Selasa, Oktober 1, 2024
22.9 C
Palangkaraya

Kalteng Mulai PTM 100 Persen

Sementara itu, Kepala SMAN 5 Palangka Raya Drs Muhammad Ramli MPd mengatakan, sekolah yang dipimpinnya sudah melaksanakan PTM 100 persen sejak kemarin (5/1). PTM yang diterapkan SMAN 5 itu berdasarkan rapat bersama Dinas Pendidikan Kalteng, SKB 4 Menteri, dan Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng.

“Ya, siap 100% terbatas prokes 5M, dan sudah dimulai hari ini (kemarin, 5/1). Dasarnya rapat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, SKB 4 Menteri, dan Surat Edaran Disdik Kalteng,” kata Muhammad Ramli ketika ditanya Kalteng Pos terkait kesiapan SMAN 5 melaksanakan PTM 100 persen, kemarin.

Untuk mendukung pembelajaran tatap muka 100 persen itu, pihak sekolah benar-benar menerapkan prokes yang ketat guna mencegah penyebaran Covid-19. Mulai dari wajib memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan yang memadai, menjaga jarak, mencegah (menjauhi) kerumunan serta menghindari mobilitas di luar ruangan. Para siswa pun diatur agar tidak membuat kerumunan saat keluar dan masuk sekolah. Setelah pembelajaran berakhir, siswa dan siswi diwajibkan langsung pulang ke rumah masing-masing.

Baca Juga :  Insiden Tongkang di Kotim Berulang, Pengawasan Pelayaran Ditingkatkan

Kesiapan menggelar PTM 100 persen juga disampaikan oleh Kepala SLBN 1 Palangka Raya Jambi B Nurdin melalui wakilnya Erwansyah. “Terkait dengan keinginan pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka  100 persen, insyaallah kami sudah siap, mengingat fasilitas penunjang prokes sudah kami siapkan,” kata Erwansyah, kemarin.

Irwansyah menambahkan, pihak sekolah optimistis bisa menggelar PTM 100 persen karena jumlah siswa di sekolah khusus itu lebih sedikit jumlahnya daripada sekolah pada umumnya. Apalagi sebelumnya juga sudah dilaksanakan PTM terbatas di sekolah tersebut.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Kalteng dr Ni Made Yuliari SpA mengatakan, IDAI pusat telah memberi rekomendasi terkait pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19.

“Data di negara lain seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan Afrika terkait peningkatan kasus Covid-19 pada anak dalam beberapa minggu terakhir, sebagian besar kasus anak yang sakit adalah anak yang belum mendapat imunisasi Covid-19,” terangnya kepada Kalteng Pos, Selasa (4/1).

Baca Juga :  Gugatan Mantan Bendahara Disdik Ditolak

Selain itu, kebijakan pembelajaran tatap muka sudah diaplikasikan dengan beberapa inovasi metode pembelajaran oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Maka IDAI merekomendasikan untuk membuka pembelajaran tatap muka 100%, guru dan petugas sekolah harus sudah menerima vaksinasi Covid-19, anak-anak yang boleh masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap dua kali dan tanpa komorbid,” tegasnya.

Selain itu, pihak sekolah tetap tegas dalam penerapan protokol kesehatan, terutama soal penggunaan masker untuk semua orang yang berada di lingkungan sekolah, ketersediaan fasilitas cuci tangan, menjaga jarak, tidak makan bersamaan, memastikan sirkulasi udara terjaga, mengaktifkan sistem penapisan aktif per harinya untuk anak, guru, petugas sekolah dan keluarganya yang memiliki gejala suspek Covid-19.

Sementara itu, Kepala SMAN 5 Palangka Raya Drs Muhammad Ramli MPd mengatakan, sekolah yang dipimpinnya sudah melaksanakan PTM 100 persen sejak kemarin (5/1). PTM yang diterapkan SMAN 5 itu berdasarkan rapat bersama Dinas Pendidikan Kalteng, SKB 4 Menteri, dan Surat Edaran Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng.

“Ya, siap 100% terbatas prokes 5M, dan sudah dimulai hari ini (kemarin, 5/1). Dasarnya rapat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, SKB 4 Menteri, dan Surat Edaran Disdik Kalteng,” kata Muhammad Ramli ketika ditanya Kalteng Pos terkait kesiapan SMAN 5 melaksanakan PTM 100 persen, kemarin.

Untuk mendukung pembelajaran tatap muka 100 persen itu, pihak sekolah benar-benar menerapkan prokes yang ketat guna mencegah penyebaran Covid-19. Mulai dari wajib memakai masker, menyediakan tempat cuci tangan yang memadai, menjaga jarak, mencegah (menjauhi) kerumunan serta menghindari mobilitas di luar ruangan. Para siswa pun diatur agar tidak membuat kerumunan saat keluar dan masuk sekolah. Setelah pembelajaran berakhir, siswa dan siswi diwajibkan langsung pulang ke rumah masing-masing.

Baca Juga :  Insiden Tongkang di Kotim Berulang, Pengawasan Pelayaran Ditingkatkan

Kesiapan menggelar PTM 100 persen juga disampaikan oleh Kepala SLBN 1 Palangka Raya Jambi B Nurdin melalui wakilnya Erwansyah. “Terkait dengan keinginan pemerintah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka  100 persen, insyaallah kami sudah siap, mengingat fasilitas penunjang prokes sudah kami siapkan,” kata Erwansyah, kemarin.

Irwansyah menambahkan, pihak sekolah optimistis bisa menggelar PTM 100 persen karena jumlah siswa di sekolah khusus itu lebih sedikit jumlahnya daripada sekolah pada umumnya. Apalagi sebelumnya juga sudah dilaksanakan PTM terbatas di sekolah tersebut.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Kalteng dr Ni Made Yuliari SpA mengatakan, IDAI pusat telah memberi rekomendasi terkait pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19.

“Data di negara lain seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan Afrika terkait peningkatan kasus Covid-19 pada anak dalam beberapa minggu terakhir, sebagian besar kasus anak yang sakit adalah anak yang belum mendapat imunisasi Covid-19,” terangnya kepada Kalteng Pos, Selasa (4/1).

Baca Juga :  Gugatan Mantan Bendahara Disdik Ditolak

Selain itu, kebijakan pembelajaran tatap muka sudah diaplikasikan dengan beberapa inovasi metode pembelajaran oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

“Maka IDAI merekomendasikan untuk membuka pembelajaran tatap muka 100%, guru dan petugas sekolah harus sudah menerima vaksinasi Covid-19, anak-anak yang boleh masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap dua kali dan tanpa komorbid,” tegasnya.

Selain itu, pihak sekolah tetap tegas dalam penerapan protokol kesehatan, terutama soal penggunaan masker untuk semua orang yang berada di lingkungan sekolah, ketersediaan fasilitas cuci tangan, menjaga jarak, tidak makan bersamaan, memastikan sirkulasi udara terjaga, mengaktifkan sistem penapisan aktif per harinya untuk anak, guru, petugas sekolah dan keluarganya yang memiliki gejala suspek Covid-19.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/