“Siapa saja bisa menyatakan diri untuk maju. Namun siapa yang mengembalikan formulir pendaftaran nanti, dialah yang dianggap serius untuk maju nanti,” tambahnya.
Semua keputusan tergantung forum dan rekan-rekan OKP dan DPD KNPI kabupaten/kota se-Kalteng.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Palangka Raya Akmad Rusdiyan Noor menyebut, apapun hasil keputusan musda dan siapapun yang nanti terpilih sebagai Ketua KNPI Provinsi Kalteng, tentu harus merupakan sosok visioner, punya pemikiran maju ke depan, dan bisa membuat kaum muda mandiri.
“Kami ingin ketua KNPI nanti memiliki program pemuda mandiri secara ekonomi atau mendorong para pemuda di Kota Palangka Raya agar bisa dan jangan malu menjadi UMKM,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Rusdi Uncuy ini mengatakan, ketua KNPI terpilih juga harus mampu membuat kegiatan ekonomi pemuda dan mendukung UMKM pemuda yang sesuai dengan program pemulihan ekonomi nasional oleh pemerintah pusat.
Dirinya juga berharap ketua KNPI terpilih nanti bisa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalteng, organisasi kepemudaan (OKP), organisasi masyarakat (ormas), serta organisasi keagamaan seperti GP Ansor.
“Kami ingin KNPI ini ke depannya bisa menjadi wadah bertukar pikiran dan wadah bertemunya anggota ormas, organisasi kepemudaan, dan organisasi keagamaan demi majunya masyarakat kota ini,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng H Agustiar Sabran mengapresiasi rencana Musda KNPI yang akan digelar dalam bulan ini.
“KNPI merupakan tempat generasi muda nimbung dan untuk melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kepemudaan, termasuk OKP dan pengurus lainnya,” katanya kepada Kalteng Pos.
Menurut pria yang juga menjabat anggota DPR RI Dapil Kalteng ini, siapapun yang terpilih harus didukung untuk menjalankan program pengembangan kepemudaan yang lebih baik dan berkualitas serta berdaya saing tinggi.
“Harapan saya, pemilihan ketua KNPI nanti dilaksanakan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Kalau pakai voting, itu tidak sesuai dengan budaya dan kerarifan lokal,” tegasnya.
Apabila dilakukan voting, dikhawatirkan akan terjadi blok-blok di antara para pemuda Kalteng. Yang diharapkan kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan falsafah Huma Betang, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Musyawarah untuk mufakat menjadi pilihan terbaik sesuai tradisi yang diwariskan leluhur.
Agustiar menambahkan, dalam memimpin organisasi kepemudaan yang sesuai tuntutan zaman, maka pemimpin harus berani serta memiliki segudang gagasan dan ide. Tak hanya menjadi penonton. Apalagi generasi masa kini yang hidup di era globalisasi dan digitalisasi dituntut bisa berinovasi dan mampu beradaptasi dengan situasi.
“Seorang ketua harus menjadi inisiator dan melakukan pendobrakan melalui program yang dijalankan,” tuturnya.
Ia juga menanggapi soal putranya, Tri Bintang Wigustiar, yang dikabarkan akan maju pada pemilihan ketua KNPI kali ini.
“Ibarat mendaki gunung, jika sudah banyak belajar merangkak, maka ketika jatuh tidak akan terasa sakit. Jika sudah belajar bekerja keras, maka pasti bisa menjalankan tugas dengan baik,” tegasnya lagi.