Sementara itu, Kepala SDN 5 Bukit Tunggal Kota Palangka Raya, Bayer, mengatakan sekolahnya tidak melaksanakan pembelajaran tatap muka sesuai surat edaran dari pusat, SE gubernur dan juga wali kota.
“Menurut agenda yang ada, kita akan melakukan tatap muka hingga tanggal 20 Juli mendatang. Namun sembari melihat perkembangan yang akan terjadi ke depan,” katanya kepada Kalteng Pos via telepon.
Disampaikannya, bahwa untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi persoalan dan kendala serius yang harus dihadapi sekolah. Pasalnya hampir 65 persen peserta didiknya tidak memiliki gawai, telepon pintar atau HP android.
“Sedangkan sejak tanggal 12-20 nanti harus dilakukan kegiatan belajar secara online. Ini yang membuat saya bingung bagaimana caranya antisipasinya,” tegasnya.
Pihaknya juga sudah menyampaikan kepada dinas, jika ada kelonggaran maka dapat meminjamkan buku bagi yang tidak punya HP android. Namun berdasarkan SK maka sepertinya tidak diperbolehkan.
“Padalah di sekolah saya besok harus melakukan cap tiga jari ijazah. Sehingga tak mungkin dilakukan secara online. Ini menjadi kesulitan kita,”keluhnya.
Untuk sementara, lanjutnya, solusinya adalah melaksanakan dengan 25 persen orang yang datang dan memperhatikan prokes secara ketat. Sehingga semua proses dapat berjalan dan orang tua juga tidak mengalami kesulitan.(nue/uni)