JAYAPURA-Kebanggaan dan haru tak dapat disembunyikan dai raut wajah para atlet dan ofisial dayung Kalteng yang berada di Teluk Youtefa, Jayapura, Selasa (12/10). Cabang olahraga (cabor) dayung Kalteng akhirnya sukses memecah kebuntuan meraih medali emas setelah mencatatkan waktu tercepat. Sorakan pun pecah ketika papan skor memunculkan nama Kalteng di urutan teratas lomba nomor traditional boat race (TBR) mix (campuran) 1.000 meter 22 kru (8 putri dan 14 putra), dengan catatan waktu 04:00.383. Menyusul Jawa Barat dengan torehan waktu 04:00.553 dan Sulawesi Tenggara dengan waktu 04:01.794.
Usai turun dari perahu, para atlet tak kuasa menahan tangis haru. Inilah emas pertama Kalteng selama pelaksanaan PON XX Papua 2021, sekaligus mematahkan rekor tak terkalahkan perwakilan Jawa Barat yang mendominasi medali emas dalam cabor dayung.Atlet Kalteng yang tampil saat itu yakni Indra, Poli, Sapto, Resti, Endo, Mala, Jevri, Aling, Doni, dan Dapit (posisi kanan). Sementara di posisi kiri ada Hengki, Epren, Septina, Astiana, Gusti, Okta, Yerni, Didi, Irwan, dan Gunawan. Ditambah Puji (drumer) dan Putri (skiper). Jadi total ada 22 kru yang diturunkan di nomor TBR campuran.
“Kami sangat bersyukur dan bangga sekali, selama ini hanya jadi spesialis medali perak. Hari ini sangat bersejarah karena sukses meraih medali emas pertama untuk Kalteng,” kata salah satu pelatih dayung putri, Endang, kepada Kalteng Pos di venue dayung saat itu. Menurutnya, hal yang membuatnya terharu dan bangga, karena selama ini atlet putri belum meraih medali sama sekali. Dalam penampilan kali ini, mereka sukses memberikan hasil terbaik untuk masyarakat Bumi Tambun Bungai.
“Terima kasih atas semua dukungan yang telah diberikan oleh semua pihak, sehingga Kalteng bisa memberikan hasil terbaik hari ini. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk lomba selanjutnya, khususnya di nomor TBR campuran 1.000 meter yang akan dilombakan besok,” tuturnya, kemarin.Sementara itu, salah satu atlet dayung putra, Poliansyah mengatakan tidak mudah untuk bisa mengalahkan pedayung Jawa Barat (Jabar) yang punya persiapan yang lebih matang.
“Mereka dihuni pemain juara dunia, juara Asian Games, juara SEA Games, dan semuanya atlet pelatnas. Sementara kita hanya beberapa saja. Ditambah lagi keterbatasan sarana prasarana. Puji syukur bahwa kita bisa merngubah warna medali dari warna putih (perak) menjadi warna kuning (emas) hari ini,” ucapnya.
Dikatakan Poliansyah, untuk bisa menaklukkan pastisipan lain, semua strategi dipakai. Seperti yang dilakukan saat final 200 meter putra. Torehan waktu Kalteng hanya sepersekian second saja dari Jawa Barat yang berada di urutan pertama. “Untuk dua nomor yang tersisa, semua atlet akan berupaya memberikan hasil terbaik untuk tanah Kalteng tercinta,” ujar atlet yang juga merupakan personel Polda Kalteng.