Senin, November 25, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Bersama-sama Cegah Karhutla

PULANG PISAU-Pemerintah kabupaten Pulang Pisau menggelar rapat koordinasi teknis (rakornis) penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah kabupaten Pulang Pisau tahun 2021.

            Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual di aula Mess Pemda, Senin (12/4) itu dipimpin Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo. Dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara pemerintah kabupaten Pulang Pisau dengan Kemitraan.

            Nota kesepahaman yang ditandatangani Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo dengan Direktur Eksekutif Kemitraan Laode M Syarif itu tentang dukungan pengembangan program pengelolaan lahan gambut berkelanjutan di kabupaten Pulang Pisau.

            Edy mengungkapkan, hotspot di kabupaten Pulang Pisau saat ini masih minim. Terlebih curah hujan saat ini masih agak tinggi. “Dalam satu minggu beberapa kali hujan. Berdasarkan laporan BMKG, musim kemarau diperkirakan mulai terjadi pada Mei-Juni,” kata Edy.

Bupati menegaskan, dengan rakornis itu memberikan gambaran bagaimana para pemangku kepentingan bisa bersama-sama melakukan pencegahan karhutla. Yakni dengan cara melakukan edukasi dan sosialisasi.

Baca Juga :  Program Recovery Economy Diharapkan Dilanjutkan

“Karena sesuai dengan arahan Pak Presiden, bahwa upaya pencegahan melalui deteksi dini merupakan langkah terbaik daripada melakukan pemadaman saat kebakaran terjadi,” tegas Edy.

Apalagi, lanjut dia, 59 persen lebih wilayah kabupaten Pulang Pisau merupakan lahan gambut. “Kondisi ini sangat memiliki tingkat kerawanan tinggi mana kala terjadi karhutla,” kata Edy.

Saat itu Edy juga mengungkapkan pengalaman pihaknya pada tahun 2015 saat pihaknya melakukan upaya untuk pemadaman karhutla. Saat itu, ungkap dia, kemarau dibaringi elnino yang panjang membuat hampir semua wilayah kabupaten Pulang Pisau dan Kalteng mengalami kebakaran yang cukup luas.

“Sehingga kondisi itu memberikan dampak ekonomi maupun dampak kesehatan yang cukup luas. Akibat kejadian tersebut, asap juga sampai ke luar negeri,” ucapnya.

Berdasarkan pengalaman itulah, lanjut dia, jajaran pemerintah kabupaten Pulang Pisau melakukan upaya terbaik dengan melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait.

Baca Juga :  Pengerjaan Jalan Kurun - Palangka Raya Disorot

Dia mengaku bersyukur koordinasi yang dibangun, baik di tingkat pemerintah daerah jajaran instansi terkait seperti TNI, Polri, Kejaksaan Negeri dalam rangka melakukan penindakan pelaku  yang secara sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan dapat dilakukan dengan sangat baik.

“Upaya ini secara berangsur telah dilakukan.  Sehingga dalam perjalanan upaya untuk melakukan pencegahan karhutla di kabupaten Pulang Pisau secara berangsur dapat kita atasi,” ucap Edy.

Bupati juga mengaku bersyukur dengan adanya dukungan semua pihak, termasuk dari NGO, Kemitraan dan organisasi lainnya yang turut membantu memberikan edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Edukasi itu, lanjut dia, salah satunya melalui kegiatan-kegiatan dalam rangka untuk melakukan pembinaan terhadap desa peduli gambut.

“Kami bersyukur dengan adanya pembinaan seperti ini memberikan dampak positif terhadap upaya pencegahan lebih bermanfaat daripada melakukan pemadaman. Harapan kerja sama dapat berlanjut,” harap dia. (art/ko)

PULANG PISAU-Pemerintah kabupaten Pulang Pisau menggelar rapat koordinasi teknis (rakornis) penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah kabupaten Pulang Pisau tahun 2021.

            Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual di aula Mess Pemda, Senin (12/4) itu dipimpin Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo. Dalam kegiatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara pemerintah kabupaten Pulang Pisau dengan Kemitraan.

            Nota kesepahaman yang ditandatangani Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo dengan Direktur Eksekutif Kemitraan Laode M Syarif itu tentang dukungan pengembangan program pengelolaan lahan gambut berkelanjutan di kabupaten Pulang Pisau.

            Edy mengungkapkan, hotspot di kabupaten Pulang Pisau saat ini masih minim. Terlebih curah hujan saat ini masih agak tinggi. “Dalam satu minggu beberapa kali hujan. Berdasarkan laporan BMKG, musim kemarau diperkirakan mulai terjadi pada Mei-Juni,” kata Edy.

Bupati menegaskan, dengan rakornis itu memberikan gambaran bagaimana para pemangku kepentingan bisa bersama-sama melakukan pencegahan karhutla. Yakni dengan cara melakukan edukasi dan sosialisasi.

Baca Juga :  Program Recovery Economy Diharapkan Dilanjutkan

“Karena sesuai dengan arahan Pak Presiden, bahwa upaya pencegahan melalui deteksi dini merupakan langkah terbaik daripada melakukan pemadaman saat kebakaran terjadi,” tegas Edy.

Apalagi, lanjut dia, 59 persen lebih wilayah kabupaten Pulang Pisau merupakan lahan gambut. “Kondisi ini sangat memiliki tingkat kerawanan tinggi mana kala terjadi karhutla,” kata Edy.

Saat itu Edy juga mengungkapkan pengalaman pihaknya pada tahun 2015 saat pihaknya melakukan upaya untuk pemadaman karhutla. Saat itu, ungkap dia, kemarau dibaringi elnino yang panjang membuat hampir semua wilayah kabupaten Pulang Pisau dan Kalteng mengalami kebakaran yang cukup luas.

“Sehingga kondisi itu memberikan dampak ekonomi maupun dampak kesehatan yang cukup luas. Akibat kejadian tersebut, asap juga sampai ke luar negeri,” ucapnya.

Berdasarkan pengalaman itulah, lanjut dia, jajaran pemerintah kabupaten Pulang Pisau melakukan upaya terbaik dengan melakukan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait.

Baca Juga :  Pengerjaan Jalan Kurun - Palangka Raya Disorot

Dia mengaku bersyukur koordinasi yang dibangun, baik di tingkat pemerintah daerah jajaran instansi terkait seperti TNI, Polri, Kejaksaan Negeri dalam rangka melakukan penindakan pelaku  yang secara sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan dapat dilakukan dengan sangat baik.

“Upaya ini secara berangsur telah dilakukan.  Sehingga dalam perjalanan upaya untuk melakukan pencegahan karhutla di kabupaten Pulang Pisau secara berangsur dapat kita atasi,” ucap Edy.

Bupati juga mengaku bersyukur dengan adanya dukungan semua pihak, termasuk dari NGO, Kemitraan dan organisasi lainnya yang turut membantu memberikan edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

Edukasi itu, lanjut dia, salah satunya melalui kegiatan-kegiatan dalam rangka untuk melakukan pembinaan terhadap desa peduli gambut.

“Kami bersyukur dengan adanya pembinaan seperti ini memberikan dampak positif terhadap upaya pencegahan lebih bermanfaat daripada melakukan pemadaman. Harapan kerja sama dapat berlanjut,” harap dia. (art/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/