Jumat, September 20, 2024
22.4 C
Palangkaraya

Kambang Duit sebagai Tradisi Adat Budaya

KUALA KAPUAS – Kambang/sangkai duit dan hajamuk dalam acara adat Suku Dayak Ngaju merupakan tradisi adat dan budaya masyarakat yang sangat jarang dilaksanakan di kota besar. Namun di wilayah hulu pedalaman masih tetap dilestarikan hingga saat ini sebagai bentuk budaya handep atau gotong royong dalam melaksanakan hajatan besar.

Kepala Disbudpora Kapuas H Suparman melalui Kepala Seksi Kepariwisataan Erliansyah saat di jumpai diruang kerjanya, mengatakan bahwa sangkai kambang adalah sebuah rangkaian bunga kertas kemudian uang yang sudah ditata rapi.

“Yang dapat juga dikatakan sebagai hadiah kepada tuan rumah pelaksana hajatan tersebut,  nilai dari uang tersebut jutaan rupiah hingga puluhan juta tergantung kemampuan yang memberi untuk membantu tuan rumah,“ jelasnya.

Baca Juga :  14 Aparatur Karantina Mandiri

Saat prosesi penyambutan keluarga yang membawa sangkai kambang, dilaksanakan juga acara adat potong pantan/pantan kayu, kemudian dilanjutkan acara Hajamuk Kasai dan Hatusuh Undus atau saling memupuri menggunakan tepung dan dilumuri minyak kelapa.

“Bersama pariwisata Kabupaten Kapuas berbasis budaya agar terus kita lestarikan sangkai kambang/sangkai duit sebagai cermin kehidupan sosial masyarakat Kalimantan Tengah yang menjunjung tinggi rasa kebersamaan  dan kekeluargaan,” tutupnya.(hmskmf/ko)

KUALA KAPUAS – Kambang/sangkai duit dan hajamuk dalam acara adat Suku Dayak Ngaju merupakan tradisi adat dan budaya masyarakat yang sangat jarang dilaksanakan di kota besar. Namun di wilayah hulu pedalaman masih tetap dilestarikan hingga saat ini sebagai bentuk budaya handep atau gotong royong dalam melaksanakan hajatan besar.

Kepala Disbudpora Kapuas H Suparman melalui Kepala Seksi Kepariwisataan Erliansyah saat di jumpai diruang kerjanya, mengatakan bahwa sangkai kambang adalah sebuah rangkaian bunga kertas kemudian uang yang sudah ditata rapi.

“Yang dapat juga dikatakan sebagai hadiah kepada tuan rumah pelaksana hajatan tersebut,  nilai dari uang tersebut jutaan rupiah hingga puluhan juta tergantung kemampuan yang memberi untuk membantu tuan rumah,“ jelasnya.

Baca Juga :  14 Aparatur Karantina Mandiri

Saat prosesi penyambutan keluarga yang membawa sangkai kambang, dilaksanakan juga acara adat potong pantan/pantan kayu, kemudian dilanjutkan acara Hajamuk Kasai dan Hatusuh Undus atau saling memupuri menggunakan tepung dan dilumuri minyak kelapa.

“Bersama pariwisata Kabupaten Kapuas berbasis budaya agar terus kita lestarikan sangkai kambang/sangkai duit sebagai cermin kehidupan sosial masyarakat Kalimantan Tengah yang menjunjung tinggi rasa kebersamaan  dan kekeluargaan,” tutupnya.(hmskmf/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/