Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Cerita Warga Berburu Vaksinasi, Rela Antre dari Pagi

Sementara warga lainnya, Waiz Al Qurni, juga mengaku cukup lama menunggu panggilan untuk divaksin. “Saya dapat antrean nomor 972,” kata pria yang sehari-hari dipanggil Al yang mengaku datang ke lokasi vaksinasi pukul 9.00 WIB.
Meskipun ia harus menunggu lama dan terasa sangat melelahkan, Al berharap bisa divaksin pada kesempatan kali ini.

“Karena selain ikut anjuran pemerintah, saya juga memang memerlukan sertifikat vaksinasi ini,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang pentol itu sambil tersenyum.
Di tempat yang sama, pasangan lanjut usia (lansia) Jumadir (71) dan Sarikem (70), warga Nyai Rendem, Kelurahan Langkai, juga ikut antre dalam vaksinasi massal itu untuk mendapatkan suntikan dosis kedua. Sebelumnya Jumadir dan istrinya mendapat vaksinasi dosis pertama di Pukesmas Kalampangan. Keduanya mengaku tetap sehat usai vaksinasi pertama.

“Enggak apa-apa, sehat-sehat saja, enggak ada keluhan apa-apa,” ucap Jumadir yang mengaku dapat informasi soal vaksinasi masal ini dari pihak keluarga. Ia dan istrinya datang ke lokasi vaksinasi sekitar pukul 12.30 WIB.

Baca Juga :  Bupati Lantik BPD Tiga Desa di Kecamatan MB Ketapang

Jumadir berharap sesudah vaksinasi dosis kedua, kesehatannya dan sang istri bisa makin baik. “Mudah-mudahan semua penyakit jadi jauh dari saya,” katanya sambil tertawa.
Harapan serupa disampaikan warga bernama P Surbakty (70) dan Lanewati (istri) yang juga ikut vaksinasi massal kali ini.
Surbakty dan istrinya yang sama-sama pensiunan PNS Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng ini datang untuk mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.
“Karena kemarin-kemarin kami mau ikut vaksinasi tidak ada kesempatan, jadi baru sekarang bisa ikut vaksinasi,” kata Surbakty yang mengaku tinggal di Jalan Bukit Bondang, Kelurahan Bukit Tunggal.

Surbakty merasa senang bisa ikut kegiatan vaksinasi, karena menurutnya vaksinasi sangat perlu, terutama untuk yang berusia sepertinya.
“Saya pikir kita perlu berjaga-jaga untuk sekarang ini, lebih cepat (vaksinasi) lebih baik,” kata pria yang diketahui merupakan salah seorang guru perintis cikal bakal berdirinya SMA 3 Palangka Raya ini dengan penuh semangat.

Baca Juga :  Tak Terbukti Korupsi, Operator Simtun Disdik Katingan Divonis Bebas

Saat diminta pendapat terkait kegiatan vaksinasi massal yang diadakan pemerintah, Subekty mengaku sangat setuju dengan adanya kegiatan tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan bukti bahwa pemerintah begitu perduli dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat di masa pendemi ini.

“Ini bukti negara sayang kepada penduduknya, jadi pemerintah itu betul-betul menjalankan tanggung jawabnya untuk melindungi rakyat supaya tidak terpapar Covid-19,” ujarnya.
Surbekty mengaku sering mendengar kabar atau berita negatif soal vaksinasi Covid-19. Namun ia mengaku tidak terpengaruh kabar tersebut.
“Saya cuek saja dengan kabar seperti itu, karena menurut saya kemampuan setiap orang belum tentu sama ketika menerima suntikan vaksin, tergantung imun orang itu sendiri,” kata Surbekty.

Sementara warga lainnya, Waiz Al Qurni, juga mengaku cukup lama menunggu panggilan untuk divaksin. “Saya dapat antrean nomor 972,” kata pria yang sehari-hari dipanggil Al yang mengaku datang ke lokasi vaksinasi pukul 9.00 WIB.
Meskipun ia harus menunggu lama dan terasa sangat melelahkan, Al berharap bisa divaksin pada kesempatan kali ini.

“Karena selain ikut anjuran pemerintah, saya juga memang memerlukan sertifikat vaksinasi ini,” kata pria yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang pentol itu sambil tersenyum.
Di tempat yang sama, pasangan lanjut usia (lansia) Jumadir (71) dan Sarikem (70), warga Nyai Rendem, Kelurahan Langkai, juga ikut antre dalam vaksinasi massal itu untuk mendapatkan suntikan dosis kedua. Sebelumnya Jumadir dan istrinya mendapat vaksinasi dosis pertama di Pukesmas Kalampangan. Keduanya mengaku tetap sehat usai vaksinasi pertama.

“Enggak apa-apa, sehat-sehat saja, enggak ada keluhan apa-apa,” ucap Jumadir yang mengaku dapat informasi soal vaksinasi masal ini dari pihak keluarga. Ia dan istrinya datang ke lokasi vaksinasi sekitar pukul 12.30 WIB.

Baca Juga :  Bupati Lantik BPD Tiga Desa di Kecamatan MB Ketapang

Jumadir berharap sesudah vaksinasi dosis kedua, kesehatannya dan sang istri bisa makin baik. “Mudah-mudahan semua penyakit jadi jauh dari saya,” katanya sambil tertawa.
Harapan serupa disampaikan warga bernama P Surbakty (70) dan Lanewati (istri) yang juga ikut vaksinasi massal kali ini.
Surbakty dan istrinya yang sama-sama pensiunan PNS Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng ini datang untuk mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.
“Karena kemarin-kemarin kami mau ikut vaksinasi tidak ada kesempatan, jadi baru sekarang bisa ikut vaksinasi,” kata Surbakty yang mengaku tinggal di Jalan Bukit Bondang, Kelurahan Bukit Tunggal.

Surbakty merasa senang bisa ikut kegiatan vaksinasi, karena menurutnya vaksinasi sangat perlu, terutama untuk yang berusia sepertinya.
“Saya pikir kita perlu berjaga-jaga untuk sekarang ini, lebih cepat (vaksinasi) lebih baik,” kata pria yang diketahui merupakan salah seorang guru perintis cikal bakal berdirinya SMA 3 Palangka Raya ini dengan penuh semangat.

Baca Juga :  Tak Terbukti Korupsi, Operator Simtun Disdik Katingan Divonis Bebas

Saat diminta pendapat terkait kegiatan vaksinasi massal yang diadakan pemerintah, Subekty mengaku sangat setuju dengan adanya kegiatan tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan bukti bahwa pemerintah begitu perduli dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat di masa pendemi ini.

“Ini bukti negara sayang kepada penduduknya, jadi pemerintah itu betul-betul menjalankan tanggung jawabnya untuk melindungi rakyat supaya tidak terpapar Covid-19,” ujarnya.
Surbekty mengaku sering mendengar kabar atau berita negatif soal vaksinasi Covid-19. Namun ia mengaku tidak terpengaruh kabar tersebut.
“Saya cuek saja dengan kabar seperti itu, karena menurut saya kemampuan setiap orang belum tentu sama ketika menerima suntikan vaksin, tergantung imun orang itu sendiri,” kata Surbekty.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/