SAMPIT– Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotim H.Hairis Salamad sangat mendorong rencana pembukaan jalur khusus truk dan angkutan berat lainnya di Kecamatan Parenggean. Pasalnya, aktivitas truk-truk perusahaan perkebunan kelapa sawit, pertambangan, perkayuan, perdagangan dan lainnya yang melintasi jalan poros di Kecamatan Parenggean, cukup tinggi. Hal tersebut sangat berdampak terhadap lajunya kerusakan jalan.
“Selain itu hal yang paling dikhawatir akibat tingginya aktivitas truk-truk tersebut adalah rawanya rawan memicu kecelakaan lalu lintas karena ruas jalan tersebut banyak dilalui pelajar, pedagang dan masyarakat umum,” ujar Hairis Salamad, Rabu (7/4).
Dirinya juga mendorong camat dan semua pihak terkait lainnya, khususnya dengan pemilik tanah untuk membahas ini, agar bisa jalan jalur khusus segera dapat terealisasikan. Diharapkan truk angkutan tidak lagi melintasi jalan poros atau pusat Kecamatan Parenggean.
“Kami sudah ada melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat dan aparatur pemerintah di Kecamatan Parenggean, terkait untuk pembukaan jalan lintas agar truk-truk tersebut tidak lagi masuk melintasi jalan dalam kota atau kecamatan sudah disetujui,” ungkap Hairis Salamad.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan, kalau pengalihan jalur truk ini dapat terlialisasi maka dapat mengurangi tingkat kerusakan jalan di Kecamatan tersebut, dan juga akan mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas di daerah itu.
“Kalau jalan itu dapat terlialisasi, saya yakin dampaknya tidak hanya bagi masyarakat selalu pengguna jalan umum, tetapi juga perusahaan dapat lebih fokus dalam meningkatkan pengangkutan hasil produksi karena perjalanan semakin lancar,” ujar Hairis Salamad.
Ia juga berharap dilakukan pertemuan kembali dengan mengundang pemilik tanah untuk membahas rencana itu agar bisa segera direalisasikan. Paslanya jalan lintas itu dari lokasi SMA 1 Parenggean tembus ke belakang RS Pratama jalannya sudah ada, tetapi masuk dalam IUP perusahaan tambang, makanya perlu dibicarakan dengan pemilik lahan.
“Saya meminta Camat segera melakukan pembicaraan dengan pihak perusahaan agar jalan tersebut bisa di perbaiki, karena jalan itu perlu ditingkatkan untuk perataan dengan memgambil latrit di kiri dan kanan jalan untuk menutupi lubang-lubang sehingga dapat dilalui mobil angkutan,” tutupnya. (bah/uni/ko)