Rabu, Oktober 2, 2024
25.4 C
Palangkaraya

Kado Ulang Tahun Kemerdekaan

“Dan saya benar-benar memaksakan diri untuk datang sejauh ini dan melakukan yang terbaik yang saya bisa. Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada Tuhan dan Kak Ge (Greysia). Juga terima kasih berkat doa dari keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia kami bisa meraih medali emas. Saya sangat senang dan bahagia,” ucap Apri.

Bagi Greysia, raihan ini adalah jawaban dari mimpinya selama ini. Greysia yang ingin membuat sejarah di sektor ganda putri akhirnya mewujudkan mimpi tersebut di kali ketiga keikutsertaannya di Olimpiade.

“Dua puluh tahun yang lalu ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri dan saya bersabar. Saya tahu saya dilahirkan untuk menjadi pemain bulu tangkis dan saya memiliki keyakinan pada bahwa saya ingin membuat sejarah di bidang ini,” ungkap Greys.

Baca Juga :  Bupati Doakan Mantan Wabup Segera Pulih

“Tuhan telah memberi saya mimpi dan keyakinan di hati saya bahwa saya memilih ini. Ketika orang berkata: ‘Anda tidak akan berhasil, Indonesia tidak memiliki sejarah di ganda putri.’ Tentu saja China dan Korea kuat di lapangan. Lalu kita semua tahu apa yang terjadi di London 2012, saya bangkit di Rio 2016 tapi belum juga berhasil mendapat medali,” ucapnya.

Di London 2012, bersama dua pasangan Korea Selatan dan satu pasangan Tiongkok, Greysia yang saat itu berpasangan dengan Meiliana Jauhari didiskualifikasi. Sebab, mereka bermain untuk kalah demi memanipulasi hasil undian di babak perempat final.

“Tapi saya tetap sabar dan berkomitmen. Dibutuhkan komitmen untuk meraih mimpi dan emas. Dan di sinilah kami sekarang. Keluarga saya juga untuk tidak menyerah, jangan berhenti,” tutur Greys.

Baca Juga :  Penyakit Gagal Ginjal Akut Anak Belum Ditemukan di Kalteng

“Dan saya benar-benar memaksakan diri untuk datang sejauh ini dan melakukan yang terbaik yang saya bisa. Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada Tuhan dan Kak Ge (Greysia). Juga terima kasih berkat doa dari keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia kami bisa meraih medali emas. Saya sangat senang dan bahagia,” ucap Apri.

Bagi Greysia, raihan ini adalah jawaban dari mimpinya selama ini. Greysia yang ingin membuat sejarah di sektor ganda putri akhirnya mewujudkan mimpi tersebut di kali ketiga keikutsertaannya di Olimpiade.

“Dua puluh tahun yang lalu ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri dan saya bersabar. Saya tahu saya dilahirkan untuk menjadi pemain bulu tangkis dan saya memiliki keyakinan pada bahwa saya ingin membuat sejarah di bidang ini,” ungkap Greys.

Baca Juga :  Bupati Doakan Mantan Wabup Segera Pulih

“Tuhan telah memberi saya mimpi dan keyakinan di hati saya bahwa saya memilih ini. Ketika orang berkata: ‘Anda tidak akan berhasil, Indonesia tidak memiliki sejarah di ganda putri.’ Tentu saja China dan Korea kuat di lapangan. Lalu kita semua tahu apa yang terjadi di London 2012, saya bangkit di Rio 2016 tapi belum juga berhasil mendapat medali,” ucapnya.

Di London 2012, bersama dua pasangan Korea Selatan dan satu pasangan Tiongkok, Greysia yang saat itu berpasangan dengan Meiliana Jauhari didiskualifikasi. Sebab, mereka bermain untuk kalah demi memanipulasi hasil undian di babak perempat final.

“Tapi saya tetap sabar dan berkomitmen. Dibutuhkan komitmen untuk meraih mimpi dan emas. Dan di sinilah kami sekarang. Keluarga saya juga untuk tidak menyerah, jangan berhenti,” tutur Greys.

Baca Juga :  Penyakit Gagal Ginjal Akut Anak Belum Ditemukan di Kalteng

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/