Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

Job Makin Sepi, Buka Bisnis Camilan Berbahan Dasar Ikan

Pandemi Covid-19 menghantam hampir semua sektor usaha. Tak terkecuali pemilik usaha Maestro Foto di Palangka Raya. Job atau pekerjaan yang dahulunya ramai, sekarang makin sepi. Demi bertahan hidup, perlu memutar otak mencari sumber pendapatan lain.   

PATHUR RAHMAN, Palangka Raya

“Job berkurang selama pandemi ini, sebelumnya ada banyak job untuk acara pernikahan dan wisuda, tapi sekarang ini minim sekali. Kalau kolaps sih enggak, tapi yang pastinya cukup sepi job-nya,” cerita Sri Wasisto Jati saat ditemui Kalteng Pos, Jumat (9/7).

Sri Wasisto Jati dan Handiyah Tary merupakan pemilik Maestro Foto Palangka Raya. Usaha mereka sangat terdampak kala pandemi Covid-19 melanda sejak Maret 2020 lalu. Selain menyediakan jasa foto, juga menyediakan jasa pencetakan seperti kalender, sertifikat diklat, dan tabloid.

Baca Juga :  PUPR Lakukan Perawatan Rutin Jalan Tingang Ujung

Selama pandemi ini, Sri Wasisto Jati hanya mendapat job foto kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan maupun swasta. Selain itu, ia juga biasa menerima job foto studio keluarga, foto keperluan untuk nikah, dan jasa cetak foto. “ Selama pandemi saya lebih sering stand by di studio, karena lebih banyak job yang dikerjakan dalam studio,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Handiyah Tary selaku istri dari pemilik Maestro Foto dan Gifiz Snack mengisahkan, dirinya mulai mencari upaya untuk menambah penghasilan sejak pendapatan bisnis fotografi menurun drastis akibat pandemi. Usaha itu dimuali setelah ia bergabung dengan kelompok Berkah Gawi Hapakat yang merupakan binaan dari Dinas Perikanan (Diskan) Kota Palangka Raya. Dalam kelompok itu ia bisa mengikuti pelatihan keterampilan pengolahan makanan berbahan dasar ikan.

Baca Juga :  Tingkatkan Kepedulian, Teruskan Perjuangan Pahlawan

Di sana Tary mendapatkan ilmu mengolah camilan-camilan kering seperti amplang berbahan dasar ikan. Setelah belajar sejumlah ilmu, ia dipercaya menjadi tutor atau pelatih pengolah makanan berbahan dasar ikan.

Tary pernah melatih masyarakat Kelurahan Tangkiling serta melatih kader-kader Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kelurahan Bukit Tunggal.

Pandemi Covid-19 menghantam hampir semua sektor usaha. Tak terkecuali pemilik usaha Maestro Foto di Palangka Raya. Job atau pekerjaan yang dahulunya ramai, sekarang makin sepi. Demi bertahan hidup, perlu memutar otak mencari sumber pendapatan lain.   

PATHUR RAHMAN, Palangka Raya

“Job berkurang selama pandemi ini, sebelumnya ada banyak job untuk acara pernikahan dan wisuda, tapi sekarang ini minim sekali. Kalau kolaps sih enggak, tapi yang pastinya cukup sepi job-nya,” cerita Sri Wasisto Jati saat ditemui Kalteng Pos, Jumat (9/7).

Sri Wasisto Jati dan Handiyah Tary merupakan pemilik Maestro Foto Palangka Raya. Usaha mereka sangat terdampak kala pandemi Covid-19 melanda sejak Maret 2020 lalu. Selain menyediakan jasa foto, juga menyediakan jasa pencetakan seperti kalender, sertifikat diklat, dan tabloid.

Baca Juga :  PUPR Lakukan Perawatan Rutin Jalan Tingang Ujung

Selama pandemi ini, Sri Wasisto Jati hanya mendapat job foto kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan maupun swasta. Selain itu, ia juga biasa menerima job foto studio keluarga, foto keperluan untuk nikah, dan jasa cetak foto. “ Selama pandemi saya lebih sering stand by di studio, karena lebih banyak job yang dikerjakan dalam studio,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Handiyah Tary selaku istri dari pemilik Maestro Foto dan Gifiz Snack mengisahkan, dirinya mulai mencari upaya untuk menambah penghasilan sejak pendapatan bisnis fotografi menurun drastis akibat pandemi. Usaha itu dimuali setelah ia bergabung dengan kelompok Berkah Gawi Hapakat yang merupakan binaan dari Dinas Perikanan (Diskan) Kota Palangka Raya. Dalam kelompok itu ia bisa mengikuti pelatihan keterampilan pengolahan makanan berbahan dasar ikan.

Baca Juga :  Tingkatkan Kepedulian, Teruskan Perjuangan Pahlawan

Di sana Tary mendapatkan ilmu mengolah camilan-camilan kering seperti amplang berbahan dasar ikan. Setelah belajar sejumlah ilmu, ia dipercaya menjadi tutor atau pelatih pengolah makanan berbahan dasar ikan.

Tary pernah melatih masyarakat Kelurahan Tangkiling serta melatih kader-kader Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kelurahan Bukit Tunggal.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/