Jumat, Juli 5, 2024
23.1 C
Palangkaraya

Sekolah Dibuka Serentak,

“Dari 50 persen itu, kami bagi dua ke sif, pagi 25 persen dan siang 25 persen, jadi tatap muka hanya dihadiri 25 persen peserta,” ujar perempuan yang sudah enam tahun menjabat sebagai kepala sekolah di SMKN 3 Palangka Raya ini.

Sri Sundari menerangkan, siswa yang menempuh sif pagi maupun siang akan mengikuti enam jam pelajaran. “Satu jam pelajaran sekitar 30 menit, jadi total sekitar 3 jam siswa berada di sekolah,” bebernya sembari menjelaskan bahwa sif pagi pukul 08.00 WIB-11.00 WIB dan sif siang pukul 13.00 WIB-16.00 WIB. “Tapi ada juga kelas yang pas jadwalnya full daring pada hari itu, jadi ada pembagiannya juga berdasarkan simulasi jam pelajaran yang sudah diberi Disdik Kalteng,” pungkasnya.

Baca Juga :  Fairid Blusukan ke Posko Pengungsian Warga

Anak-Anak Bisa Turun Sekolah, Orang Tua Antusias

PTM terbatas disambut antusias orang tua maupun peserta didik di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Palangka Raya, Jalan RTA Milono. Senin (11/10) sekitar pukul 07.00 WIB, para peserta didik mengikuti upacara bendera sebelum memasuki ruangan masing- masing.

Salah satu orang tua peserta didik SLBN 1 Palangka Raya, Rusmiah mengaku sangat senang atas diberlakukannya PTM terbatas, karena anaknya bisa berkumpul lagi dengan teman-teman dan guru. Rusmiah bersyukur pemerintah sudah bisa mengizinkan sekolah tempat anaknya menimba ilmu membuka kembali kegiatan belajar mengajar.
“Intinya saya selaku orang tua sangat bersyukur, anak saya bisa belajar lagi di sekolah, sudah dua tahun hanya belajar di rumah, tidak bisa kumpul dengan teman sebayanya,” tutur Rusmiah Kepada Kalteng Pos.

Baca Juga :  Cegah Banjir: Sungai Dinormalisasi, Warga Direlokasi

“Sejak diberlakukannya belajar di rumah, anak saya lebih banyak main handphone, nonton, dan lainnya, tapi untuk belajar sangat kurang, saya selaku orang tua cukup sabar memberikan pengertian, ya namanya juga anak berkebutuhan khusus. Nah sekarang sudah masuk sekolah lagi, saya sedikit lega anak saya bisa dibimbing langsung oleh gurunya, apalagi anak saya juga sudah jenuh belajar di rumah,” ujarnya.

SMP Tingkat Kota Baru Lakukan Simulasi


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya H Akhmad Fauliansyah mengatakan, PTM terbatas akan dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi atas simulasi PTM terbatas. Kemarin ada dua sekolah jenjang SMP yang melakukan simulasi, yakni SMPN 9 Palangka Raya dan SMPN 4 Palangka Raya.

“Dari 50 persen itu, kami bagi dua ke sif, pagi 25 persen dan siang 25 persen, jadi tatap muka hanya dihadiri 25 persen peserta,” ujar perempuan yang sudah enam tahun menjabat sebagai kepala sekolah di SMKN 3 Palangka Raya ini.

Sri Sundari menerangkan, siswa yang menempuh sif pagi maupun siang akan mengikuti enam jam pelajaran. “Satu jam pelajaran sekitar 30 menit, jadi total sekitar 3 jam siswa berada di sekolah,” bebernya sembari menjelaskan bahwa sif pagi pukul 08.00 WIB-11.00 WIB dan sif siang pukul 13.00 WIB-16.00 WIB. “Tapi ada juga kelas yang pas jadwalnya full daring pada hari itu, jadi ada pembagiannya juga berdasarkan simulasi jam pelajaran yang sudah diberi Disdik Kalteng,” pungkasnya.

Baca Juga :  Fairid Blusukan ke Posko Pengungsian Warga

Anak-Anak Bisa Turun Sekolah, Orang Tua Antusias

PTM terbatas disambut antusias orang tua maupun peserta didik di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Palangka Raya, Jalan RTA Milono. Senin (11/10) sekitar pukul 07.00 WIB, para peserta didik mengikuti upacara bendera sebelum memasuki ruangan masing- masing.

Salah satu orang tua peserta didik SLBN 1 Palangka Raya, Rusmiah mengaku sangat senang atas diberlakukannya PTM terbatas, karena anaknya bisa berkumpul lagi dengan teman-teman dan guru. Rusmiah bersyukur pemerintah sudah bisa mengizinkan sekolah tempat anaknya menimba ilmu membuka kembali kegiatan belajar mengajar.
“Intinya saya selaku orang tua sangat bersyukur, anak saya bisa belajar lagi di sekolah, sudah dua tahun hanya belajar di rumah, tidak bisa kumpul dengan teman sebayanya,” tutur Rusmiah Kepada Kalteng Pos.

Baca Juga :  Cegah Banjir: Sungai Dinormalisasi, Warga Direlokasi

“Sejak diberlakukannya belajar di rumah, anak saya lebih banyak main handphone, nonton, dan lainnya, tapi untuk belajar sangat kurang, saya selaku orang tua cukup sabar memberikan pengertian, ya namanya juga anak berkebutuhan khusus. Nah sekarang sudah masuk sekolah lagi, saya sedikit lega anak saya bisa dibimbing langsung oleh gurunya, apalagi anak saya juga sudah jenuh belajar di rumah,” ujarnya.

SMP Tingkat Kota Baru Lakukan Simulasi


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya H Akhmad Fauliansyah mengatakan, PTM terbatas akan dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi atas simulasi PTM terbatas. Kemarin ada dua sekolah jenjang SMP yang melakukan simulasi, yakni SMPN 9 Palangka Raya dan SMPN 4 Palangka Raya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/