Jumat, September 20, 2024
38.1 C
Palangkaraya

Cegah Transmisi Lokal Omicron

“Iya hanya Sukamara yang masih menerapkan PPKM level 3. Penetapan PPKM ini dari pusat, dengan melihat jumlah kasus di daerah, secara umum di Kalteng sudah mulai terkendali,” kata Plt Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Kalteng Falery Tuwan saat dikonfirimasi, Selasa (4/1).

Berkenaan dengan Natal dan tahun baru, pihaknya masih belum bisa melihat pergerakan angka kasus. Terjadinya lonjakan atau tidak akan terbaca dalam 14 hari, sehingga bisa diketahui sejauh mana perkembangan Covid-19 di Kalteng. Namun berdasarkan laporan satgas, sejauh ini kasus terkendali.

“Kami merasa cukup optimistis bisa terkendali, kita tunggu saja sampai tanggal 14, semoga angka terkonfirmasi positif tidak banyak, yang artinya tidak terjadi lonjakan,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng Rini Fortina mengatakan, varian Omicron lebih cepat penularannya dibandingkan varian Covid-19 sebelumnya, termasuk varian delta. Namun dengan makin meningkatnya capaian vaksinasi, diyakini tidak terlalu berpengaruh terhadap angka kematian.

Baca Juga :  ApresiasiPencanangan WBBM

“Artinya kematian lebih sedikit daripada varian Delta, sekarang ini hampir 70 persen penduduk sudah divaksin, sehingga ketika Omicron datang akan terlihat tidak ganas,” ujarnya.
Meski demikian, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan melalui kepatuhan menerapkan protokol kesehatan. Apalagi status pandemi Covid-19 belum dicabut oleh WHO. (abw/ce/ala)

“Iya hanya Sukamara yang masih menerapkan PPKM level 3. Penetapan PPKM ini dari pusat, dengan melihat jumlah kasus di daerah, secara umum di Kalteng sudah mulai terkendali,” kata Plt Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Kalteng Falery Tuwan saat dikonfirimasi, Selasa (4/1).

Berkenaan dengan Natal dan tahun baru, pihaknya masih belum bisa melihat pergerakan angka kasus. Terjadinya lonjakan atau tidak akan terbaca dalam 14 hari, sehingga bisa diketahui sejauh mana perkembangan Covid-19 di Kalteng. Namun berdasarkan laporan satgas, sejauh ini kasus terkendali.

“Kami merasa cukup optimistis bisa terkendali, kita tunggu saja sampai tanggal 14, semoga angka terkonfirmasi positif tidak banyak, yang artinya tidak terjadi lonjakan,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Persatuan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalteng Rini Fortina mengatakan, varian Omicron lebih cepat penularannya dibandingkan varian Covid-19 sebelumnya, termasuk varian delta. Namun dengan makin meningkatnya capaian vaksinasi, diyakini tidak terlalu berpengaruh terhadap angka kematian.

Baca Juga :  ApresiasiPencanangan WBBM

“Artinya kematian lebih sedikit daripada varian Delta, sekarang ini hampir 70 persen penduduk sudah divaksin, sehingga ketika Omicron datang akan terlihat tidak ganas,” ujarnya.
Meski demikian, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan melalui kepatuhan menerapkan protokol kesehatan. Apalagi status pandemi Covid-19 belum dicabut oleh WHO. (abw/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/