Site icon KaltengPos

Tak Ada Klaster Sekolah, Segera Evaluasi Hasil Simulasi PTM Terbatas

SIMULASI: Siswa-siswi SMKN 3 Palangka Raya saat melaksanakan simulasi PTM terbatas di tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan prokes ketat

PALANGKA RAYA-Kasus Covid-19 di Kalteng terus mengalami penurunan. Bahkan berdasarkan inmendagri terbaru terkait penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kalteng, hanya tersisa tiga kabupaten yang berstatus PPKM level 3. Selebihnya ditetapkan melaksanakan PPKM level 2.

Seiring itu, dunia pendidikan di Bumi Tambun Bungai secara perlahan diaktifkan kembali dengan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) walaupun terbatas.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng Achmad Syaifudi mengatakan, belum lama ini pihaknya menerima lagi inmendagri sebagai menjadi dasar acuan pelaksanaan PTM terbatas. Dalam inmendagri tersebut disebutkan bahwa pelaksanaan pembelajatan oleh satuan pendidikan dan perguruan tinggi harus memedomani surat keputusan bersama (SKB) empat menteri dalam rangka pelaksanaan PTM terbatas.

“Untuk saat ini SMA/SMK dan SLB di Kalteng masih bertempur dengan simulasi, saat ini sekolah-sekolah sedang melaksanakan PTM terbatas, tapi dengan status uji coba,” katanya saat diwawancarai di Kantor Disdik Kalteng, Rabu (6/10).

Lebih lanjut diutarakannya, uji coba atau simulasi PTM terbatas ini dilaksanakan hingga minggu pertama Oktober. Diharapkan pada minggu kedua pihaknya bisa melaksanakan rapat virtual se-kalteng untuk meminta laporan dari tiap sekolah terkait pelaksanaan simulasi PTM terbatas.

“Kami akan minta laporan dari masing-masing sekolah terkait pelaksanaan simulasi PTM, apakah ada klaster Covid-19, terkendala, infrastruktur belum dipenuhi, atau ada sekolah yang tidak diizinkan oleh Satgas Covid-19, atau bahkan seluruh sekolah dinyatakan layak melaksanakan PTM terbatas,” tuturnya.

Selanjutnya dinas pendidikan (disdik) akan menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan simulasi PTM terbatas itu kepada pimpinan untuk diambil keputusan, dalam hal ini oleh Gubernur Kalteng. “Sebagian sekolah sudah melaporkan bahwa tidak ada klaster Covid-19,” bebernya.

Namun, tambah dia, panduannya juga tetap sama, yakni memedomani SKB empat menteri. “Apabila memang ada klaster Covid-19, maka akan dilakukan lockdown dan sterilisasi terhadap sekolah bersangkutan,” pungkasnya.

Sementara itu, untuk mempercepat terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok, Polda Kalteng menggelar kembali vaksinasi drive thru di Pos Satlantas Bundaran Besar, Palangka Raya, Rabu (6/10). Menargetkan 1.000 penerima vaksin untuk dosis 1 maupun 2.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo memantau langsung pelaksanaan, sekaligus memberikan bingkisan kepada warga yang mengikuti vaksinasi di Pos Bundaran Besar. Kapolda menyebut bahwa masyarakat sangat antusias mengikuti vaksinasi yang berlangsung cepat itu. Sebab, para penerima vaksin tidak perlu repot-repot turun dari kendaraan.

“Polda Kalteng terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat, salah satunya dengan pelayanan vaksinasi drive thru. Kami berharap stok vaksin terus ditambahkan, nantinya kami akan lakukan kegiatan serupa dua kali dalam seminggu, kalau bisa sampai 3 kali seminggu, supaya capaian vaksin nasional untuk Kalteng dapat terpenuhi,” ujarnya.

Kapolda menambahkan, pelaksanaan vaksinasi kali ini melibatkan batalyon vaksinator. “Vaksinasi drive thru ini dipilih karena pelaksanaannya cepat dan tidak menimbulkan kerumunan selama antrean, juga dinilai lebih efektif dan efisien,” terangnya.

Sementara itu, Kabidhumas Kombes Pol K Eko Saputro SH, MH berharap vaksinasi yang terus digencarkan ini dapat mempercepat terbentuknya herd immunity di tengah masyarakat Kalteng, sehingga potensi penyebaran Covid-19 dapat ditekan seminimal mungkin. (abw/ena/ce/ala)

Exit mobile version