Minggu, Oktober 6, 2024
23.3 C
Palangkaraya

KPU Dorong Partisipasi Masyakarat Ikut Pemilu

PALANGKA RAYA-Guna meningkatkan partisipasi pemilih pada pelaksanaan pemilihan umum (pemilu). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng terus melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan launching Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan. Peluncuran Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan ini berdasarkan Keputusan KPU RI Nomor 290 Tahun 2001 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan yang dicanangkan KPU RI. Di tiap provinsi minimal ada dua percontohan Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan.

“Kami melaksanakan survei, seleksi, dan seterusnya. Karena hanya ada dua desa, maka kami betul-betul selektif memilih desa mana yang dapat mewakili Kalteng,” ucap Ketua KPU Kalteng H Harmain Ibrohim saat acara launching Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan di Kelurahan Kereng Bangkirai, Rabu (3/11).

Berdasarkan petunjuk teknis (juknis), kata Harmain, ada kriteria khusus untuk memilih dua desa ini. Antara lain desa atau daerah yang tingkat partisipasinya rendah, daerah yang memiliki potensi pelanggaran pemilu, serta daerah rawan konflik atau rawan bencana. Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau dipilih karena tingkat partisipasi pemilih yang masih rendah.

Baca Juga :  Dishub Kapuas Ikut Andil Dalam Pengawasan Nataru

“Kalau dilihat dari jumlah DPTB, ada 3.572 pemilih, tapi partisipasi pemilih di Kelurahan Kereng Bangkirai pada pilkada lalu hanya 51,82 persen,” sebutnya.
Akan tetapi, hal lain yang juga jadi pertimbangan adalah soal potensi wisatanya yang tinggi. Berdasarkan informasi yang dihimpun, minimal 2.000 pengunjung datang berwisata ke Kereng Bangkirai setiap hari Minggu. Dengan demikian, ada peluang besar untuk menyosialisasikan kepada masyarakat terkait partisipasi pemilu.

“Kami juga akan melakukan launching di Desa Danau Gatik, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, yang mana secara kriteria merupakan daerah rawan bencana,” bebernya.

Program ini merupakan bagian dari pendidikan pemilih yang merupakan elemen penting dalam berdemokrasi. Diharapkan akan melahirkan pemilih yang mandiri dan rasional, sekaligus merupakan tolok ukur kualitas kehidupan berdemokrasi.

Baca Juga :  Cerita dari Penjual Baram yang Terjerat Hukum, Sudah Urus Izin Habis Rp30 Juta, Eh Masih Digerebek Juga

Pendidikan pemilih untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian sebagai warga negara. Karena dalam konteks pemilu, akan menggiring masyarakat lebih aktif. Keaktifan ini bukan hanya saat hari pemungutan suara, tapi juga aktif di seluruh tahapan pemilu.

“Kita sering dengar masyarakat ribut sehari jelang pemungutan suara, karena banyak yang tidak terdaftar dalam DPT. Padahal ada tahapan yang harus dilalui dan diikuti semua pemilih. Termasuk uji publik terkait DPS sebelum ditetapkan menjadi DPT. Itu kan melibatkan semua pihak dan masyarakat. Tujuannya untuk mengecek kembali daftar pemilih, apakah sudah masuk DPT atau belum,” tegas Harmain.

PALANGKA RAYA-Guna meningkatkan partisipasi pemilih pada pelaksanaan pemilihan umum (pemilu). Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalteng terus melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan launching Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan. Peluncuran Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan ini berdasarkan Keputusan KPU RI Nomor 290 Tahun 2001 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan yang dicanangkan KPU RI. Di tiap provinsi minimal ada dua percontohan Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan.

“Kami melaksanakan survei, seleksi, dan seterusnya. Karena hanya ada dua desa, maka kami betul-betul selektif memilih desa mana yang dapat mewakili Kalteng,” ucap Ketua KPU Kalteng H Harmain Ibrohim saat acara launching Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan di Kelurahan Kereng Bangkirai, Rabu (3/11).

Berdasarkan petunjuk teknis (juknis), kata Harmain, ada kriteria khusus untuk memilih dua desa ini. Antara lain desa atau daerah yang tingkat partisipasinya rendah, daerah yang memiliki potensi pelanggaran pemilu, serta daerah rawan konflik atau rawan bencana. Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau dipilih karena tingkat partisipasi pemilih yang masih rendah.

Baca Juga :  Dishub Kapuas Ikut Andil Dalam Pengawasan Nataru

“Kalau dilihat dari jumlah DPTB, ada 3.572 pemilih, tapi partisipasi pemilih di Kelurahan Kereng Bangkirai pada pilkada lalu hanya 51,82 persen,” sebutnya.
Akan tetapi, hal lain yang juga jadi pertimbangan adalah soal potensi wisatanya yang tinggi. Berdasarkan informasi yang dihimpun, minimal 2.000 pengunjung datang berwisata ke Kereng Bangkirai setiap hari Minggu. Dengan demikian, ada peluang besar untuk menyosialisasikan kepada masyarakat terkait partisipasi pemilu.

“Kami juga akan melakukan launching di Desa Danau Gatik, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, yang mana secara kriteria merupakan daerah rawan bencana,” bebernya.

Program ini merupakan bagian dari pendidikan pemilih yang merupakan elemen penting dalam berdemokrasi. Diharapkan akan melahirkan pemilih yang mandiri dan rasional, sekaligus merupakan tolok ukur kualitas kehidupan berdemokrasi.

Baca Juga :  Cerita dari Penjual Baram yang Terjerat Hukum, Sudah Urus Izin Habis Rp30 Juta, Eh Masih Digerebek Juga

Pendidikan pemilih untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian sebagai warga negara. Karena dalam konteks pemilu, akan menggiring masyarakat lebih aktif. Keaktifan ini bukan hanya saat hari pemungutan suara, tapi juga aktif di seluruh tahapan pemilu.

“Kita sering dengar masyarakat ribut sehari jelang pemungutan suara, karena banyak yang tidak terdaftar dalam DPT. Padahal ada tahapan yang harus dilalui dan diikuti semua pemilih. Termasuk uji publik terkait DPS sebelum ditetapkan menjadi DPT. Itu kan melibatkan semua pihak dan masyarakat. Tujuannya untuk mengecek kembali daftar pemilih, apakah sudah masuk DPT atau belum,” tegas Harmain.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/