Syaifudi menambahkan, persentase kehadiran peserta didik ke sekolah terbatas. Metode yang dilaksanakan dalam PTM terbatas ini yakni luring dan daring. 50 persen peserta didik tatap muka di sekolah, sedangkan 50 persen peserta didik mengikuti pembelajaran dari rumah masing-masing.
“Melihat perkembangan penurunan kasus Covid-19 dan evaluasi di lapangan, apabila ke depan tidak ditemukan hal negatif dari PTM terbatas ini, maka secara perlahan persentase peserta tatap muka akan ditambah menjadi 60 persen,” katanya.
Selain jumlah kehadiran yang dibatasi, dalam PTM terbatas ini juga dilakukan pengaturan terhadap waktu pelaksanaan. Pada kondisi normal, satu mata pelajaran diberi porsi 45 menit, tapi dalam PTM terbatas hanya 30 menit.
“Anak-anak ada di sekolah tidak lebih dari tiga jam, pelaksanaan dibagi dua sif, pagi dan siang, pagi dimulai pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB, siang dimulai pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB, tapi juga menyesuaikan jumlah peserta didik, jika jumlah peserta didik sedikit, maka bisa satu sif saja,” bebernya.
Syaifudi menyebut, pelaksanaan PTM terbatas ini harus mendapat persetujuan orang tua peserta didik. Apabila orang tua tidak setuju, maka sang anak bisa mengikuti pembelajaran secara daring. Berdasarkan SKB empat menteri, guru-guru harus sudah divaksin.
Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SMAN 1 Palangka Raya Arbusin mengatakan, PTM terbatas di sekolah yang dipimpinnya tentu dilaksanakan sesuai panduan yang sudah ditetapkan. Dilaksanakan bergilir oleh kelas X, XI, dan XII. “Hari ini (kemarin, red) yang datang ke sekolah kelas X, hari berikutnya kelas XI, kemudian hari berikutnya lagi kelas XII, begitu seterusnya,” bebernya.
Di SMAN 1 Palangka Raya, lanjut dia, saat ini belum melaksanakan sistem sif, karena hanya dilaksanakan dari pukul 07.00 WIB hingga 10.00 WIB. Perihal antisipasi adanya peserta didik yang terpapar Covid-19, pihaknya sudah menyediakan UKS dan satgas Covid-19 sekolah, termasuk berkoordinasi dengan puskesmas terdekat dan BNPB.
“Untuk vaksinasi di SMAN 1 Palangka Raya, baik guru dan peserta didik sudah 99 persen, sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala SMKN 3 Palangka Raya Hj Sri Sundari mengatakan, kegiatan perdana proses belajar tatap muka di sekolahnya kemarin dimulai dengan upacara bendera.
Sri mengatakan, upacara bendera tersebut tidak melibatkan seluruh siswa. Hanya diikuti 30 siswa. Sedangkan siswa lainnya langsung diarahkan untuk masuk ke ruang kelas masing masing.
Diterangkan Sri, PTM di SMKN 3 Palangka Raya tidak diikuti oleh seluruh siswa setiap harinya. Dilakukan secara terbatas, yaitu bergiliran sesuai jadwal yang sudah ditetapkan oleh pihak sekolah dan disetujui orang tua siswa.
Berdasarkan aturan, hanya 50 persen jumlah siswa yang diizinkan hadir di sekolah untuk mengikuti belajar tatap muka terbatas ini. Sedangkan siswa lainnya tetap mengikuti proses belajar secara daring dari rumah masing-masing.