Jumat, November 22, 2024
30.8 C
Palangkaraya

Minta Masyarakat Waspada Berkendara

Anggota DPRD Gunung Mas (Gumas) Polie L Mihing (kanan) bersama dengan rekan kerja di gedung dewan setempat, belum lama ini.

KUALA KURUN – Anggota DPRD Gunung Mas (Gumas) Polie L Mihing prihatin dengan tren peningkatan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) sepanjang 2020 di Kabupaten Gumas.

”Pada 2020, angka lakalantas di Kabupaten Gumas mengalami peningkatan jika dibandingkan 2019. Untuk itu, seluruh masyarakat harus belajar dari pengalaman, dengan lebih berhati-hati saat melintas di jalan raya,” ucap Polie, Senin (11/1).

Politikus Hanura ini mengatakan, kondisi jalan di Gumas berbukit-bukit dan belum semua mulus beraspal. Untuk itu, pengendara hendaknya berhati-hati ketika melintas jalan yang belum mulus beraspal.

”Saat melintas di jalan yang sudah mulus beraspal tadi, pengendara kami minta untuk tidak kebut-kebutan. Utamakan keselamatan di jalan,” tutur Polie.

Baca Juga :  Pastikan Siap, Wakapolres Kobar Sidak Ranmor Jajaran

Legislator Daerah Pemilihan III (Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Kecamatan Damang Batu) ini menuturkan, yang tidak kalah penting adalah selalu menaati peraturan lalu lintas, demi kebaikan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

”Dengan demikian, kami berharap pada 2021 tidak lagi terjadi lakalantas di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau, yang mengakibatkan korban nyawa,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Gumas AKBP Rudi Asriman melalui Kasat Lantas AKP Rikky Operiady mengakui, lakalantas pada 2020 ada 24 kasus, naik 71,43 persen dibandingkan 2019 yang hanya 14 kasus. Sedangkan Kerugian material Rp197,5 juta atau naik 226 persen dibandingkan 2019 yakni Rp 60,5 juta.

”Dari kasus lakalantas itu, korban meninggal dunia 12 orang, naik 9,09 persen dibandingkan 2019 yakni 11 orang. Sedangkan korban luka ringan tahun 2020 sebanyak 30 orang,” terangnya.

Baca Juga :  Proyek Harus secara Ketat

Dia menambahkan, mayoritas lakalantas terjadi karena kelalaian pengendara. Dari satlantas sudah rutin menyosialisasikan perilaku tertib, sopan, dan santun dalam berlalu lintas pada masyarakat baik melalui spanduk, media sosial (medsos), dan lainnya.

”Namun sayangnya, masih saja ada pengendara yang tidak menaati rambu lalu lintas, sehingga menyebabkan terjadi lakalantas yang mengakibatkan kerugian material, luka-luka, bahkan korban jiwa,” tukasnya. (okt)

Anggota DPRD Gunung Mas (Gumas) Polie L Mihing (kanan) bersama dengan rekan kerja di gedung dewan setempat, belum lama ini.

KUALA KURUN – Anggota DPRD Gunung Mas (Gumas) Polie L Mihing prihatin dengan tren peningkatan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) sepanjang 2020 di Kabupaten Gumas.

”Pada 2020, angka lakalantas di Kabupaten Gumas mengalami peningkatan jika dibandingkan 2019. Untuk itu, seluruh masyarakat harus belajar dari pengalaman, dengan lebih berhati-hati saat melintas di jalan raya,” ucap Polie, Senin (11/1).

Politikus Hanura ini mengatakan, kondisi jalan di Gumas berbukit-bukit dan belum semua mulus beraspal. Untuk itu, pengendara hendaknya berhati-hati ketika melintas jalan yang belum mulus beraspal.

”Saat melintas di jalan yang sudah mulus beraspal tadi, pengendara kami minta untuk tidak kebut-kebutan. Utamakan keselamatan di jalan,” tutur Polie.

Baca Juga :  Pastikan Siap, Wakapolres Kobar Sidak Ranmor Jajaran

Legislator Daerah Pemilihan III (Kecamatan Tewah, Kahayan Hulu Utara, Miri Manasa, dan Kecamatan Damang Batu) ini menuturkan, yang tidak kalah penting adalah selalu menaati peraturan lalu lintas, demi kebaikan diri sendiri dan pengguna jalan lain.

”Dengan demikian, kami berharap pada 2021 tidak lagi terjadi lakalantas di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau, yang mengakibatkan korban nyawa,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Gumas AKBP Rudi Asriman melalui Kasat Lantas AKP Rikky Operiady mengakui, lakalantas pada 2020 ada 24 kasus, naik 71,43 persen dibandingkan 2019 yang hanya 14 kasus. Sedangkan Kerugian material Rp197,5 juta atau naik 226 persen dibandingkan 2019 yakni Rp 60,5 juta.

”Dari kasus lakalantas itu, korban meninggal dunia 12 orang, naik 9,09 persen dibandingkan 2019 yakni 11 orang. Sedangkan korban luka ringan tahun 2020 sebanyak 30 orang,” terangnya.

Baca Juga :  Proyek Harus secara Ketat

Dia menambahkan, mayoritas lakalantas terjadi karena kelalaian pengendara. Dari satlantas sudah rutin menyosialisasikan perilaku tertib, sopan, dan santun dalam berlalu lintas pada masyarakat baik melalui spanduk, media sosial (medsos), dan lainnya.

”Namun sayangnya, masih saja ada pengendara yang tidak menaati rambu lalu lintas, sehingga menyebabkan terjadi lakalantas yang mengakibatkan kerugian material, luka-luka, bahkan korban jiwa,” tukasnya. (okt)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/