Jumat, September 20, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Siswa Pulpis Melaju ke Tingkat Nasional, Berkeinginan Jadi Pembatik

“Karya peserta didik kami sudah banyak dijual di beberapa gerai, antara lain olahan makanan dan hasil kerajinan tangan dari rotan seperti tas,” bebernya.

Untuk menjaring bakat kaum disabilitas di Kalteng, tiap tahun Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng menggelar lomba keterampilan siswa nasional peserta didik berkebutuhan khusus (LKSN-PDBK) bagi peserta didik yang menempuh pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) di Kalteng jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

LKSN digelar selama empat hari, sejak 4 hingga 7 Juli lalu. Ada sembilan cabang lomba yang diseleksi. Nantinya pemenang tiap cabang lomba akan mewakili Kalteng ke tingkat nasional. Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus Juliansyah mengatakan, sembilan cabang tersebut di antaranya membatik, kriya kayu, tata boga, kecantikan, merangkai bunga, menjahit, teknologi informasi (TI), hantaran, dan kreasi barang bekas.

Baca Juga :  Jaga Kebersihan, Pungut Sampah di Jalan

“Sembilan cabang lomba ini pelaksanaannya tersebar di beberapa titik, misalnya lomba membatik dilaksanakan di tempat membatik, begitu pun cabang lomba lainnya,” katanya saat diwawancarai di Batik Paramita, tempat digelarnya lomba membatik untuk LKSN tahun ini.

Diungkapkannya, LKSN ini memiliki dua tujuan. Selain sebagai agenda tahunan yang pelaksanaannya berjenjang dari tingkat sekolah, provinsi, hingga nasional, pihaknya juga berharap agar melalui perlombaan ini keterampailan dan bakat yang dimiliki peserta didik selama menempuh pendidikan di SLB bisa diekspos sehingga menjadi bekal masa depan peserta didik saat telah lulus sekolah nanti.

“Sistem registrasi perlombaan seleksi ini sesuai kuota, jadi sekolah yang mau ikut harus mendaftar terlebih dahulu, apabila kuota penuh, maka kami tutup,” ungkapnya.

Baca Juga :  Satgas Kecamatan dan Desa Harus Aktif

Ada 67 kuota dari sembilan cabang yang dilombakan. Tahun ini hanya Kabupaten Kapuas dan Lamandau yang tidak mengirimkan peserta didik.

Buah dari keterampilan yang dibekali kepada para peserta didik ini, tahun lalu telah membuahkan hasil. Pasalnya, putra-putri daerah Kalteng membawa pulang juara III kategori informasi teknologi (IT) dan juara harapan II cabang menjahit.

“Karya peserta didik kami sudah banyak dijual di beberapa gerai, antara lain olahan makanan dan hasil kerajinan tangan dari rotan seperti tas,” bebernya.

Untuk menjaring bakat kaum disabilitas di Kalteng, tiap tahun Dinas Pendidikan (Disdik) Kalteng menggelar lomba keterampilan siswa nasional peserta didik berkebutuhan khusus (LKSN-PDBK) bagi peserta didik yang menempuh pendidikan di sekolah luar biasa (SLB) di Kalteng jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

LKSN digelar selama empat hari, sejak 4 hingga 7 Juli lalu. Ada sembilan cabang lomba yang diseleksi. Nantinya pemenang tiap cabang lomba akan mewakili Kalteng ke tingkat nasional. Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus Juliansyah mengatakan, sembilan cabang tersebut di antaranya membatik, kriya kayu, tata boga, kecantikan, merangkai bunga, menjahit, teknologi informasi (TI), hantaran, dan kreasi barang bekas.

Baca Juga :  Jaga Kebersihan, Pungut Sampah di Jalan

“Sembilan cabang lomba ini pelaksanaannya tersebar di beberapa titik, misalnya lomba membatik dilaksanakan di tempat membatik, begitu pun cabang lomba lainnya,” katanya saat diwawancarai di Batik Paramita, tempat digelarnya lomba membatik untuk LKSN tahun ini.

Diungkapkannya, LKSN ini memiliki dua tujuan. Selain sebagai agenda tahunan yang pelaksanaannya berjenjang dari tingkat sekolah, provinsi, hingga nasional, pihaknya juga berharap agar melalui perlombaan ini keterampailan dan bakat yang dimiliki peserta didik selama menempuh pendidikan di SLB bisa diekspos sehingga menjadi bekal masa depan peserta didik saat telah lulus sekolah nanti.

“Sistem registrasi perlombaan seleksi ini sesuai kuota, jadi sekolah yang mau ikut harus mendaftar terlebih dahulu, apabila kuota penuh, maka kami tutup,” ungkapnya.

Baca Juga :  Satgas Kecamatan dan Desa Harus Aktif

Ada 67 kuota dari sembilan cabang yang dilombakan. Tahun ini hanya Kabupaten Kapuas dan Lamandau yang tidak mengirimkan peserta didik.

Buah dari keterampilan yang dibekali kepada para peserta didik ini, tahun lalu telah membuahkan hasil. Pasalnya, putra-putri daerah Kalteng membawa pulang juara III kategori informasi teknologi (IT) dan juara harapan II cabang menjahit.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/