PALANGKA RAYA-H Sugianto Sabran resmi mengemban tugas menakhodai Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Kalteng periode 2021-2025. Pria yang juga merupakan Gubernur Kalteng ini dilantik sebagai Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) oleh Ketua Umum PB ISSI Pusat Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Minggu (12/12).
Ada sejumlah agenda penting yang menjadi program kerja yang akan dilaksanakan Pengprov ISSI Kalteng ke depannya. Salah satunya adalah menggelar event bertajuk Tour Heart of Borneo.
“Sebagaimana arahan dan petunjuk Bapak Gubernur H Sugianto Sabran, maka kami akan melakukan konsolidasi organisasi bersama ISSI kabupaten/kota ke depan,” ungkap Ketua Harian Pengprov ISSI Kalteng Rahmat Nasution Hamka kepada Kalteng Pos, kemarin.
Agenda ecotourism akan dijalankan ke depan dengan melaksanakan olahraga berbasis wisata. Event tersebut diharapkan bisa berdampak pada kemajuan pariwisata di Kalteng. Pihaknya juga telah memasukkan usulan untuk menggelar Tour the Heart of Borneo dalam rakernas yang digelar kemarin. Sebab Kalteng merupakan salah satu yang ditetapkan sebagai paru-paru dunia beberapa waktu lalu.
“Kami harapkan event ini menjadi sebuah ikon. Masih dirapatkan untuk teknis dan tahapan pelaksanaan nanti. Tentu sejalan dengan visi dan misi pemerintah provinsi dalam mewujudkan Kalteng makin BERKAH,” terangnya.
ISSI Kalteng juga berencana menggelar event daerah yang mengarah pada agenda nasional, tapi merupakan event internasional, sebagai salah satu visi besar dalam kepengurusan periode baru ini.
Hal itu sebagai tindak lanjut arahan PB ISSI Pusat, yang mengharapkan agar semua pengurus provinsi menggelar event olahraga yang tak sekadar untuk meraih prestasi, tapi juga menumbuhkan perekonomian masyarakat di daerah melalui event yang digelar ke depan.
Menurutnya, sebagai salah satu pulau di Indonesia, Kalimantan memang memiliki wilayah yang begitu luas. Sayangnya, sektor pariwisata di wilayah yang berbatasan dengan dua negara tetangga ini, Malaysia dan Brunei Darussalam, masih belum dikembangkan secara maksimal.
Padahal Kalimantan merupakan tempat menyatunya kekayaan keanekaragaman hayati dan budaya. Pulau Borneo diketahui mempunyai sekitar enam persen keanekaragaman hayati dunia di area hutan tropis.
Belum lagi spesies flora dan faunanya yang mencapai ribuan variasi, termasuk bunga raflesia dan beberapa fauna endemik seperti orang utan, gajah borneo, kera proboscis, dan lainnya. Dari segi alam, kawasan jantung Kalimantan sebagian besar masih begitu alami. Maka dari itu, sangat disayangkan jika potensi pariwisata di Pulau Kalimantan tidak dikelola dengan baik.
Melihat besarnya potensi pariwisata yang bisa ditawarkan oleh Pulau Kalimantan, maka diperlukan agenda besar untuk mempromosikan pariwisata, yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan kelestarian sumber daya alam yang ada. (nue/ce/ala)