Selasa, Oktober 1, 2024
22.9 C
Palangkaraya

Kalteng Mulai PTM 100 Persen

Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan pusat, hanya Kabupaten Sukamara yang masih menerapkan PPKM level 3, sementara kabupaten/kota lainnya sudah PPKM level 1 dan 2.

Terpisah, Wakil Kepala Kurikulum SMAN 1 Palangka Raya Edral Gandhi mengatakan, pihaknya sudah siap melaksanaan PTM 100 persen dan terus meningkatkan infrastruktur penerapan prokes. Meski dilaksanakan PTM 100 persen, tapi peserta didik yang hadir tetap akan dibatasi, dengan waktu belajar mengajar selama enam jam.

“Kami tengah bersiap menambah fasilitas prokes yang masih kurang, kemudian menyusun skema jadwal yang direncanakan akan dilaksanakan pagi, terlebih pengaturan istirahat yang harus diperhitungkan supaya tidak terjadi kerumunan,” ucapanya.

Vaksinasi peserta didik SMAN 1 Palangka Raya tercatat sudah di atas 80 persen, sedangkan vaksinasi para guru sudah hampir 100 persen. Hanya ada beberapa guru yang tidak bisa divaksin karena alasan medis tertentu.

“Selama kami melaksanakan PTM terbatas 50 persen, tidak ada peserta didik yang terpapar Covid-19, kami juga terus melakukan evaluasi,” tegasnya.

Baca Juga :  Insiden Tongkang di Kotim Berulang, Pengawasan Pelayaran Ditingkatkan

Di tempat yang sama, salah seorang siswa SMAN 1 Palangka Raya, Gratia Ruth Hutapea, mengaku senang menyambut pelaksanaan PTM 100 persen.

“Senang jika harus PTM apalagi sudah 100 persen, tentu berbeda dengan sekolah online, karena selama pembelajaran online, kami susah bertanya kalau ada materi yang tidak dipahami,” tuturnya.

Terpisah, Kepala SMAN 2 Palangka Raya Muhammad Mi’razullhaidi mengatakan, selama pemberlakuan PTM terbatas di sekolah yang dipimpinnya itu, tidak ditemui kendala, meski pembelajaran dibagi dua sesi peserta didik. Pihak sekolah pun sudah siap jika dilaksanakan PTM 100 persen.

“Kami selalu ikuti aturan, selama PTM terbatas juga tidak ada kendala, siswa begitu antusias mengikuti pembelajaran tatap muka, apabila diberlakukan PTM penuh, ya kami siap, kami menunggu surat edaran soal sekolah mana saja yang akan ditunjuk dan bisa melakukan PTM penuh, bahkan untuk para siswa kami yang sudah vaksin baik dosis 1 dan 2 mencapai 90 persen lebih,” beber Mi’razullhaidi kepada Kalteng Pos.

Baca Juga :  Gugatan Mantan Bendahara Disdik Ditolak

Yang menjadi persoalan bagi SMAN 2 Palangka Raya, menurut Mi’razullhaidi, yakni jumlah siswa yang sangat banyak. Dikhawatirkan ruang yang tersedia tidak mencukupi apabila dibuat jarak antartempat duduk siswa.

“Kalau diberlakukan aturan seperti itu, pasti tidak mencukupi ruang yang ada untuk tamping siswa, soal ini kami akan koordinasi lagi dengan pihak dinas, bisa saja kami akan memberlakukan sesi untuk proses belajar mengajar,” ujarnya.

Pelaksanaan PTM penuh ini ditanggapi salah satu siswa kelas XI, Adnanto Wijaya. “Saya sangat menyambut baik, ya belajar di rumah sangat berbeda dengan belajar di sekolah, kalau orang tua sih setuju saja bila nanti diberlakukan PTM penuh, selama PTM terbatas ini saja proses belajar sudah mulai normal lagi dan harus menjalankan prokes ketat di lingkungan sekolah,” tutupnya.

Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan pusat, hanya Kabupaten Sukamara yang masih menerapkan PPKM level 3, sementara kabupaten/kota lainnya sudah PPKM level 1 dan 2.

Terpisah, Wakil Kepala Kurikulum SMAN 1 Palangka Raya Edral Gandhi mengatakan, pihaknya sudah siap melaksanaan PTM 100 persen dan terus meningkatkan infrastruktur penerapan prokes. Meski dilaksanakan PTM 100 persen, tapi peserta didik yang hadir tetap akan dibatasi, dengan waktu belajar mengajar selama enam jam.

“Kami tengah bersiap menambah fasilitas prokes yang masih kurang, kemudian menyusun skema jadwal yang direncanakan akan dilaksanakan pagi, terlebih pengaturan istirahat yang harus diperhitungkan supaya tidak terjadi kerumunan,” ucapanya.

Vaksinasi peserta didik SMAN 1 Palangka Raya tercatat sudah di atas 80 persen, sedangkan vaksinasi para guru sudah hampir 100 persen. Hanya ada beberapa guru yang tidak bisa divaksin karena alasan medis tertentu.

“Selama kami melaksanakan PTM terbatas 50 persen, tidak ada peserta didik yang terpapar Covid-19, kami juga terus melakukan evaluasi,” tegasnya.

Baca Juga :  Insiden Tongkang di Kotim Berulang, Pengawasan Pelayaran Ditingkatkan

Di tempat yang sama, salah seorang siswa SMAN 1 Palangka Raya, Gratia Ruth Hutapea, mengaku senang menyambut pelaksanaan PTM 100 persen.

“Senang jika harus PTM apalagi sudah 100 persen, tentu berbeda dengan sekolah online, karena selama pembelajaran online, kami susah bertanya kalau ada materi yang tidak dipahami,” tuturnya.

Terpisah, Kepala SMAN 2 Palangka Raya Muhammad Mi’razullhaidi mengatakan, selama pemberlakuan PTM terbatas di sekolah yang dipimpinnya itu, tidak ditemui kendala, meski pembelajaran dibagi dua sesi peserta didik. Pihak sekolah pun sudah siap jika dilaksanakan PTM 100 persen.

“Kami selalu ikuti aturan, selama PTM terbatas juga tidak ada kendala, siswa begitu antusias mengikuti pembelajaran tatap muka, apabila diberlakukan PTM penuh, ya kami siap, kami menunggu surat edaran soal sekolah mana saja yang akan ditunjuk dan bisa melakukan PTM penuh, bahkan untuk para siswa kami yang sudah vaksin baik dosis 1 dan 2 mencapai 90 persen lebih,” beber Mi’razullhaidi kepada Kalteng Pos.

Baca Juga :  Gugatan Mantan Bendahara Disdik Ditolak

Yang menjadi persoalan bagi SMAN 2 Palangka Raya, menurut Mi’razullhaidi, yakni jumlah siswa yang sangat banyak. Dikhawatirkan ruang yang tersedia tidak mencukupi apabila dibuat jarak antartempat duduk siswa.

“Kalau diberlakukan aturan seperti itu, pasti tidak mencukupi ruang yang ada untuk tamping siswa, soal ini kami akan koordinasi lagi dengan pihak dinas, bisa saja kami akan memberlakukan sesi untuk proses belajar mengajar,” ujarnya.

Pelaksanaan PTM penuh ini ditanggapi salah satu siswa kelas XI, Adnanto Wijaya. “Saya sangat menyambut baik, ya belajar di rumah sangat berbeda dengan belajar di sekolah, kalau orang tua sih setuju saja bila nanti diberlakukan PTM penuh, selama PTM terbatas ini saja proses belajar sudah mulai normal lagi dan harus menjalankan prokes ketat di lingkungan sekolah,” tutupnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/