Jumat, September 20, 2024
29.1 C
Palangkaraya

Cerita Warga Berburu Vaksinasi, Rela Antre dari Pagi

Vaksinasi Serentak untuk Kejar Dosis Kedua

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyuti Syamsul mengatakan, saat ini pemerintah dan pihak terkait fokus melaksanakan vaksinasi serentak untuk dosis kedua.
“Akan diberikan kepada 25.000 orang dan akan berlanjut, untuk mengejar utang kurang lebih 150 ribu orang. Ini akan dipercepat dan pelaksanaan dilakukan di 204 titik se-Kalteng, tapi yang skala besar hanya di Mantikei dan UPR,” katanya kepada media di Lapangan Mantikei, Kamis (5/8).

Terkait evaluasi bulanan peningkatan kasus, disebutkan Suyuti memang terjadi kenaikan. Namun untuk evaluasi harian, beberapa hari belakangan angka kematian mulai turun.
“Jika ada kerja sama dan saling mendukung, maka diharapkan minggu depan sudah turun drastis kasus terkonfirmasi positifnya, bahkan bisa landai nanti. Kalau untuk menghentikan memang belum bisa, karena harus seluruh dunia,” tuturnya.

Baca Juga :  Bupati Lantik BPD Tiga Desa di Kecamatan MB Ketapang

Adanya pemberlakukan PPKM pun diharapkan bisa menurunkan kasus Covid-19. Meski demikian tetap diperlukan kerja sama semua elemen. Jika tak ada kedisiplinan dalam menerapkan prokes, maka akan sulit melakukan penanganan.

Target secara keseluruhan vaksinasi di Kalteng adalah 1,8 juta. Saat ini diperkirakan baru mencapai 21 persen. Namun tetap diupayakan mengejar target 70 persen pada akhir Oktober nanti, sembari menyesuaikan jumlah vaksin yang diterima Kalteng.

Ditanya soal antisipasi terhadap potensi kerumunan warga saat mendaftar vaksinasi, dijelaskannya bahwa pemerintah provinsi sebenarnya sudah mendorong masyarakat untuk ikut pendaftaran online, bahkan sudah memfasilitasi untuk kerja sama.

Persoalannya bahwa antusiasme masyarakat untuk mendapat vaksinasi tak seimbang dengan ketersediaan vaksin, sehingga masyarakat berebutan untuk divaksin. Karena itu ke depannya akan dimaksimalkan pendaftaran online, seperti yang dilakukan di beberapa puskesmas dan beberapa pihak lainnya melalui WhatsApp.

Baca Juga :  Tak Terbukti Korupsi, Operator Simtun Disdik Katingan Divonis Bebas

Sementara untuk vaksin booster belum ada pedoman dan hanya dikhususkan untuk tenaga kesehatan menggunakan moderna. Karena di tengah maraknya penyebaran virus, maka kesehatan para nakes sebagai garda terdepan diprioritaskan. “Nakes yang akan mendapatkan booster adalah nakes yang bertugas di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Vaksinasi Serentak untuk Kejar Dosis Kedua

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng dr Suyuti Syamsul mengatakan, saat ini pemerintah dan pihak terkait fokus melaksanakan vaksinasi serentak untuk dosis kedua.
“Akan diberikan kepada 25.000 orang dan akan berlanjut, untuk mengejar utang kurang lebih 150 ribu orang. Ini akan dipercepat dan pelaksanaan dilakukan di 204 titik se-Kalteng, tapi yang skala besar hanya di Mantikei dan UPR,” katanya kepada media di Lapangan Mantikei, Kamis (5/8).

Terkait evaluasi bulanan peningkatan kasus, disebutkan Suyuti memang terjadi kenaikan. Namun untuk evaluasi harian, beberapa hari belakangan angka kematian mulai turun.
“Jika ada kerja sama dan saling mendukung, maka diharapkan minggu depan sudah turun drastis kasus terkonfirmasi positifnya, bahkan bisa landai nanti. Kalau untuk menghentikan memang belum bisa, karena harus seluruh dunia,” tuturnya.

Baca Juga :  Bupati Lantik BPD Tiga Desa di Kecamatan MB Ketapang

Adanya pemberlakukan PPKM pun diharapkan bisa menurunkan kasus Covid-19. Meski demikian tetap diperlukan kerja sama semua elemen. Jika tak ada kedisiplinan dalam menerapkan prokes, maka akan sulit melakukan penanganan.

Target secara keseluruhan vaksinasi di Kalteng adalah 1,8 juta. Saat ini diperkirakan baru mencapai 21 persen. Namun tetap diupayakan mengejar target 70 persen pada akhir Oktober nanti, sembari menyesuaikan jumlah vaksin yang diterima Kalteng.

Ditanya soal antisipasi terhadap potensi kerumunan warga saat mendaftar vaksinasi, dijelaskannya bahwa pemerintah provinsi sebenarnya sudah mendorong masyarakat untuk ikut pendaftaran online, bahkan sudah memfasilitasi untuk kerja sama.

Persoalannya bahwa antusiasme masyarakat untuk mendapat vaksinasi tak seimbang dengan ketersediaan vaksin, sehingga masyarakat berebutan untuk divaksin. Karena itu ke depannya akan dimaksimalkan pendaftaran online, seperti yang dilakukan di beberapa puskesmas dan beberapa pihak lainnya melalui WhatsApp.

Baca Juga :  Tak Terbukti Korupsi, Operator Simtun Disdik Katingan Divonis Bebas

Sementara untuk vaksin booster belum ada pedoman dan hanya dikhususkan untuk tenaga kesehatan menggunakan moderna. Karena di tengah maraknya penyebaran virus, maka kesehatan para nakes sebagai garda terdepan diprioritaskan. “Nakes yang akan mendapatkan booster adalah nakes yang bertugas di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya,” pungkasnya. (*/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/