Minggu, September 29, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Melayani Sepenuh Hati, Pernah Melakukan Pemulasaraan Jenazah Dini Hari

Ketika kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya pada Juli-Agustus lalu, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kalteng membangun posko terpadu penanganan Covid-19. Posko tersebut diresmikan oleh Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin pada 15 Juli 2021. Seperti apa tugas tim selama sebulan lebih ini?

PATHUR RAHMAN, Palangka Raya

LAYANAN yang diberikan oleh Posko Induk MCCC mulai dari layanan konsultasi kesehatan, konseling psikososial dan bina rohani, layanan ambulans, disinfeksi atau penyemprotan, layanan bantuan penatalaksanaan jenazah, hingga layanan bantuan logistik.“Untuk mendapatkan kelima layanan MCCC tersebut, masyarakat bisa menghubungi call center 0813-5215-6415,” ucap Wakil Ketua MCCC Kalteng Aprie Husin Rahu saat berbincang dengan Kalteng Pos, Rabu (1/9).

Pria yang juga menjabat Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Palangka Raya ini menuturkan, pihaknya sudah mulai beroperasi Selasa (13/7) atau dua hari sebelum launching posko.Selama periode 13 Juli sampai 31 Agustus, tim kamboja atau tim pemulasaran jenazah yang beranggotakan 16 orang itu telah melakukan penanganan pemulasaraan terhadap 42 jenazah. Untuk satu pemulasaraan jenazah bisa memakan waktu hingga empat jam.

Mulai dari awal respons sampai selesai pemakaman. “Waktu pemulasaraan bisa lebih empat jam, tergantung lokasi pemakaman dan kesiapan lubang makam,” ujarnya.Layanan pemulasaraan dari MCCC selalu siap 24 jam bila masyarakat membutuhkan.

Bahkan sedikit pengalaman dari Aprie bersama rekan-rekannya, pernah melakukan pemulasaraan jenazah Covid-19 pada pukul 01.30 WIB.Proses pemakaman dan pemulasaraan selesai tepat pukul 03.00 WIB. “Berdirinya Posko Induk MCCC ini merupakan wujud kepedulian terhadap sesama dalam hal penanganan Covid-19,” ungkap Aprie.Posko MCCC beranggota 60 orang yang siap melayanai dengan sepenuh hati.

10 orang sekretariat dan komandan tim, 1 orang media, 1 orang fundrising, dan 12 orang untuk penanganan disinfeksi.Kemudian, lanjut Aprie, tim pemulasaraan kamboja terdiri dari 16 orang, driver ambulans 5 orang, logistik 9 orang, tenaga medis 5 orang, dan pembina rohani 1 orang. Sedangkan armada yang dimiliki posko meliputi ambulans 2 unit, minibus 2 unit, pikap 1 unit, dan sepeda motor 10 unit.Selama posko induk MCCC dibuka 31 Agustus lalu, di bidang konseling psikososial dan bina rohani telah melayani konsultasi kesehatan via WhatsApp atau telepon untuk 65 orang, home visit 58 orang, dan swab antigen 30 orang.Di bidang layanan ambulans sudah terhitung sebanyak 30 kali melakukan pengantaran atau evakuasi pasien Covid-19. Dan untuk pengantaran jenazah pasien Covid-19 sebanyak 7 jenazah.

Ketika kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya pada Juli-Agustus lalu, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kalteng membangun posko terpadu penanganan Covid-19. Posko tersebut diresmikan oleh Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin pada 15 Juli 2021. Seperti apa tugas tim selama sebulan lebih ini?

PATHUR RAHMAN, Palangka Raya

LAYANAN yang diberikan oleh Posko Induk MCCC mulai dari layanan konsultasi kesehatan, konseling psikososial dan bina rohani, layanan ambulans, disinfeksi atau penyemprotan, layanan bantuan penatalaksanaan jenazah, hingga layanan bantuan logistik.“Untuk mendapatkan kelima layanan MCCC tersebut, masyarakat bisa menghubungi call center 0813-5215-6415,” ucap Wakil Ketua MCCC Kalteng Aprie Husin Rahu saat berbincang dengan Kalteng Pos, Rabu (1/9).

Pria yang juga menjabat Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kota Palangka Raya ini menuturkan, pihaknya sudah mulai beroperasi Selasa (13/7) atau dua hari sebelum launching posko.Selama periode 13 Juli sampai 31 Agustus, tim kamboja atau tim pemulasaran jenazah yang beranggotakan 16 orang itu telah melakukan penanganan pemulasaraan terhadap 42 jenazah. Untuk satu pemulasaraan jenazah bisa memakan waktu hingga empat jam.

Mulai dari awal respons sampai selesai pemakaman. “Waktu pemulasaraan bisa lebih empat jam, tergantung lokasi pemakaman dan kesiapan lubang makam,” ujarnya.Layanan pemulasaraan dari MCCC selalu siap 24 jam bila masyarakat membutuhkan.

Bahkan sedikit pengalaman dari Aprie bersama rekan-rekannya, pernah melakukan pemulasaraan jenazah Covid-19 pada pukul 01.30 WIB.Proses pemakaman dan pemulasaraan selesai tepat pukul 03.00 WIB. “Berdirinya Posko Induk MCCC ini merupakan wujud kepedulian terhadap sesama dalam hal penanganan Covid-19,” ungkap Aprie.Posko MCCC beranggota 60 orang yang siap melayanai dengan sepenuh hati.

10 orang sekretariat dan komandan tim, 1 orang media, 1 orang fundrising, dan 12 orang untuk penanganan disinfeksi.Kemudian, lanjut Aprie, tim pemulasaraan kamboja terdiri dari 16 orang, driver ambulans 5 orang, logistik 9 orang, tenaga medis 5 orang, dan pembina rohani 1 orang. Sedangkan armada yang dimiliki posko meliputi ambulans 2 unit, minibus 2 unit, pikap 1 unit, dan sepeda motor 10 unit.Selama posko induk MCCC dibuka 31 Agustus lalu, di bidang konseling psikososial dan bina rohani telah melayani konsultasi kesehatan via WhatsApp atau telepon untuk 65 orang, home visit 58 orang, dan swab antigen 30 orang.Di bidang layanan ambulans sudah terhitung sebanyak 30 kali melakukan pengantaran atau evakuasi pasien Covid-19. Dan untuk pengantaran jenazah pasien Covid-19 sebanyak 7 jenazah.

Artikel Terkait