Selasa, September 17, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Jalankan 20 Indikator Penurunan Stunting

Sekda Pimpin Evaluasi hasil SSGI Tahun 2021

KUALA KAPUAS – Menindaklanjuti hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2021 yang telah di Launching pada tanggal 27 Desember 2021, Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Angka Stunting Kabupaten Kapuas hasil SSGI Tahun 2021, di Aula Bappeda Kapuas, Kamis (6/1).

Rapat tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Septedy, didampingi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kapuas Ahmad M Saribi dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dr Hj Tri Setyautami, serta dihadiri Kepala Perangkat Daerah terkait yang tergabung dalam Tim Konvergensi Penurunan Stunting Kapuas, para Camat juga para Kepala UPT Puskesmas.

Dalam kesempatan tersebut Sekda Kapuas Septedy menyampaikan, ada delapan Aksi Integrasi Penurunan Stunting. Di antaranya Analisis Situasi, Rencana Kegiatan, Rembuk Stunting, Peraturan Bupati/Walikota tentang Peran Desa, Pembinaan KPM (Kader Pemberdayaan Masyarakat), Sistem Managemen Data, Pengukuran dan Publikasi Stunting serta Review Kinerja Tahunan.

Baca Juga :  Potensi PPI Kumai Perlu Dimaksimalkan

“Aksi Integrasi adalah instrument dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam penurunan Stunting, dan saat ini saya sangat berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang sudah bekerja sangat keras dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Kapuas,” ungkapnya.

Septedy yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kapuas itu mengatakan, Evaluasi penanganan Stunting ini dilaksanakan beracuan dasar di tahun 2021, pada tahun 2021 angka Stunting di Kabupaten Kapuas mencapai 25 persen dari sebelumnya berada diangka 42 persen.

“Saya sangat mengapresiasi perjuangan dari teman-teman Perangkat Daerah, semua pemangku kepentingan variable penurunan angka stunting, sudah kita rumuskan dan menyusun beberapa strategi untuk kembali menurunkan angka stunting di tahun 2022,” imbuh Septedy.

Baca Juga :  Lanjutan Bupati Cup, SSB Bangun Jaya Ungguli Soeratin U-17

Sekda menjelaskan ada 20 indikator penurunan stunting di Kabupaten Kapuas dan semua Stake Holder sudah mengetahui semua indikator tersebut, dan tinggal melaksanakan dan Menyusun program melaksanakan indikator itu.

“Salah satu indikatornya adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari, Penanggung jawab ini adalah Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perikanan, Juga sudah disampaikan kepada para Camat untuk tetap solid dan membantu dilapangan untuk menurunkan angka stunting,” jelas Sekda Kapuas itu. (hmskmf/ans/ko)

Sekda Pimpin Evaluasi hasil SSGI Tahun 2021

KUALA KAPUAS – Menindaklanjuti hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2021 yang telah di Launching pada tanggal 27 Desember 2021, Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Angka Stunting Kabupaten Kapuas hasil SSGI Tahun 2021, di Aula Bappeda Kapuas, Kamis (6/1).

Rapat tersebut dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Septedy, didampingi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kapuas Ahmad M Saribi dan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dr Hj Tri Setyautami, serta dihadiri Kepala Perangkat Daerah terkait yang tergabung dalam Tim Konvergensi Penurunan Stunting Kapuas, para Camat juga para Kepala UPT Puskesmas.

Dalam kesempatan tersebut Sekda Kapuas Septedy menyampaikan, ada delapan Aksi Integrasi Penurunan Stunting. Di antaranya Analisis Situasi, Rencana Kegiatan, Rembuk Stunting, Peraturan Bupati/Walikota tentang Peran Desa, Pembinaan KPM (Kader Pemberdayaan Masyarakat), Sistem Managemen Data, Pengukuran dan Publikasi Stunting serta Review Kinerja Tahunan.

Baca Juga :  Potensi PPI Kumai Perlu Dimaksimalkan

“Aksi Integrasi adalah instrument dalam bentuk kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam penurunan Stunting, dan saat ini saya sangat berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan yang sudah bekerja sangat keras dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Kapuas,” ungkapnya.

Septedy yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kapuas itu mengatakan, Evaluasi penanganan Stunting ini dilaksanakan beracuan dasar di tahun 2021, pada tahun 2021 angka Stunting di Kabupaten Kapuas mencapai 25 persen dari sebelumnya berada diangka 42 persen.

“Saya sangat mengapresiasi perjuangan dari teman-teman Perangkat Daerah, semua pemangku kepentingan variable penurunan angka stunting, sudah kita rumuskan dan menyusun beberapa strategi untuk kembali menurunkan angka stunting di tahun 2022,” imbuh Septedy.

Baca Juga :  Lanjutan Bupati Cup, SSB Bangun Jaya Ungguli Soeratin U-17

Sekda menjelaskan ada 20 indikator penurunan stunting di Kabupaten Kapuas dan semua Stake Holder sudah mengetahui semua indikator tersebut, dan tinggal melaksanakan dan Menyusun program melaksanakan indikator itu.

“Salah satu indikatornya adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari, Penanggung jawab ini adalah Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perikanan, Juga sudah disampaikan kepada para Camat untuk tetap solid dan membantu dilapangan untuk menurunkan angka stunting,” jelas Sekda Kapuas itu. (hmskmf/ans/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/