Pendapatan itu hanya dalam jangka waktu empat hari dalam sepekan. Dengan demikian, dalam sebulan ia bisa mendapatkan pendapatan bersih kisaran Rp6 juta.“Dengan adanya kedai ini, perekonomian kami sangat terbantu, terlebih di tengah pandemi seperti saat ini,” ucapnya.Penghasilan dari penjualan pecel itu sudah bisa mencukupi kebutuhan keluarga meski ia tidak lagi bekerja di proyek. Bahkan saking banyaknya orderan di kedai, terkadang pelanggan datang langsung ke rumah demi mendapatkan pecel.
Terpisah, Mery yang merupakan salah satu pengunjung mengatakan sudah dua kali datang ke Kedai Itah, meski harus menempuh perjalanan sekitar 45 menit dari Kota Palangka Raya.“Awalnya saya dengar cerita teman-teman tentang kedai ini, saya jadi penasaran, kemudian ingin kembali lagi ke sini,” katanya.Perempuan berkacamata ini merasakan keunikan yang tersaji di kedai tersebut.
Konsep kembali ke alam yang ditawakan benar-benar dirasakan pengunjung. Ditambah lagi menu hidangan yang disajikan khas makanan pedesaan.“Makan nasi jagung di tengah kebun, saya merasa seperti berada di kampung halaman, tidak rugi jika saya datang jauh-jauh dari Palangka Raya untuk menikmati suasana ini,” tutupnya. (*/ce/ala)