Sabtu, Oktober 5, 2024
25 C
Palangkaraya

Pandemi Mulai Terkendali, Investasi Bergairah Lagi

Pasalnya, capaian 60,21 persen investasi di Kalteng ini berada di angka Rp4,467 triliun lebih dari target Rp7,420 triliun lebih. Capaian ini merupakan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).“Meski sedang dilanda pandemi, Kalteng mampu bangkit, itu terlihat dari salah satu indikatornya yakni realisasi investasi PMA dan PMDN yang tumbuh positif,” katanya kepada Kalteng Pos, baru-baru ini. Suhaemi menyebut, realisasi ini terdiri dari capaian PMA sebesar Rp926 miliar lebih dan PMDN sebesar Rp3,541 triliun lebih. Pada dasarnya capaian investasi semester I di Kalteng sudah melebihi target, karena sudah mencapai 121,25 persen. “Lantaran target semester I ini berada di angka Rp3,680 triliun lebih, sedangkan yang sudah dicapai melebihi angka itu,” sebut dia.Untuk capaian 2021 memang 61,21 persen, tapi untuk capaian pada semester I sudah melebihi target. Persentase pada triwulan I sudah 126,21 persen dan triwulan II 116,21 persen.

“Bila melihat iklim investasi di Kalteng dan realisasi sampai semester I, kami optimistis bahwa Kalteng tetap tangguh dan bisa bangkit di tengah pandemi Covid-19,” ungkapnya.Dijelaskannya, ada beberapa alasan yang mendorong investor mau berinvestasi di Kalteng. Di antaranya karena melimpahnya sumber daya alam (SDA), yang meliputi lahan dan potensi hutan serta kebun. Selain itu, Kalteng dengan ibu kota RI yang baru. Hanya memerlukan waktu 12 jam perjalanan darat dan 55 menit menggunakan transportasi udara.“Juga dengan Jawa Timur yakni Surabaya sebagai gerbang utama ke Pulau Jawa. Untuk ke sana memerlukan waktu 1 jam 10 menit menggunakan transportasi udara,” ujarnya.Untuk moda transportasi laut, jarak terdekat ke Pulau Jawa yakni dari Pelabuhan Teluk Segintung ke Pelabuhan Tanjung Perak. Alasan lainnya karena ada kemudahan dalam perizinan investasi di Kalteng dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah.

“Indikator tingkat investasi yakni menurunnya tingkat pengangguran, terciptanya lapangan kerja, dan menurunnya angka kemiskinan,” bebernya. Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran telah melakukan upaya agar investasi di Kalteng berjalan lancar dan tidak terhambat. Melalui DPMPTSP, gubernur telah berupaya optimal untuk melakukan pembinaan dan pengawasan investasi yang harus dilaporkan secara berkala melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Laporan ini disampaikan secara online dan ditembuskan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Kami juga memberikan teguran satu dan dua sampai teguran ketiga, Bapak Gubernur memang tegas, apabila sampai ada teguran ketiga, maka akan diusulkan ke pusat untuk dicabut izinnya sesuai prosedur yang berlaku,” tambahnya.Tahun ini, lanjutnya, jumlah perusahaan se-Kalteng yang sudah diberi teguran terkait laporan penyampaian LKPM sebanyak 25 perusahaan. Terhitung hingga Juli lalu. Pihaknya pun sudah melayangkan teguran kepada perusahan-perusahaan itu.

“Kami minta mereka menyampaikan kendala atau permasalahan yang dihadapi, intinya kami melakukan pembinaan dan mendorong tumbuhnya iklim investasi yang sehat sesuai moto; Indonesia Surga Investasi. Dan Kalteng adalah bagian dari itu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kapolres Katingan Minta PBS Memiliki Tanggung Jawab akan Karhutla

Pasalnya, capaian 60,21 persen investasi di Kalteng ini berada di angka Rp4,467 triliun lebih dari target Rp7,420 triliun lebih. Capaian ini merupakan investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).“Meski sedang dilanda pandemi, Kalteng mampu bangkit, itu terlihat dari salah satu indikatornya yakni realisasi investasi PMA dan PMDN yang tumbuh positif,” katanya kepada Kalteng Pos, baru-baru ini. Suhaemi menyebut, realisasi ini terdiri dari capaian PMA sebesar Rp926 miliar lebih dan PMDN sebesar Rp3,541 triliun lebih. Pada dasarnya capaian investasi semester I di Kalteng sudah melebihi target, karena sudah mencapai 121,25 persen. “Lantaran target semester I ini berada di angka Rp3,680 triliun lebih, sedangkan yang sudah dicapai melebihi angka itu,” sebut dia.Untuk capaian 2021 memang 61,21 persen, tapi untuk capaian pada semester I sudah melebihi target. Persentase pada triwulan I sudah 126,21 persen dan triwulan II 116,21 persen.

“Bila melihat iklim investasi di Kalteng dan realisasi sampai semester I, kami optimistis bahwa Kalteng tetap tangguh dan bisa bangkit di tengah pandemi Covid-19,” ungkapnya.Dijelaskannya, ada beberapa alasan yang mendorong investor mau berinvestasi di Kalteng. Di antaranya karena melimpahnya sumber daya alam (SDA), yang meliputi lahan dan potensi hutan serta kebun. Selain itu, Kalteng dengan ibu kota RI yang baru. Hanya memerlukan waktu 12 jam perjalanan darat dan 55 menit menggunakan transportasi udara.“Juga dengan Jawa Timur yakni Surabaya sebagai gerbang utama ke Pulau Jawa. Untuk ke sana memerlukan waktu 1 jam 10 menit menggunakan transportasi udara,” ujarnya.Untuk moda transportasi laut, jarak terdekat ke Pulau Jawa yakni dari Pelabuhan Teluk Segintung ke Pelabuhan Tanjung Perak. Alasan lainnya karena ada kemudahan dalam perizinan investasi di Kalteng dan mendapat dukungan dari pemerintah daerah.

“Indikator tingkat investasi yakni menurunnya tingkat pengangguran, terciptanya lapangan kerja, dan menurunnya angka kemiskinan,” bebernya. Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran telah melakukan upaya agar investasi di Kalteng berjalan lancar dan tidak terhambat. Melalui DPMPTSP, gubernur telah berupaya optimal untuk melakukan pembinaan dan pengawasan investasi yang harus dilaporkan secara berkala melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Laporan ini disampaikan secara online dan ditembuskan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Kami juga memberikan teguran satu dan dua sampai teguran ketiga, Bapak Gubernur memang tegas, apabila sampai ada teguran ketiga, maka akan diusulkan ke pusat untuk dicabut izinnya sesuai prosedur yang berlaku,” tambahnya.Tahun ini, lanjutnya, jumlah perusahaan se-Kalteng yang sudah diberi teguran terkait laporan penyampaian LKPM sebanyak 25 perusahaan. Terhitung hingga Juli lalu. Pihaknya pun sudah melayangkan teguran kepada perusahan-perusahaan itu.

“Kami minta mereka menyampaikan kendala atau permasalahan yang dihadapi, intinya kami melakukan pembinaan dan mendorong tumbuhnya iklim investasi yang sehat sesuai moto; Indonesia Surga Investasi. Dan Kalteng adalah bagian dari itu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Kapolres Katingan Minta PBS Memiliki Tanggung Jawab akan Karhutla

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/