Andra Pratama dan Yoan Agnes Theresia akhirnya dinobatan sebagai Duta Tambun Bungai 2021 setelah terpilih pada malam grand final yang digelar di Taman Budaya, Jalan Temanggung Tilung, Palangka Raya, Sabtu (2/10). Berikut sharing kedua duta terpilih itu saat berbincang-bincang dengan wartawan Kalteng Pos malam itu.
ANISA B WAHDAH, Palangka Raya
ANDRA Pratama yang terpilih sebagai Duta Hatue tak bisa menyembunyikan rasa senang dan bangga. Terlihat jelas pada raut wajahnya saat ditemui Kalteng Pos. Ia mengaku bahwa pemilihan Duta Tambun Bungai ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti ajang pemilihan duta maupun pemilihan lainnya. Belum pernah sebelumnya.
Namun karena niat dan keinginnya yang besar untuk menjadi Duta Tambun Bungai, ia pun berjuang maksimal mempersembahkan penampilan terbaik hingga akhirnya menyandang gelar itu untuk pertama kalinya. Pria kelahiran Kabupaten Barito Utara (Batara) ini menyebut bahwa butuh waktu satu bulan baginya untuk mempersiapkan diri mengikuti ajang pemilhan duta ini.
“Tentu hal yang saya persiapkan itu yakni belajar untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang sejarah, budaya, dan pariwisata di Kalteng, kostum, dan lain-lain,” ucap alumnus Univeristas Palangka Raya, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen.
Dalam sesi unjuk bakat, Andra menampilkan lawang sakepeng yang kemudian menjadi salah satu penilaiannya terpilih menjadi Duta Hatue Tambun Bungai. Kini gelar tersebut sudah disandangnya. Sebagai wujud nyata menjaga kelestarian seni dan budaya Bumi Tambun Bungai ini, ingin mengenalkan kesenian dan budaya Kalteng yang dikemas semenarik mungkin dan diminati masyarakat luas, khususnya para generasi muda sebagai penerus bangsa.
“Zaman modern ini dengan adanya digitalisasi memudahkan budaya luar masuk ke daerah kita, saya ingin menyadarkan generasi muda Kalteng agar tetap melestarikan budaya Kalteng agar tidak punah terkikis zaman,” kata pria yang lahir 20 April 1998.
Langkah yang bisa diambil adalah dengan mempromosikan secara digital potensi Kalteng, baik pariwisata, budaya, maupun kesenian. Terlebih saat ini pariwisata sedang terdampak pandemi Covid-19. Untuk membangkitkannya lagi, maka bisa dimulai dengan mengenalkan potensi pariwisata Kalteng ke dunia luas dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini.
“Anak muda itu lebih suka melihat sesuatu melalui konten video, terlebih selama pandemi ini kegiatan masyarakat dibatasi, maka sangat perlu menggeliatkan kembali pariwisata melalui sosial media,” kata pria yang memiliki kesibukan harian sebagai konten kreator ini.
Sementara itu, Duta Bawi Tambun Bungai terpilih, Yoan Agnes Theresia mengatakan, ia mempersipakan diri mengikuti ajang ini selama dua minggu sebelum seleksi dengan mengikuti berbagai event selama dua pekan. Hal terpenting yang ia persiapkan yakni mental, public speaking, serta tingkah laku.
“Karena sebelumnya saya pernah menjadi Duta Genre Kalteng Tahun 2018, pada tahun yang sama juga masuk sepuluh besar Duta Genre Nasional,” tuturnya.
Pada sesi unjuk bakat, Yoan Agnes Theresia menyuguhkan dawn juri dan penonton tiga aksi pada satu penampilan, yakni menari, bernyanyi, dan ngandan. Meski tidak memiliki kemampuan itu sebelumnya, tapi ia belajar dan terus berusaha untuk menampilkan yang terbaik.
“Dengan adanya gelar Duta Tambun Bungai yang menjadi amanah buat saya, maka saya bertekad ingin memajukan dan mempromosikan adat dan budaya Kalteng, sehingga orang di seluruh dunia tahu cerita tentang Kalteng, saya tidak takut bermimpi bahwa dunia harus tahu seperti orang Dayak itu,” beber perempuan yang lahir di Kuala Kapuas, 2 Januari 2000.
Perempuan yang juga memiliki prestasi di bidang debat dan pidato ini menyadari bahwa untuk mewujudkan hal itu tidak bisa dilakukannya sendiri, tapi perlu berkolaborasi dengan pihak-pihak lain. Sesuai dengan latar belakang dirinya sebagai lulusan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya Jurusan Keperawatan, ia ingin mengenalkan kekayaan alam Kalteng khususnya di bidang kesehatan.
“Saya ingin masyarakat luar tahu bahwa Kalteng ini memiliki sumber daya alam yang melimpah termasuk obat-obatan tradisional, tentu eksplore ini tidak untuk eksploitasi, tapi tetap memegang prinsip ramah lingkungan dan kearifan lokal,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng Guntur Talajan mengatakan, pihaknya berharap agar para duta terpilih bisa mengimplementasikan apa yang sudah dikatakan di hadapan dewan juri dan penonton, yakni menjaga kelestarian budaya dan pariwisata Kalteng.
“Harapan kami bahwa mereka nanti menjadi bagian pemerintah untuk mempromosikan seni dan budaya serta pariwisata Kalteng,” ucapnya.
Disbudpar Kalteng pun menginginkan agar suatu saat nanti event ini bisa menjadi event nasional. Karena itu bisa mulai digencarkan dari tingkat kabupaten/kota se-Kalteng sehingga gemanya makin besar dan meluas. (*/ce/ala)