Minggu, November 24, 2024
28.9 C
Palangkaraya

Mahasiswa KKN Kebangsaan Fasilitasi Pengrajin Rotan Mandomai Go Digital

KAPUAS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan (KKNK) dan KKN Bersama 2022 berdayakan pengrajin rotan Anjir Kalimpangan,Kelurahan Mandomai, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini merupakan program utama yang ditujukan untuk mendukung program penguatan perekonomian masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan memberdayakan pengrajin rotan rumahan di sekitar Kelurahan Mandomai. Mahasiswa KKNK Kelompok 19 ini menfasilitasi pengrajin rotan untuk go digital dengan memasarkan kerajinannya melalui instagram.

Kelompok 19 ini beranggotakan, HenrikeLela Cahya Brutu , Ananda Hudaeni Pratama,  Ni Luh Eniasih, Yuspita Sari, Ni Putu Gusti Sukreni, Aldi Wiraguna, Rasmi Selvina Br Zebua, Rio Geradi Muke, Indah Putri Ningsih, Shevilla Khabila.

Salah satu pengrajin rotan,Sartih berharap kerajinan rotan ini dapat dilestarikan sebagaimana harapan penadahulu sebab rotan menjadi salah satu komoditi masyarakat kelurhan mandomai

“Sebagai penerus nenek moyang,rotan ini menjadi mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup,harapannya semoga kerajinan rotan tetap bisa dilestarikan,” tutur Sartih.

Baca Juga :  ASN Jangan Terlibat KKN

Ia juga berharap pemerintah dapat mendukung pengrajin rotan dengan membuat lahan khusus rotan di kelurahan mandomai.

“Saat ini yang menjadi kendala yaitu ketersediaan rotan,sebab tidak ada kebun khusus yang menyediakan rotan dengan jumlah besar,semoga pemerintah bisa melihat ke arah tersebut,” lanjut Sartih

Ia juga berharap kerajinan rotan dengan motif khas dayak Kalimantan ini bisa menjadi produk unggulan yang dapat go internasional salah satunya dengan Program UMKM Go Digital.

“Terima kasih sebelumnya untuk mahasiswa KKN Kebangsaan sudah membantu memasarkan produk rotan dengan mengajari kami berjualan secara online,sebab saat ini kami hanya berjualan sesuai pesanan secara rumahan,semoga roduk kami bisa terkenal di luar kalimantan sebab motif yang digunakan ciri khas Kalimantan,” lanjutnya.

Mahasiswa Untirta, Ananda Hudaeni Pratama, yang menjadi pencetus ide adanya pemberdayaan UMKM menjadi UMKM Go Digital pemberdayaan ini bertujuan untuk membantu pengrajin rotan mandomai

Baca Juga :  Unjuk Rasa Mahasiswa di Kantor Gubernur Berakhir Ricuh

“Kami membuat media penjualan secara online,memberikan penyuluhan bagaimana berjualan secara online. Alhamdulillah pengrajin rotan mandomai sangat antusias dengan program kami dan memberikan dampak positif,” tutur Pratama

Mahasiswa Untirta tersebut menjelaskan bukti positif adanya program terseut yaitu banyaknya pemesanan rotan melalui media online instagram @rotan_mandomai

“Kami membuat instagram yaitu @rotan_mandomai untuk akses berjualan secara online,kami membuat pre order produk hingga 15 Agustus dan hingga 10 Agustus sudah ada kurang lebih 10 pemesanan produk rotan tersebut” lanjutnya

Siswa SMA 18 tahun,Une,yang merupakan pengrajin muda berharapan semoga anak muda dapat meneruskan dan melestarikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi

“Sebagai anak muda tentunya saya berharap anak muda mau belajar sehingga dapat melestarikan dan memperkenalkan seiring perkembangan teknologi,” harapannya. (rls/sma)

KAPUAS – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan (KKNK) dan KKN Bersama 2022 berdayakan pengrajin rotan Anjir Kalimpangan,Kelurahan Mandomai, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini merupakan program utama yang ditujukan untuk mendukung program penguatan perekonomian masyarakat.

Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan memberdayakan pengrajin rotan rumahan di sekitar Kelurahan Mandomai. Mahasiswa KKNK Kelompok 19 ini menfasilitasi pengrajin rotan untuk go digital dengan memasarkan kerajinannya melalui instagram.

Kelompok 19 ini beranggotakan, HenrikeLela Cahya Brutu , Ananda Hudaeni Pratama,  Ni Luh Eniasih, Yuspita Sari, Ni Putu Gusti Sukreni, Aldi Wiraguna, Rasmi Selvina Br Zebua, Rio Geradi Muke, Indah Putri Ningsih, Shevilla Khabila.

Salah satu pengrajin rotan,Sartih berharap kerajinan rotan ini dapat dilestarikan sebagaimana harapan penadahulu sebab rotan menjadi salah satu komoditi masyarakat kelurhan mandomai

“Sebagai penerus nenek moyang,rotan ini menjadi mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup,harapannya semoga kerajinan rotan tetap bisa dilestarikan,” tutur Sartih.

Baca Juga :  ASN Jangan Terlibat KKN

Ia juga berharap pemerintah dapat mendukung pengrajin rotan dengan membuat lahan khusus rotan di kelurahan mandomai.

“Saat ini yang menjadi kendala yaitu ketersediaan rotan,sebab tidak ada kebun khusus yang menyediakan rotan dengan jumlah besar,semoga pemerintah bisa melihat ke arah tersebut,” lanjut Sartih

Ia juga berharap kerajinan rotan dengan motif khas dayak Kalimantan ini bisa menjadi produk unggulan yang dapat go internasional salah satunya dengan Program UMKM Go Digital.

“Terima kasih sebelumnya untuk mahasiswa KKN Kebangsaan sudah membantu memasarkan produk rotan dengan mengajari kami berjualan secara online,sebab saat ini kami hanya berjualan sesuai pesanan secara rumahan,semoga roduk kami bisa terkenal di luar kalimantan sebab motif yang digunakan ciri khas Kalimantan,” lanjutnya.

Mahasiswa Untirta, Ananda Hudaeni Pratama, yang menjadi pencetus ide adanya pemberdayaan UMKM menjadi UMKM Go Digital pemberdayaan ini bertujuan untuk membantu pengrajin rotan mandomai

Baca Juga :  Unjuk Rasa Mahasiswa di Kantor Gubernur Berakhir Ricuh

“Kami membuat media penjualan secara online,memberikan penyuluhan bagaimana berjualan secara online. Alhamdulillah pengrajin rotan mandomai sangat antusias dengan program kami dan memberikan dampak positif,” tutur Pratama

Mahasiswa Untirta tersebut menjelaskan bukti positif adanya program terseut yaitu banyaknya pemesanan rotan melalui media online instagram @rotan_mandomai

“Kami membuat instagram yaitu @rotan_mandomai untuk akses berjualan secara online,kami membuat pre order produk hingga 15 Agustus dan hingga 10 Agustus sudah ada kurang lebih 10 pemesanan produk rotan tersebut” lanjutnya

Siswa SMA 18 tahun,Une,yang merupakan pengrajin muda berharapan semoga anak muda dapat meneruskan dan melestarikan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi

“Sebagai anak muda tentunya saya berharap anak muda mau belajar sehingga dapat melestarikan dan memperkenalkan seiring perkembangan teknologi,” harapannya. (rls/sma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/