“Menjaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan disinfektan, selalu berada di ruang terbuka, dan berjemur di bawah sinar matahari tiap pagi (±15-30 menit), itu wajib dilakukan,” tambahnya.
Bila pasien merasa kondisi kesehatan memberat, segera menghubungi fasilitas kesehatan yang bertanggung jawab atas status isolasi mandiri pasien.
“Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak napas dan demam tinggi supaya mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit,” tegasnya.
Hendra menjelaskan bahwa pengawasan terhadap pasien yang menjalani isolasi mandiri dilakukan bersama-sama pihak puskesmas terdekat dengan tempat tinggal pasien.
“Data pasien yang melakukan isolasi mandiri selalu kami kirimkan ke Dinkes Kota Palangka Raya untuk nanti diteruskan ke puskesmas. Nanti tim dari puskesmas akan melakukan tracing ke rumah pasien isoman sekaligus pemantauan berkala,” ujarnya.
Hendra mengingatkan kepada masyarakat yang mengetahui di lingkungannya terdapat pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri, diminta ikut melakukan pemantauan kondisi pasien bersangkutan. “Kepada masyarakat di tempat pasien isolasi mandiri, diimbau untuk ikut membantu pemantauan, tapi jangan mengucilkan pasien,” harapnya.
Disinggung soal informasi meninggalnya pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman di rumah belum lama ini, Hendra mengatakan tidak pernah mendengar kabar tersebut.
“Saya belum menerima informasi tentang pasien yang meninggal saat isoman,” ujar dr Hendra.
Sejak awal pihak RSUD Kota dilibatkan dalam penanganan Covid-19 sampai saat ini, belum ada pasien isoman dari RS Kota Palangka Raya maupun RS perluasan yang meninggal dunia dalam masa isolasi.
Kemudian ditanyakan bagaimana prosedur penanganan pasien Covid-19 yang diawasi oleh RS swasta sedang menjalani isoman, Hendra menyebut, proses penanganan dan pengawasannya sama seperti pasien Covid-19 yang diawasi oleh pihak RSUD kota.