola bisnis pehotelan di Palangka Raya. Oleh sebab itu, saya mendaftar di SDH Institute Singapore Hospitality Management School  untuk program Diploma, selanjutnya mengambil program Sarjana di Intenational Hospitality Management School Vatel Singapore,” ungkap Alvin. (hen)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/